X.Incident

40 3 0
                                    

"Emang bener dia hoby main gitar malem-malem?" gumam Delia sembari memperhatikan Jery yang tengah bernyanyi dan bermain gitar didepan rumahnya bersama beberapa temannya.

Gadis itu tampak termenung di dekat pagar balkon dilantai dua rumahnya. Dia masih berpikir apakah benar Jery adalah lelaki yang kerap menyanyi saat tengah malam dan membuat Delia takut. Semenjak suara itu muncul lagi tak ada satupun orang yang mengetahuinya kecuali sahabat kecilnya yaitu Cahaya. Bahkan Delia enggan blak-blakan untuk memberitahukan hal tersebut dengan ibunya berbeda saat ia masih kecil dimana ia selalu memberitahukan keluarganya saat ia mendengar suara anak lelaki yang menyanyi ditengah malam.

Delia tersadar dari lamunannya dan segera melihat kearah rumah Jery lagi namun saat itu Jery secara tidak sengaja melihat kearah Delia yang membuat tatapan mereka bertemu.
"Mati gue! Dia ngeliat lagi" gumam Delia yang dengan cepat memutuskan kontak mata itu.

"Delia!" Teriak Jery dari bawah saat mendapati Delia yang akan masuk kerumahnya
Delia yang baru saja melangkah mau tidak mau menoleh kembali
"Ngapain? Mending kesini aja kita nyanyi-nyanyi" sambung Jery
Gadis itu hanya terkekeh
"Loh kok ketawa? Serius mending kesini aja"

"Kalo gue kesana mungkin gue bisa dapet petunjuk soal cowok yang udah  bikin gue takut itu. Gue masih inget suara tuh cowok" pikir Delia.
Ia melirik sebentar kearah rumah Jery lantas menggeleng kuat
"Ihh apaan sih gue! Masa iya mau-mau aja diajakin nongkrong sama cowo. Mana gak ada cewe nya lagi"gumamnya

"Lain kali aja ya kak. Lagi banyak tugas soalnya" teriak Delia pada Jery yang masih memperhatikannya dari bawah sana
Jery mengusap tengkuknya sambil terkekeh.

***

"Eommaya!!!bogoshipo!!" Teriak Gia yang mulai heboh saat melihat Delia berjalan menuju kearahnya.
Delia hanya tertawa melihat kelakuan salah satu sahabatnya itu.

"Mana yang lain?" Tanya Delia setibanya didepan kelas
"Oh, Riska lagi dikelas trus Keyla lagi ke kantor ngumpulin tugas. Tinggallah acu sendiri eomma" Gia mengubah ekspresi yang ia buat semenggemaskan mungkin
"Sok imut lo" tegur Delon sambil melewati mereka
"Saekya!" Rutu Gia
"Olololo, anak eomma kesian sendiri" Delia mengelus rambut Gia pelan
"Iya, temenin acu ya?" Pinta Gia
Delia tersenyum manis
"Gak mau, gue mau ke kelas. Huuu" jawab Delia sembari berjalan menuju kelas
"Ibu lucknut" Gia pun pergi menuju kelasnya.

"Ris..." kalimat Delia terhenti saat ia melihat Riska tengah mengobrol dengan seorang wanita. Delia merasa baru pertama kali melihatnya.
Ia berjalan menuju bangkunya disebelah Riska.
"Eh delia, udah nyampe" Sapa Riska saat menyadari kehadiran Delia
Delia tersenyum lantas menatap bingung kearah wanita yang duduk dibelakang bangkunya dan Riska.
Wanita itu tersenyum pada Delia
"Ini de, murid pindahan yang dibilangin kemaren" kata Riska
"Oh iya iya, ireumi mwoaeyeo?" Tanya Delia

(Ireumi mwoaeyeo = siapa namamu)

Wanita itu mengangkat alisnya bingung
"Dia pindahan dari Jepang de, mana nyambung diajak bahasa korea" tegur Riska.

Delia menggaruk tegkuknya
"Ah..hehehe sorry kirain orang korea, sipit soalnya. Pantes aja sipitnya agak beda2 gitu" kata Delia
"Nama ss..saya Yuri, Ssalam kenal" Yuri mengulurkan tangan kepada Delia
"Iya, aku Delia salam kenal" Delia menyambut tangan Yuri sambil tersenyum.

"Cintaaa..." Kipli terlihat semangat sebelum ia melihat Delia yang sudah duduk disebelah Riska
"Et dah..lu udah masuk de? Aduh ganggu kebahagiaan gue aja lu" kata Kipli
"Segitu senengnya lu ya gue sakit? Biar gak masuk terus gitu?" Delia berdecak kesal

Beautiful Voice Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang