Matahari mulai merambat memasuki celah-celah jendela kamar Delia dan Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB tapi Delia masih berbaring ditempat tidurnya. Ia merasa lemas sekali pagi ini bahkan untuk membuka matanya.
"De..." Bu Merlita terlihat mengetuk pintu anak bungsunya itu
"De..." Belum ada jawaban dari dalam.
Bu merlita membuka pintu kamar Delia dan masuk
"Kamu gak sekolah de?" Tanya bu Merlita sambil mendekati Delia
"Ya ampun badan kamu panas banget dek. Kamu sakit" Bu Merlita sedikit terkejut saat tangannya menyentuh dahi Delia yang panas."Woii begyun tumben lo kesiang.." Delon terlihat menyusul bu Merlita
"Delon, Delia lagi sakit" tegur bu Merlita
Sementara Delon menutup mulutnya
"Bisa sakit juga lo de?"
Delia sebenarnya ingin sekali memukul kembaran nya itu namun mengingat situasi dan kondisi yang tak mendukung ia hanya diam.
"Ya udah ntar gue kasih surat ke kelas" Delon beranjak pergi.
"Mama ambil obat dulu ya"
Bu Merlita juga pergi untuk mengambil obat di bawah.***
(Disekolah)
"Delon!!! Lah Eomma gue mana?" Gia terlihat bingung saat mendapati Delon tiba sendirian
"Oma?oh..Nenek lu sakit" jawab Delon
"Enak aja nenek nenek.. eomma tu artinya nyokap begok" sahut Gia
"Di sini oma artinya nenek, kalo mau artinya nyokap pindah aja lo ke Korea ajakin Nenek lu sekalian" Ganggu Delon
"Ihh wajar aja ya kalo Delia suka spaning sama Lo. Ternyata emang ngeselin" Gia cemberut"Yahh..eomma gue sakit"
Gia menghampiri Riska dan Keyla dikelas
"Loh, serius? Perasaan kemaren baik-baik aja tuh orang"
"Iya ya Ka"
"Duhh kalian, emang sakit pake ngomong gitu kalo mau dateng" kata Gia.Kring...kringg..kringg...
Seperti biasa suasana kelas XI Mipa I masih gaduh layak nya kelas-kelas lain di SMA kebanyakan.
Raut khawatir bercampur takut dan cemas tertera jelas diwajah Riska apa lagi penyebabnya jika bukan kesendirian nya dikelas hari ini akibat dari ketidak hadiran sahabatnya Delia yang terbaring lemah dirumah sekarang."Duh...Delia pake gak masuk lagi, kan gue takut kalo..." Riska masih sibuk dengan pikirannya hingga seorang lelaki duduk tanpa seizin Riska disebelahnya. Lelaki itu tak lain adalah Kipli keturunab murni Betawi dengan tubuh jangkung dan wajah yang lumayan tampan namun selalu membuat Riska takut karena kelakuan dan ucapannya yang jauh diatas abnormal.
"Cintahhh..." panggil Kipli
Riska hanya melirik sinis kearahnya
"Aduhh karena ini ni, ini aku makin suka sama kamu. Soal nya susah deketin nya" ganggu Kipli
"Lu bisa gak seharii aja gak gangguin gue?" Tanya Riska
"Emmm.. gak bisa"
Tatapan Riska semakin tajam padanya
"Pokoknya hari ini aku nemenin kamu ya? Pokoknya iya, soal nya aku gak terima kalo kamu digodain sama orang lain. Lagian bini Baekhyun juga gak masuk kan enakan aku temenin dari pada sendiri. Ya kan cintah?" Celoteh Kipli
Riska sangat malas meladeni Kipli saat ini ia memilih diam."Wooiii temen acu!!" Ezi tampak memasuki ruang kelas semua orang memandang kearahnya
"Biasa..ada berita hot tauu" sambung Ezi semangat
"Penasarankan?" Ganggu Ezi
"Cepetan Eboy, elah lama banget sih" timbal Rio
"Hala paling dia mau bilang kalo bu Rita masuk" sahut Kipli
"Wiss bukan dong. Kalo mak nye si Delia mah masuk terus, secara guru teladan" Jawab Ezi"Trus apaan?" Tanya Riska mulai penasaran
"Minggu depan...." semua orang serius memperhatikan
"Eh..si Korea satu lagi mana?" Potong Ezi menyadari ketidak hadiran Delia
"Elahhhh..lama!!!" teriak semua orang"Iye iye..minggu depan ada murid baru" Lanjut Ezi
"Cakep, pindahan dari luar negeri katanya" sambung nya lagi
"Yak elahh..udah tau kalee" timpal sebagian murid.
Tak lama Bu Rita guru Geografi yang kerap disapa bu Mangrove oleh Delia itu terlihat berjalan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Voice Next Door
Novela JuvenilSebagian orang akan sangat bahagia saat ia mendengar lagu-lagu cinta yang dinyanyikan oleh seseorang dengan sangat merdu. Tetapi aku rasa tidak jika suara merdu itu selalu terdengar ditengah malam. Suara yang muncul 10 tahun silam dan tak terdengar...