Part ini mengandung kontent dewasa!!!!
Beberapa hari kemudian......
Pertempuran hebat terjadi di perbatasan utara Kerajaan Han dengan Kekaisaran Qin tepatnya di sekitar Kota Shanfu dengan Kota Jinan.
Kekaisaran Qin mulai menggempur wilayah otoritas Kerajaan Han demi ambisi Kaisar Qin Er Huang menumpas Liu Bang sebagai Raja Han dan merebut kembali otoritas negeri dengan ras yang kemudian melegenda sampai berabad-abad.
Beruntung Liu Bang sudah sedia payung sebelum hujan, di setiap daerah perbatasan dengan Kekaisaran Qin sudah di tempatkan beberapa batalion pasukan militer untuk berjaga-jaga. Jadi Kerajaan Han tidak kecolongan.
Pertumpahan darah pun tak terelakkan, dua pihak pasukan militer berperang di bawah dua bendera yang berbeda, membela bangsa dan penguasa masing-masing.
Di selang pertempuran yang berlangsung selama tiga hari ini pasukan elit, pasukan tingkat dua dan tingkat tiga dari tiga resimen yang berjumlah lima ribu personel di bawah pimpinan Jenderal Peng Yue mampu mengimbangi kekuatan pasukan militer raksasa Kekaisaran Qin. Berbekal pelatihan ketat dan ilmu bela diri di atas rata-rata di bawah komando seorang Liu Bang yang cakap, pemuda-pemuda tidak takut mati bangsa Han sama sekali tidak gentar menghadapi serangan mematikan pasukan musuh bebuyutan mereka.
Namun sepertinya Dewi Fortuna tidak berpihak kepada mereka kali ini, kekacauan terjadi di saat logistik perang yang seharusnya rutin dikirim dari pangkalan militer Kota Changxi tidak kunjung sampai ke tangan pasukan militer Kerajaan Han.
Segera kemelutan terjadi, di tengah serangan yang terus mendesak kekuatan mereka, logistik mulai menipis, seperti alutsista perang berupa senjata tajam, panah, meriam, dan sehingga para prajurit mulai kewalahan. Tanpa peralatan dan perlengkapan perang, jangankan menyerang balik bahkan untuk sekedar bertahan saja mereka sudah tidak mampu.
Kondisi dan situasi semakin kacau balau ketika barak militer Kota Jinan kehabisan logistik makanan dan obat-obatan. Para prajurit yang rontok satu per satu di garis terdepan terbengkalai di ruangan medis tanpa ada tindakan yang berarti karena ketiadaan perlengkapan.
Sebagian besar yang terluka parah akhirnya harus tewas begitu saja di saat para anggota medis tidak mampu melakukan apapun untuk menyelamatkan mereka sebelum logistik medis dari Kota Changxi sampai di tangan mereka sementara prajurit yang terluka semakin membeludak menjerit-jerit kesakitan memohon penanganan.Dalam waktu dua hari, pasukan Kerajaan Han dari tiga resimen tersebut mengalami kemunduran serius. Garis depan pertahanan Kota Jinan runtuh setelah pasukan Kekaisaran Qin berhasil merangsek masuk, secuil demi secuil sejengkal demi sejengkal tanah milik Kerajaan Han berhasil dikuasai oleh militer Kekaisaran Qin.
Lima ribu pasukan prajurit tewas separuh di ujung pedang prajurit musuh menyisakan dua ribu lainnya mempertahankan kedaulatan bangsa mereka dengan senjata apa adanya sampai ke titik darah penghabisan sekalipun.
Mereka, pemuda yang di doktrin untuk tidak takut mati, mereka hanya takut ketika di hembusan napas terakhir, kedaulatan bangsa mereka akan jatuh tergugat di tangan seorang Kaisar bejat.
Pintu neraka terbuka di Kota Jinan.... Yuan Luo Wang alias Raja Neraka mengamuk tiada henti di sana.....
Darah mengalir seperti aliran sungai, memerahkan sebagian kecil Kota Jinan ketika para prajurit Kekaisaran Qin mulai menyerang dengan segala kebengisan terhadap warga sipil yang terjebak di sana.
Warga yang sudah paruh baya di bantai di tempat tanpa ampun, yang masih muda di tangkap hidup-hidup lalu di kumpulkan ramai-ramai di jalan raya yang sudah antah berantah, berserakan dengan mayat-mayat yang mati mengenaskan, gedung-gedung kokoh yang tinggal puing-puing dan bau amis darah menyeruak dimana-mana, persis seperti sebuah neraka jahanam tingkat paling dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears & Desire
Ficción históricaBUKAN NOVEL TERJEMAHAN! Liu Bang, namanya.... Dia adalah seorang panglima perang Kerajaan Chu yang digadang-gadang memiliki masa depan karir militer yang cerah. Ambisinya setinggi langit. Dia bahkan berikrar ingin melengserkan Kekaisaran Qin dan me...