Two Song...

From the Past...

Hello....
Author cantik ini hadir kembali dengan kisah baru uri SSCP...

Sengaja publishnya tanggal 31 oktober sekalian memperingati 1st anniversary royal couple...
Jadi sambil nungguin pic real mereka hari ini yang entah muncul atau tidak, silakan nikmati dulu ff ini ya... kisahnya sangat beda sama ff ku yang terdahulu, smoga kalian semua bisa terima...
Selamat membac all readers...

🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵🎵

Joong ki melonggarkan dasinya, dia memejamkan matanya di kursi belakang mobil mewah yang dikendarai driver perusahaan Cabang Song Group yang baru di Daegu ini, tepatnya perusahaan yang baru saja diambil alih oleh Song Group setelah dinyatakan pailit, karena itulah joong ki disini, perusahaan yang bergerak dibidang produksi logam terbesar didaegu ini membuat CEO Song Group turun tangan langsung untuk memulihkan kejayaannya kembali, joong ki yang bekerja penuh totalitas meski dia pewaris tunggal SG harus mengetahui langsung penyebab pailitnya perusahaan itu sebelum dia mengambil alih manajemennya.

Ini hari ketiga dia berkantor di daegu... salah satu kota metropolitan yang cukup maju tapi masih memiliki nuansa tradisional korea dibeberapa sisi kotanya, joong ki setidaknya bisa menghirup udara segar disini. Hari ini dia akan mengunjungi anak perusahaan yang menjadi agen distributor di daegu yang bertugas menyuplai barang ke semua perusahaan rekanan. Anak perusahaan ini satu-satunya yang memiliki catatan keuangan yang real dan bagus setelah diperiksa joong ki, dia harus memberi mereka apresiasi dengan mengunjungi kantor itu langsung yang lokasinya bukan dipusat kota Daegu tapi sedikit dipinggiran kota yang tak terlalu jauh sebenarnya dari pusat kota daegu ini.

Traffic di daegu tidak separah di seoul, joong ki perlahan membuka matanya saat mobil berhenti dilampu merah. Dia memandang keluar jendela tanpa fokus yang jelas, saat itulah dia menangkap sosok mungil yang familiar melintasi zebra cross, berjalan diantara pejalan kaki yang lain menuju seberang, meski tak melihat wajahnya, tapi joong ki menegakkan tubuhnya seketika, dadanya bergemuruh dan berdesir, detaknya lebih cepat, tubuh mungil itu makin jauh dari pandangannya, tapi joong ki yakin itu adalah sosok yang dikenalnya, dia menunggu ingin melihat wajahnya, sosok itu sudah sampai diseberang dan akan berbelok, pas saat itu mobilnya melaju perlahan saat lampu sudah hijau, joong ki berusaha keras memfokuskan pandangannya keseberang jalan, tapi dia tetap tak bisa melihat wajah sosok itu yang makin jauh. Joong ki akhirnya menyerah dan menghela nafas... jantungnya seakan tersiram aliran hangat yang membuat dia berdebar. Dia yakin sekali yang dilihatnya tadi adalah sosok yang selalu ada dalam pikirannya, seringkali membangkitkan kenangannya meski hampir 4 tahun telah berlalu, dia yakin itu dia... meski wajahnya tak bisa dia lihat tadi. Joong ki tiba-tiba sangat semangat.

Hanya berselang 5 menit, mereka memasuki kantor yang akan ditujunya, terlihat beberapa orang berdiri di pintu masuk menunggunya, joong ki membenarkan dasi dan jasnya sebelum turun dari mobil yang telah dibukakan untuknya, semua menunduk memberi hormat padanya, joong ki tersenyum ramah saat dia membalas hormat mereka dengan sikap sopan, dia langsung meminta untuk mengelilingi kantor untuk melihat aktivitas karyawan disana, menerima laporan langsung dan melihat langsung kondisi kantor itu sebelum akhirnya masuk ke ruangan yang telah disiapkan untuknya disana. Direktur anak perusahaan itu memberinya laporan lengkap dalam bentuk dokumen, joong ki memang meminta itu.

"Oke pak yoo... anda boleh meninggalkan ini disini, saya akan memeriksanya...

"Nde sajang-nim... silakan hubungi saya jika membutuhkan yang lainnya, saya akan kembali keruangan saya...

"Baiklah... silakan..

Direktur itu membungkuk sebelum meninggalkan ruangan itu, joong ki menatap bundelan berkas dimejanya itu dengan nanar, dia teringat kejadian lebih dari satu jam yang lalu dijalanan tak jauh dari kantor ini. Joong ki menghela nafas berat.