Part 14

1.7K 85 0
                                    


Hujan Deras Yang Disertai Petir Menghantam Bumi

Sudah 5 Bulan Sejak Mereka Menikah
Tetapi Saila Tanpak Masih Biasa Biasa Saja

Tidak Mual Ataupun Semacamnya

Saila Sangat Gundah Dengan Surat Yang Diberikan Dokter Kepada Dirinya

Dan Ditambah Cuaca Yang Buruk Seakan Melengkapi Kesedihan Yang Dialaminya

Dia Takut Tian Akan Meninggalkannya Sangat Takut.

Tetapi Apakah Ia Harus Berbohong?

Sudah 2 Hari Sejak Saila pergi Ke Dokter Kandungan

Dan Sudah 2 Hari Hatinya Menangis Dan Bersedih Dalam Diam, Tanpa Di Ketahui Oleh Tian.

Perkataan Dokter Kemarin Selalu Terngiang Ngiang Di Telinganya

"Maaf Mbak Saila,Saya Tidak Bisa Berbuat Apa Apa,Anda Memang Dinyatakan Mandul"

Perlahan Ada Setetes Krystal Yang bening Mendarat Di Pipi Saila

"Astagfirullah"

Saila Selalu Menenangkan Hatinya Dengan Beistigfar

Karena Allah Tidak Akan Memberikan Cobaan Diluar batas hambanya

Hati Saila Seakan Hancur Dengan Kalimat Yang Menyatakan Bahwa Dirinya Mandul.

Benarkah? Tak adakah kabar yang lebih buruk dari ini sekarang?!

Apakah Dia Bisa Membahagiakan Tian Dengan Kondisinya Yang Seperti Ini?

"Assalamualaikum"

Saila Tersadar Dengan Lamunannya

Dia Pun Menjawab Salam Kemudian Membuka Pintu

"Udah Pulang Mas?"

Iya Yang Datang Itu Adalah Tian

"Udah, Muka Kamu Kenapa Pucat Gini Sayang? kamu Sakit?" Tanya Tian

"Nggak Kok Mas, Mas Mau Makan Dulu Atau Mau Mandi Dulu? saila Udah Nyiapin Makanan Sama Air Hangat" Ucap Saila Sambil Membantu Tian Mengambil Jasnya Dan Menggantungkannya Di Siku Saila

"Mas Mau Mandi Dulu, Kamu Udah Makan?" Tanya Tian

"Belum Mas, Kan Nungguin Mas "

"Maaf Ya , Mas Telat Pulang Soalnya Tugas Numpuk Tadi, Gara Gara Mas Kamu Telat Makan" Tian Pun Mencium Kening Saila

"Nggak Apa Apa Kok Mas"

"Tapi Sayang, Mas Minta Maaf, Mas Udah Makan Di Kantor Tadi, Mas Temenin Kamu Makan Aja Ya?" Tian Pun Memeluk Pinggang Saila

Walau Saila Sedih Dengan Perkataan Tian, Tapi Perlakuannya Membuat Saila Kembali Tersenyum
Saila Menangguk

***

Saila kembali melamun, memandang kosong kedepan jendela sambil duduk dan menyesap hangatnya Teh

Tian menghampiri saila

"Kamu kenapa Sih Dek? Kok akhir akhir ini sering melamun?" Tanya tian sambil menangkup wajah saila

Saila menahan tangisan yang hampir pecah, lalu menggeleng dan ia mengusahkan senyum yang tulus untuk tian

"Aku tau kok kamu lagi ada masalah, jangan di pendam ya, cerita aja sama mas" terang tian sambil Menatap Mata Saila

"Aakuu Gak Papa Ko-" Suara Saila Bergetar, saila kembali menahan tangisanyya ia menggigit bibir bawahnya supaya menghalangi suara yang ingin ia pekikan

Tian yang tau akan kondisi saila yang sedang bersedih langsung memeluknya

"Udah Udah , jangan Ditahan , Cerita Ama Mas ya" Tian Pun Mengelus Punggung Saila Dengan Pelan

"Hiks Hiks" tangisan saila runtuh

Dan Akhirnya Saila Menagis Dengan Hebatnya

"Maaf Mash hiks" ucap saila sambil mencengkram punggung tian

"Kenapa??" Tanya tian masih dengan pelukannya

"Akuuuu-"

===========

Halloo, maaf Pendek Ya,dan maaf juga kalau aku udah lama banget nggak UP Karena Aku Sibuk Banget Dan Mood Aku Akhir Akhir Ini Nggak Baik

Btw Makasih Buat 2k nya

Iloveyousomuch ❤️

Tembus 300 Suara Bakalan Aku Lanjutin :)

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang