DREAM [5]

99 12 0
                                    

Hangout

• • • • •
pertemuan itu bisa berarti, bisa tidak.
dan kali ini, aku harap iya.
• • • • •

selamat membaca!
jangan lupa vote!

-♡-

Dan disinilah Alexa sekarang. Di depan toilet mall menunggu Veranda yang lamanya melebihi thanos merebut semua infinity stones di alam semesta.

Oke ini alay.

Kalau bukan karena janjinya untuk menemani Veranda ke mall ia pasti sudah di kamarnya membuat video tutorial baru untuk diupload di channel youtubenya.

"Lama banget si kutil kuda." Alexa terus menggerutu.

"Alexandra Felixa?"

Alexa menoleh. Ia melihat laki-laki yang melerai perkelahiannya dengan Sherlyn di kantin beberapa hari yang lalu.

"Gue tau lo bingung sama nama gue."

Alexa tersenyum mengiyakan.

"Senyumnya manis."

"Rafael Atlantis." ucap Rafa sambil mengulurkan tangan.

"Alexandra Felixa." Alexa membalas uluran tangan Rafa.

"So, gue manggil lo apa? Alexa? Xandra? Alexandra? atau Feli? atau Lixa? atau malah Felixa?" tanya Rafa bertubi-tubi.

"Up to you aja deh," ucap Alexa.

"Felixa bagus."

Deg.

"Jangan Felixa." ucap Alexa cepat.

"Kenapa?" tanya Rafa.

"Mampus kan gue harus jawab apa. Masa iya gue jawab itu panggilan khusus sahabat laki-laki gue. Kan ntar dia malah nanya-nanya siapa lagi."

"Sorry banyak nanya. Gue nggak kepoan kok orangnya. Oke gue panggil lo Alexa, kayaknya orang-orang pada manggil lo dengan nama itu,"

Rafa jadi merasa tak enak karena banyak bertanya.

"Santai aja kayak di pantai. Btw, lo tau gue darimana?" tanya Alexa.

"Kita seangkatan, satu jurusan."

Alexa dan Rafa mengobrol panjang di depan toilet perempuan. Rafa bertanya Alexa menjawab begitu sebaliknya.

"Udah kuy."

Alexa menoleh. Ia mendapati Veranda di sampingnya.

"Lama lo kutil kuda. Jamuran gue nunggunya." gerutu Alexa.

"Yeu namanya halangan tiba-tiba ya maap atuh," bela Veranda. Padahal tadi di toilet dia berfoto ria.

"Foto apa halangan?" tebak Alexa tepat sasaran.

Veranda nyengir.

"Gue duluan ya Raf."

"Hati-hati ya!" seru Rafa karena Alexa sudah jauh dari tempat ia berdiri.

"Teriak-teriak di depan toilet perempuan ga sopan tau,"

"Maaf bun," Rafa tersenyum lebar.

"Ngobrol sama siapa?" tanya bunda.

"Temen bun,"

"Cowok apa cewek?"

"Cewek,"

"Cantik nggak?"

"Apa sih bun. Mulai deh, udah ayo pulang," Rafa menggerutu.


"Ya siapa tau kamu kecantol. Bunda kasian sama kamu masa kamu belom move on dari Joanna Joanna itu,"

"Siapa bilang!" Rafa mengelak.

"Iya udah santai aja ngomongnya kebiasaan deh ngegas terus,"

"Maaf bun,"

"Cantik nggak?" tanya bunda lagi.

"Bun, cantik itu relatif. Nggak semua perempuan bisa dinilai dari cantiknya. Siapa tau cantik diluar busuk didalam. Ada juga yang jelek diluar tapi kelakuan sama hatinya baik. Banyak tipe cewek cantik bun. Ga selamanya cantik itu dari fisik,"

"Anak bunda udah besar,"

"Udah ah bun. Aku beli minum bentar ya. Bunda ke mobil dulu aja,"

Bunda mengangguk dan menatap punggung Rafa yang menjauh.

"Semoga kamu nggak berubah ya nak," ucap bunda lirih.

***

"Gila lo lama banget elah!"

Keluar dari area toilet Alexa langsung menyemprot Veranda keras-keras.

Semprot pake kata-kata maksudnya.

"Iya lagian ada kaca kan sayang kalo dibuang,"

"Iya mantan tu buang."

"Kok sampe mantan gue sih!" Veranda protes tak terima.

"Ares?"

"Apaan sih Xa!"

"Itu Ares pea!" ucap Alexa tak kalah nyolot sambil menunjuk ke arah toko aksesoris perempuan.

"Ngapain anjir dia masuk kesitu. Ngakak guenya," lanjut Alexa sambil menahan tawa.

"Gatau tuh palingan beliin apa gitu buat cewenya," ucap Veranda tak acuh.

"Kan elu cewenya gimana sih,"

"Gue udah putus ya,"

"Putus apa break? Atau malah gantung?"

"Sialan lo,"

Alexa tertawa.

"Makanya kalo masih sayang jangan dilepasin. Ntar diembat orang nangis lagi. Kalo masih sayang diperjuangin kalo udah nggak sayang ya kasih kepastian buat dia. Engga break break ga bermutu gini anjir."

"Bodo amat lah," Veranda melengos pergi ke arah yang berlawanan dari arah Ares.

"Yeu gimana si tu anak dibilangin malah pergi," Alexa menggelengkan kepalanya dan mengikuti Veranda.

-♡-

Terimakasih telah membaca kisah Alexa dan Veranda kali ini!

Play lagu di mulmed enak bet woy daripada versi aslinya wkwk

Vote comment kritik saran boleh banget lah😙

SEE YOU ON NEXT CHAPTER!

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang