DREAM [3]

123 15 0
                                    

- Alexander Devin -

• • • • •

You will never know the true
value of a moment until it becomes a memory.

• • • • •

budayakan vote ya:)
selamat membaca👋

-♡-

"Lo katanya mau nemenin gue," ucap Alexa sambil memonyongkan bibirnya.

"Iya maap, gue kan lupa,"

"Trus lo dengan gampangnya bilang maaf tanpa rasa bersalah dan tampang tidak berdosa lo itu?!"

Asli. Alexa gondok setengah mati.

Pasalnya Devin yang berjanji akan menemani Alexa ke toko buku sore ini untuk membeli buku-buku persiapan UN malah molor di kasurnya.

"Tau ah, gue pulang aja." Alexa meninggalkan kamar Devin menuju ke lantai bawah.

"Kok cemberut? Devin gak mau bangun ya?"

"Tau tuh mam, bacut sebel akunya. Pulang dulu ya mam," pamit Alexa kepada Mama Devin yang dia anggap seperti maminya sendiri.

"Loh ngambek," ucap Silvi terkekeh.

"Mam, jangan ngetawain ih," Alexa semakin cemberut.

"Iya-iya, coba nanti mam bujuk Devin ya," Silvi berkata lembut.

"Gausah deh, biarin dia maunya gimana. Mungkin kecapean kali kan udah mulai persiapan UN pulang sore juga. Aku yang salah hehe," tawa Alexa hambar.

Silvi menatap iba ke Alexa. Silvi tau, Alexa mati-matian mengajak Devin karena ia tidak punya teman di rumah untuk diajaknya.

"Udah mam, aku pulang ya. Bye mam, salam buat Om Dika ya," Alexa mencium tangan Silvi.

"Ayo!" teriak seseorang dari tangga.

Itu Devin.

"Bodo, gue udah mau pulang. Mau maghrib," ucap Alexa tidak peduli.

Alexa keluar rumah Devin dengan perasaan kecewa. Devin tidak mengejarnya karna ia tau kalau Alexa begitu jika dikejar, maka sama saja membangunkan singa tidur.

"Lagian kamu sih pake tidur segala. Marah kan Alexanya," tutur Silvi.

"Iya maaf, kan aku capek banget," bela Devin.

"Yaudah besok ajak dia kemana kek, apa bawain apa kek. Kasian dia, kamu tau sendiri kan,"

"Iya,"

Devin masuk ke kamarnya membuka aplikasi chating line.

alexander devin
maaf ye cans.
besok deh besok beneran, gue capek banget tadi

singa cantik
serah lu.
bodo amat.

alexander devin
cie katanya marah
kok bales cepet

singa cantik
geli lo pantat beruang sok manis anjir

alexander devin
cie udah ga marah ya

singa cantik
serah deh.
gue lagi nyetir.

-♡-

Alexa terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke arah jam di kamarnya.

6.00

Lagi-lagi ia memimpikan Devin.

Tanpa memikirkan mimpinya ia merapikan rambutnya, melihat sebentar penampilannya di cermin, lalu turun ke dapur untuk membuat sarapan.

Ia tidak menemukan siapapun di bawah yang berarti keluarganya pergi entah lari pagi atau kemana. Hari Minggu yang monoton.

Alexa menggoreng bahan-bahan yang telah disiapkannya sampai suara memenuhi gendang telinganya.

"Gua nyium bau-bau enak nih,"

"Banyak omong lo, duduk sono,"

"Ye sewot, abang lo sendiri ni,"

Alexa tidak menggubris abangnya jika ia meladeni ucapan abangnya, bisa-bisa masakannya gosong.

Suara berisik terdengar dari pintu utama. Semua orang langsung menuju ke ruang makan. Alexa membuatkan sarapan rendah lemak. Percuma kan setelah olahraga mereka makan makanan yang berlemak tinggi.

Suasana ramai itu yang disukai Alexa. Ia bersyukur memiliki keluarga seperti ini. Mereka melewati masalah bersama, senang bersama, semuanya layaknya keluarga utuh.

Alexa berdoa semuanya tetap seperti ini, janganlah berubah.

-♡-

VOTE COMENT GAES!!
WKWK

SEE YOUUU🍒

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang