Song : 勇气 ( Yong Qi ) by Fish Leong
Bagi yang suka lagu C-pop boleh klik mv di atas. Ada terjemahannya kok.********************************************
Hello folks!! Part 36 is coming out!!!
*********************************
Note:
Demi keotentikan penyebutan kaum anggota kerajaan, author akan menggunakan sebutan yang lebih relevan sbb :本宫 ( pinyin : ben gong, baca : pen kung )= sebutan bagi seseorang isteri ataupun selir penguasa untuk merujuk pada dirinya sendiri.
本王 ( pinyin : ben wang, baca : pen wang )= sebutan bagi seorang Raja merujuk pada dirinya sendiri.
大人 ( pinyin : da ren, baca : ta ren )= panggilan merujuk pada seseorang yang memiliki status, sama artinya dengan kata "Tuan"
*************************************************
Menjelang malam hari itu, Raja Han, Liu Bang duduk kembali di kursi kerjanya setelah sempat mengistirahatkan diri selama beberapa jam. Keadaan badan pun terasa lebib bertenaga dan tentu saja segar.
Sementara Zhi er entah sudah mengacir kemana, sudah tidak lagi kelihatan batang hidungnya di sana.
Dengan fokus total, Raja mengamati perkamen yang belum sempat dirinya urus sebelum akhirnya terlelap karena saking suntuknya.
Kepalanya tertunduk mengarah pada sebuah perkamen yang terjulur rapi di atas meja, dan tunggu dulu Liu Bang sedikit terkejut saat kedua alisnya perlahan-lahan melengkung ke atas menyimak isi sehelai laporan yang terbuat dari kulit binatang yang sudah di selesaikan.
Saat sorot matanya sudah mencapai bagian bawah dari benda tipis itu, akibatnya Raja Han menautkan kedua alisnya yang tebal dan hitam seraya menimbang-nimbang penuh konsentrasi.
Sesekali Raja, Liu Bang mendesah membaca setiap huruf yang tertera di atasnya, gaya tulisan itu begitu mirip dengan tulisan tangannya seperti halnya Raja memiliki doppelganger yang secara ajaib bisa melaksanakan tugasnya disaat ia sedang perlu istirahat dan juga satu lagi setiap opini yang sudah tertulis di situ membuat Raja Han mengernyitkan dahi.
Raja, Liu Bang menjauhkan perkamen itu dari sorot matanya lalu meletakkan di meja, menyandar dengan santai namun raut seriusnya terpampang jelas.
Tidak lama kemudian, Raja kembali menegakkan badan dan meraih perkamen lainnya, melakukan hal yang sama untuk menyimak laporan yang telah terselesaikan itu.Pandangan bola matanya menjadi lekat, terpaku pada isi huruf-huruf yang di tulis dengan tinta hitam yang sudah mengering.
Keheningan ruangan itu dan sekeliling yang tak terdengar ada suara sedikit pun kecuali suara serangga yang sedikit mengganggu saling menyahut yang menjadi sumber keberisikan satu-satunya membuat Raja semakin khusyuk dan penuh minat besar menela'ah semua laporan yang sudah dikerjakan oleh Zhi er.
Hmmn... benarkah ini semua tulisan si bocah itu??? Benak Liu Bang asyik menebak-nebak di sela kegiatannya itu.Mendadak terdengar suara deritan pintu di buka dari luar, spontan Raja menoleh dalam keterdiamannya yang terinterupsi dan melihat pintu yang terbuka itu memunculkan sosok Zhi er dengan sebuah nampan berisi mangkok kuning berjalan perlahan-lahan memasuki kamar itu.
Zhi er meletakkan nampan itu dan menghampiri meja kerja sang Raja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears & Desire
Fiction HistoriqueBUKAN NOVEL TERJEMAHAN! Liu Bang, namanya.... Dia adalah seorang panglima perang Kerajaan Chu yang digadang-gadang memiliki masa depan karir militer yang cerah. Ambisinya setinggi langit. Dia bahkan berikrar ingin melengserkan Kekaisaran Qin dan me...