DREAM [16]

54 9 0
                                    

wishing you could see me standing there.
-♡-

selamat membaca!
jangan lupa vote dan komen:)

-♡-

Alexa menendang keras pintu di depannya dengan emosi. Nafasnya memburu melihat pemandangan yang ada di depannya.

Alexa menendang meja yang ada di tengah ruangan dengan penuh emosi. Semua kartu yang ada berhamburan. Meninju meja tersebut dan menendangnya kembali.

Alexa menghampiri Kezia dengan tatapan kecewa.
"Sejak kapan?"

Kezia menatap Alexa dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Pulang." ucap Alexa telak.

-♡-

Suasana di mobil Rafa menjadi tegang dan canggung. Kezia yang duduk di tengah menahan tangisnya mati-matian.

"Lo udah bilang Bu Susi?"

Alexa menghadap Rafa,
"Udah."

"Ini kita kemana?" tanya Rafa.

"Pulang sekalian. Gue udah ijin sama sekolah hari ini,"

"Kak," panggil Kezia.

Alexa maupun Rafa tidak ada yang menjawab.

"Jangan bilang bunda ya," cicit Kezia, takut.

"Lo punya pilihan. Gue yang bilang atau lo yang bilang? Bunda ada dirumah hari ini. Senin kan? Jadwalnya bunda ke rumah sakit masih nanti siang," ucap Alexa.

Kezia mendesah takut.

"Dan satu lagi. Pilih gue yang bilang ke mami biar lo dipindahin atau lo sendiri yang bilang?" lanjut Alexa.

Air mata Kezia mengalir keluar. Kezia menggeleng kuat-kuat.

"Kenapa? Lo diajarin untuk berani bertanggung jawab atas apa yang lo lakuin. Lo mau ada berita tentang kumpulan anak SMP 21 bermain kartu ketika jam pelajaran di gudang belakang sekolah?!" ucap Alexa dengan nada agak tinggi.

Alexa mengatur nafasnya yang tidak berantakan. Rafa mengusap pelan dan menggenggam tangan Alexa. Rafa tersenyum menenangkan.

Alexa menarik lalu membuang nafasnya secara perlahan,
"Jadi ini alasan lo nggak mau di NJ maupun di sekolah mami?"

"Nggak gitu," jawab Kezia cepat.

"Udah sampe rumah. Lo jelasin sendiri sama bunda," titah Alexa.

-♡-

Mengurus masalah Kezia ternyata menguras tenaga. Membuat perut Alexa keroncongan sekarang. Setelah menemui mami sore ini, malamnya Alexa memutuskan mengajak Rafa makan malam.

"Tolong jangan dibayangin dinner yang mewah kalo lo makan sama gue," ucap Alexa kepada Rafa setelah ia menyuruh Rafa memasang seat belt.

"Yakin lo yang nyetir?" ucap Rafa ragu.

"Lo nggak percaya sama gue?"

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang