6- Bunga-Bunga Cinta

1.4K 60 0
                                    

-Harapan Ada, setelah dia datang dengan setumpuk ketulusan. Cinta, mampir kembali Dalam lembaran kisah hidup yuhila, cinta yg datang seolah mengimbangi rasa sakit yg selama ini melanda, pada akhirnya Bunga-bunga cinta itu kembali bermekaran dalam hati-

❤❤❤
.
.
.

Meski berada jauh, tapi Yuhi tak pernah absen menelfon kedua orangtuanya yang berada dikampung, ia juga sering mengirimi foto bayinya, hal tsb menimbulkan perasaan cinta kedua orang tua yuhi terhadap bayi yang mereka tentang mati-matian kala itu.

Hari itu, Yuhi menelepon orang tuanya, mengutarakan tentang bayinya yang diadopsi Malika. Awalnya, Mama dan Papa tampak keberatan. Namun, akhirnya mereka mengerti saat Yuhi memaparkan sebuah alasan,

"Pa, tlg mengertilah. Bahwa yuhi melakukan ini juga demi menyelamatkan kehidupan anak yuhi dari berbagai macam gunjingan. Lagian pa, bukankah baik jika anak yuhi diadopsi orang lain, itu artinya papa dan mama akan terhindar dari gunjingan orang." Jelas yuhi, memohon

"Benar kata Yuhi pa, Jika bayi itu dikenalkan sebagai cucu kita, apa tanggapan keluarga besar kita, Pa?" ucap mama Yuhi.

"Yang mengadopsi anak yuhi, orang baik kok, Pa, Ma. Jadi, kalian tenang saja," ucap Yuhi.

"Baiklah.Tidak masalah bayimu diadopsi orang lain. Tapi kamu tidak boleh menghapus jejak bahwa dia adalah cucu kami," timpal papa Yuhi.

Yuhi mengangguk menyetujui permintaan Papa. Lega rasanya. Yuhi merasa tugasnya kini telah selesai.

❤❤❤

Seminggu kemudian, orangtua Yuhi kembali dari kampung halaman dan langsung menjenguk anak dan cucu mereka. Banyak oleh-oleh yang dibawa untuk sang cucu. Meski awalnya mengingkari keberadaan bayi itu, tapi apa mau dikata? Bayi bernama Malaika itu telah mencuri perhatian dan membuat mereka terjatuh pada cinta dengan sekali pandang.

"Hallo, Sayang. Ini Nenek," ucap mama yuhi, tampak begitu bahagia.

"Siapa namanya nak?" tanya papa Yuhi.

"Malaika Risya," jawab Yuhi.

"Malaika? tidak terlalu bagus. Nanti panggilnya apa? Siapa yang kasih nama?" protes Papa.

"Aku yang memilih nama itu, Pa," jawab Yuhi.

"Harusnya kamu tanya kami dulu dan minta pendapat. Apa arti Malaika ada di dalam Al-Quran?" timpal Mama.

Yuhi mengangguk,

"Ada Ma, artinya Malaikat," jawab Yuhi, tampak mulai jenuh.

Rindu yang dipupuk justru membuat Yuhi menghela napas berkali-kali. Tingkah orangtuanya tetap sama, lebih banyak protes dan kritik. Dalam situasi seperti ini, ia jadi mengingat Pak Rusli dan Bu Ainun yang sangat bijaksana memahami perbedaan, tanpa harus membuang tenaga untuk mengomel tidak jelas.

Hari itu, Mama dan Papa mengajak Yuhi pulang. Namun, Yuhi menolak dan meminta izinuntuk tetap tinggal beberapa bulan lagi di rumah Pak Rusli. Setidaknya sampai Malaika bisa ditinggal.

"Kamu ini nambah beban saja. Nanti keluarga Pak Rusli makin repot lho," ucap Mama, membuat Yuhi murung.

"Tidak apa-apa, Bu Sahila. Sebenarnya ini bukan permintaan Yuhi, tapi permintaan anak sulung kami, Malika. Itu karena Malaika masih menyusui dan belum bisa ditinggal jauh ibunya," jelas Bu Ainun panjang lebar. "Kalau Yuhi pergi, dia harus membawa bayinya kerumah Ibu dan Bapak. Masalahnya, berita Yuhi melahirkan tanpa suami bisa tersebar. Agar aman, Yuhi tetap tinggal disini untuk sementara." Jelasnya melanjutkan,

Malaikat Berlesung Pipi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang