"Annyeonghasaeyo oppa, jeoneun Delia imnida I'm from Indonesia. I'm very happy can meet you"
Delia tak bisa menahan senyum dan debaran jantungnya sedari tadi, kesempatan yang telah lama ia nanti kini akhirnya tiba. Idol kesukaannya, yang sering ia khayalkan, lelaki tampan berkulit putih dengan suara merdu yang selalu membuat Delia makin menyukai dan mencintainya, Byun baekhyun.
"Oh annyeong, I like Indonesia" jawabnya dengan senyuman yang tulus dan membuat jantung Delia serasa akan copot.
Delia masih memperhatikan lelaki itu menandatangani poster dan album miliknya, setelah selesai ia menyodorkan nya kepada Delia dan kembali tersenyum.
"Kamsahamnida oppa" sambut Delia sambil sedikit membungkuk
"Ne cheonmanaeyo" jawabnya ramah
"Oppa, can I hold your hand?please" pinta Delia penuh harap tak disangka idol nya itu langsung menjulurkan tangannya kearah Delia. Delia membelalak ia sangat kagum ternyata jari milik idol nya memang sungguh cantik seperti bayangannya selama ini. Delia memegang tangan Baekhyun dengan perasaan campur aduk ia menatap kearah Baekhyun yang masih tersenyum memperhatikannya
"Woiii!! Bangun!!" Delia kembali membelalak melihat Baekhyun berbicara kasar padanya, namun seperti..
Gedubrakkk!!!
"Aaauuu.." Delia terbangun dengan posisi sudah terjatuh di lantai. diliriknya Seseorang yang menganggu mimpi indahnya itu dengan tatapan benci, siapa lagi jika bukan saudara kembarnya
"Lo mimpi ya? Pake senyum-senyum lagi" kata Delon
"Isshh, gak kok. Lu ngapain gangguin gue tidur ha?" Tanya Delia kesal sambil berdiri
"Alaah, lu mimpi megang tangan begyun lo itu kan?ngaku aja lu" ganggu Delon
"Gak! Udah di bilangin juga, lagian namanya itu Baekhyun tau" Delia semakin kesal
"Serah, tapi yang jelas lu emang mimpi kek gitu" sambung Delon
"Gak! Bego"
"Eh, lu megang tangan gue sambil manggil-manggil nama baekhyun, bego" kata Delon sambil menahan tawa
"Keluar gak lo!" Delia menunjuk kearah pintu
"Gue mau minjem catatan" kata Delon
"Ini, keluar keluar" Delia mengambil buku diatas meja nya dan segera mendorong tubuh saudara kembarnya itu menuju pintu.***
(At school)"Eh eh..tadi malem gue mimpi ketemu sama laki gue" kata Delia sambil tersenyum dan memgangi pipinya
"Selamat ya" jawab Riska
"Udah ketemu terus ngapain lagi De?" Tanya Keyla
"Gue bilang ke dia kalo gue mau pegang itu nya, eh dia ngebolehin" sambung Delia yang menaikkan turunkan alisnya
"Itu nya? Ena dong eomma"
timbal Gia dengan senyum nakalnya. Delia yang awalnya masih berpikir lurus akhirnya terpengaruh dengan Gia
"Ena dong..gede tau" sambung Delia
"Mantaps, itu nya bagus gak bentuknya?" Tanya Riska yang juga terpengaruh
"Wuihhh.. jangan ditanya itu mah" Delia menahan tawa
"Lain kali gue mau minta pegang itu nya sehun juga ah"
Keyla pun mengikuti jejak teman-temannya.
"Hahahaha, ya ampun" ke empat sejoli itu tertawa sangat keras hingga membuat beberapa orang disana memperhatikan mereka"Itu tangannya Baekhyun bagus banget"
kata Delia memperjelas ke ambgiuan percakapannya dengan sahabatnya itu agar semua orang yang memperhatikan mereka tadi tidak salah fokus
"Iya gue juga mau pegang tangannya Sehun maksudnya" sambung keyla sambil menahan tawa.Sementara dari kejauhan seorang lelaki sedang berjalan menuju keempat sohib itu
"Eh eh..ada Kipli kabur yok" Riska mulai panik karena ia tahu ia pasti akan diganggu lelaki kocak dan gila itu
"ke kantin" kata Delia
Delia,Riska,Keyla dan Gia pun pergi menuju kantin bukan untuk makan melainkan membantu Riska menghindari gangguan Kipli.Mereka duduk disalah satu bangku kantin. Delia melirik sekilas kearah seorang siswa yang sedang duduk tak jauh dari tempat mereka duduk.
"Hari ini jadi ngumpul kan?" Tanya Keyla
"Jadi dong" sahut Riska
Delia kembali melihat siswa itu, ia merasa jika sedari tadi lelaki itu memperhatikan kearah dia dan ke-3 sahabatnya
"Gimana De?" Suara Gia menyadarkan Delia
"Ha? Gimana gimana?" Tanya Delia bingung
"Jadi kumpul gak?" Tanya Gia lagi
"Jadi dong" jawab Delia
"Oke oke, kalo emang bener jadi kumpul mari kita memikirkan menu makanan yang akan kita makan hari ini" kata Keyla
"Iya pikirin dari kini deh, ntar Malah lemot mikir makanan doang" sahut Riska
"Emm..apa ya yang enak?" Mereka berpikir
"Ah pusing mikirin nya nanti aja deh" kata DeliaKring.. kring..kring..
Bel pertanda masuk berbunyi Delia dan ketiga sahabatnya segera beranjak untuk ke kelas
"Gue jam kimia" kata Gianita malas
"Hwaiting ya" jawab Delia, Riska dan Keyla bersamaan
"Iya, lu juga ya Riska semoga kuat menahan gangguan kipli marjuki" kalimat Gia membuat mereka tertawa.
Siswa yang sedari tadi memperhatikan mereka berjalan melewati mereka namun sepertinya hanya Delia yang menyadari hal itu. Delia kembali melirik dan anehnya setiap ia melihat kearah lelaki itu ia juga melihat kearah Delia
"Udah ah, yok ke kelas"(Skip-waktu pulang)
"Oon!!" Panggil Delia
Delon menoleh kesumber suara ia sudah tau jika itu Delia karena hanya saudari kembar nya yang memanggilnya dengan panggilan tersebut.
"Gue kerumah Gia ya, bilangin ke mama" kata Delia
"Mau ngapain lo? Mau nyari cowo ya?" Jawab Delon ketus
"Ihh gak lah, gue cuma mau ngumpul aja kok" kata Delia
"Iya Lon, kita cuma mau kumpul doang kok" kata Riska
"Kalo Riska yang ngomong gue iya in deh, apa yang gak buat lo sih ka" gombal Delon
"Aaaa Delon bisa aja, makasih ya" jawab Riska
Sementara Delia hanya memandang malas kearah mereka. Ia sudah biasa melihat hal itu
"Untung kembaran elo De, kalo bukan udah gue embat" kata Riska sambil tertawa
"Ihh, tipe cowo lu jelek ya. Masa kaya si Oon gak banget deh" ejek Delia
"Ihh kenapa Delon lumaya keren kok"bantah Riska
"Iya deh, iya"
"Ayokk!!" Keyla dan Gia keluar dari kelasnya.***
Sudah sekitar setengah jam terakhir Delia,Riska,Keyla dan Gia berada di dalam sebuah mini market
"Emm..enak nya apaan ya?" Delia masih melihat-lihat ke rak berisi berbagai jenis makanan itu
"Tuh kan lama, makanya kalo mau beli makanan dipikirin dulu"
kata Gia
"Kuaci kuaci" Keyla menunjuk pada salah satu rak.
"Ah iya buat nonton" kata Riska
"Emm..trus apaan lagi ya?" Delia kembali berpikir.
