Two Song...

Hurt...

Masa Sekarang....

Kyo berdiri disamping gedung kantornya sambil sesekali mengintip kebalik dinding, dia khawatir lelaki itu masih akan menunggunya hari ini. Dia sengaja berangkat setengah jam lebih cepat dari biasanya untuk menghindari bertemu namja itu yang dia yakini dan tahu betul tak akan menyerah begitu saja. Semalaman kyo tidak bisa tidur dan terus resah, pikirannya tak tenang dan terus berdebar mengingat masa lalu mereka yang sebenarnya memang belum ada kata berakhir. Bahkan sejak pagi kemarin dia sudah tidak fokus dalam apapun, lelaki itu kembali muncul dan mengusik hidupnya yang sudah tenang selama hampir 4 tahun ini. Kyo bahkan tak habis pikir kenapa mereka bisa dipertemukan kembali padahal dia sudah pergi begitu jauh dan menutupi jejak sekecil apapun agar tidak terlacak oleh namja itu.

Kyo terus berdoa dalam hati dan berharap lelaki itu tak muncul dihadapannya hari ini disini apalagi sampai mengganggu tempat kerjanya, dia khawatir dengan pengaruh besar lelaki itu yang bisa melakukan apapun. Apalagi kantor tempatnya bekerja bukanlah perusahaan besar sehingga akan dengan mudah bisa diporak porandakan oleh kekuasaan lelaki itu. Kyo tak mau ada orang lain bermasalah karena dirinya, apalagi orang yanh sudah memberinya pekerjaan yang lauak ini. Tubuh kyo terus bergetar dan berdebar sambil berdoa kepada tuhan semoga lelaki itu tak muncul.

Kyo menghela nafas lega ketika kantornya akhirnya buka dan dia langsung masuk bahkan belum ada yang masuk selain cleaning service yang kaget melihat betapa cepat dia datang. Kyo mengatakan ada pekerjaan mendesak yang harus segera dia selesaikan pagi ini, dan memang dia sengaja ingin memulai pekerjaannya lebih awal agar siang nanti dia juga bisa mengatur waktu pulangnya. Dia akan berusaha menghindari namja itu meski sulit, dia hanya berharap namja itu tidak memulai mengusik keseluruhan kehidupan pribadinya, dia belum siap jika dia menemukan fakta yang berusaha keras dia sembunyikan selama ini. Dia tak bisa membohongi perasaannya yang masih sama seperti ketika dia mulai mencintai lelaki itu, lelaki pertama yang bisa meluluhkan hatinya, yang menjadi cinta pertamanya setelah sekian lama lelaki itu terus tiada henti mengejarnya, menunjukkan keseriusannya, meyakinkannya dengan segala cara. Dan kyo entah bagaimana akhirnya luluh, usaha joong ki yang tiada menyerah dan bahkan dengan setengah memaksa membuatnya bersedia membuka hati dimasa lalu, memberi kesempatan kepada dirinya sendiri untuk dicintai oleh lelaki itu.
Ingatan kyo kembali mengembara ke masalalu saat semuanya dimulai... antara mereka...

🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶

4 tahun lalu....

Kyo akhirnya memutuskan datang untuk memberikan private pada rabu itu, kecanggungan memenuhi ruangan pribadi joong ki ketika kyo hanya merespon datar setiap pertanyaannya. Joong ki dengan keteguhannya mengikuti alur kyo yang kalem dan tak memaksanya untuk membicarakan hal pribadi selama pembelajaran sore itu. Dia harus belajar sabar demi mendapatkan dan meluluhkan hati wanita ini, dia tak ingin mengasari dan melakukan hal yang bisa membuat kyo tak nyaman lagi, cukup kyo bersedia masih disisinya sedekat ini sudah membuatmya lega.

Bahkan dipertemuan berikutnya joong ki berusaha bersikap normal dan tidak membahas masalah pribadi sedikitpun dengan kyo yang jelas sekali terlihat menghindari hal itu. Kyo bersikap sangat datar selama menguraikan materi pembelajaran yang sama sekali tak joong ki sukai tapi dia tetap mendengarkan dengan baik. Joong ki berusaha bersikap sangat manis demi membuat gadisnya nyaman dengan keadaan ini meski dia harus berusaha keras menahan perasaannya yang membuncah tiap kali berada didekat kyo. Bukan hanya didepan kyo dia berubah, tapi dalam kesehariannya yang selama ini dipenuhi party, wanita, menghamburkan uang dan hidup seenaknya juga mengalami perubahan. Sudah sejak terakhir saat kyo memergokinya kala itu dia tak pernah lagi meniduri wanita manapun meski setiap saat ada saja gadis yang mengajaknya ML atau sekedar party, tapi joong ki tak pernah tertarik lagi, kebutuhan biologisnya saat ini hanyalah bisa membuat kyo membalas perasaannya yang membuncah.