Mereka akhirnya membeli beberapa makanan dan minuman
"Semuanya 65.500 dek" kata kasir
"Nih nih.." mereka mengumpulkan uang dan hendak membayat
"Yah cuma 50.000 kurang dong" kata Delia meyadari bahwa uang mereka kurang. Dan disaat seperti ini senyum manis sangat penting untuk ditujukan kepada Riska
"Ka..kurang hehehe" kata Gia
"Ck..gue udah tau kok nih nih gue tambahin" Riska menyodorkan uang pada Delia
"Ihh...enak ya punya temen Holkay" kata Gia sambil tersenyum
"Udah senyumya, gak capek apa" kata Riska.Tak lama pintu mini market itu terbuka menandakan ada seseorang yang baru masuk
"De..De.." panggil Gia
"Paan" Delia masih sibuk dengan urusan administrasi dengan kasir.
"De..liat dulu" Gia kembali menepuk pundak Delia
"Ihh..apaan sih?" Delia menoleh kearah sumber suara
Delia membelalak dan mebuka mulutnya namun dengan cepat ia tutup dengan tangannya.
"Kak Rafly" Delia mengulum bibirnya menahan senyum kagum agar tak terlihat.
Orang yang baru saja datang adalah M.Rafly renaldi seorang siswa SMA nusa 01, lelaki yang selama dua tahun ini Delia kagumi. Sosok lelaki yang banyak ia pikirkan setelah Idol nya. Delia hanya sesekali melhat Rafly karena mereka memang berbeda sekolah, namun Delia selalu memperhatikan Lelaki itu dari kejauhan saat pergi dan pulang sekolah.
Rafly yang juga akan membayar ke kasir melihat kearah Delia
"Eh Delia, apa kabar De?"
Delia masih terdiam memandangi Rafly ia tersadar setelah Gia menyikut lengannya
"Oh, i..iya baik kak. Kakak sendiri gimana?" Tanya Delia sedikit gugup
"Baik, oh ya id Line kamu masih yang lama apa udah ganti?" Pertanyann Rafly sukses membuat Delia semakin berdebar
"Id? Oh, udah ganti kak. Soal nya aku ganti Handphone kemaren"
"Apa id Line kamu yang baru? Biar kakak Add"
Delia dengan gugup melihat ponselnya
"DeliaByun04 kak"
Tak lama ponsel Delia bergetar
"M.Rafly add you.." Delia membaca pesan tersebut dan tersenyum
"Itu udah kakak add, ntar kakak chat ya" kata Rafly sambil tersenyum
Delia membalas senyum itu
"Ini dek.." kata kasir Delia pun segera keluar dari Mini market tersebut"Huuu..panas panas" Delia mengibas-ngibaskan telapak tangannya didepan wajahnya karena ia Merasakan panas saat ini
"Ntar kakak chat ya...cieeee" ganggu Riska
"Udah ah..panas tau" Delia berjalan mendahului ketiga sahabatnya itu.***
Delia tiba didepan rumahnya ia melihat kearah rumah yang terletak disebelah rumahnya. Terdapat banyak barang didepannya mungkin seseorang sedang pindah kesana
"Tetangga baru kek nya ni" kata Delia.
Saat ia baru menyentuh pagar rumahnya seseoran keluar dari rumah tersebut. Delia mengerinyitkan Dahinya melihat wajah Lelaki itu
"Tuh cowo.." Delia masih memperhatikan. Lelaki itu berjalan kearah Delia
"Dia kan yang dikantin tadi.."
.
.
.
.
.
Hi!!Author balik, enjoy the story? Yes lah ya:v sorry buat typo dimana-mana. Vote and comment yah, biar author semangat nulisnya jangan jadi sider ye:v makasih^^
XOXO:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Voice Next Door
Roman pour AdolescentsSebagian orang akan sangat bahagia saat ia mendengar lagu-lagu cinta yang dinyanyikan oleh seseorang dengan sangat merdu. Tetapi aku rasa tidak jika suara merdu itu selalu terdengar ditengah malam. Suara yang muncul 10 tahun silam dan tak terdengar...