Marry me... (Now)

4.3K 167 63
                                    

Joong ki bangun saat suasana flat sudah senyap, dia bahkan tak tidur dari 2 jam tadi mengingat kembali kenangan mereka 4 tahun yang lalu. Dia melepaskan tangan mungil jin ki dari lehernya dengan sangat pelan, dan membaringkan putranya itu dengan pelan diatas kasur tipis itu. Wajah damainya yang  terlelap membuat joong ki tek henti mengukir senyum. Senyum yang telah lama hilang dari wajahnya sekarang muncul kembali karena putranya, darah dagingnya yang baru dia tahu keberadaannya, harapan barunya terhadap cinta dalam hidupnya. Bahkan bahagia saja tak cukup melukiskan perasaan joong ki saat ini, anak kecil yang merupakan versi mini dirinya ini bagaikan dunia baru baginya.

Joong ki kembali menyelimuti jin ki sampai kedadanya, dia membelai pipi chubby nya yang menggemaskan. Mengecup keningnya lembut sebelum dia beranjak menuju pintu. Suasana redup menyambutnya, joong ki mengedarkan pandangan dan menemukan kyo meringkuk diatas sofa dengan selimut yang hanya menutupi sampai pinggangnya saja. Sangat pelan joong ki melangkah kesana, dia berdiri memandangi wajah bak bidadari itu lama dengan perasaan bergejolak. Perasaan lama yang tak pernah usai, bahkan sekarang memiliki harapan baru. Tuhan tahu betapa dia sangat mencintai wanita ini dan hampir gila karena kehilangannya, siapa sangka saat dia menemukannya kembali dia bahkan mendapat bonus anugrah terindah dari buah cinta mereka dulu, putranya yang berharga.

Joong ki berjongkok disisi sofa, memandang lebih dekat wajah cantik yang menurutnya makin cantik. Sekarang joong ki tahu kenapa saat pertama kali melihatnya lagi setelah 4 tahun dia terlihat berbeda, cantiknya makin bersinar dan ada aura yang kuat yang membuatnya terlihat semakin mempesona. Ternyata itu aura keibuannya yang bersinar, aura seorang ibu muda yang kini disandangnya. Joong ki makin memandang lekat wajah bidadari didepannya, bibirnya yang sensual yang dulu paling suka diselaminya, pipi mulusnya, mata indahnya yang sekarang tertutupi bulu mata yang lentik, rambut panjangnya yang sekarang dipotong pendek tapi malah membuatnya terlihat makin seksi.

Senyum sendu terukir diwajah joong ki, dengan sangat lembut dia membelai bibir pink kyo agar tak mengganggunya. Perasaannya membuncah, perasaan yang berkecamuk antara senang, sedih, bahagia, lega juga perasaan menyesal kenapa baru sekarang dia menemukannya? Kenapa baru sekarang dia tahu semua ini? Tapi yang masih menjadi pertanyaan besar untuknya adalah apa alasan kyo meninggalkannya dimasa lalu disaat dia bahkan sedang mengandung buah cinta mereka? Saat benihnya bersemayam dirahim kyo kala itu? Memikirkan itu membuat dada joong ki seperti berlubang luka.

"Kenapa kau melakukan ini kyo? Kenapa kau pergi saat kau tahu benihku ada didalam dirimu? Kenapa kau menyembunyikan semua ini dariku? Kenapa kau meninggalkanku saat cinta kita tengah bersemi? Kenapa? Kenapa kau tega memisahkan aku dengan jin ki tanpa aku tahu kehadirannya? Kenapa kau tega menjauhkan darah dagingku?

Joong ki menahan desahannya saat sesak didadanya terasa lagi, dia menghela nafas panjang dengan kecamuk yang makin menyelekit dalam dirinya. Perlahan sekali dia menyibak selimut kyo, lalu dengan lembut dia mengangkat tubuh mungil itu, membawanya kekamar dan membaringkannya disamping jin ki, joong ki duduk memandangi mereka berdua dengan perasaan yang berkecamuk dan tatapan sendu. Bagaimana kehidupan yang mereka jalani selama ini? Bagaimana kyo melewati masa sulit tanpa siapapun disisinya? Bagaimana dia membesarkan jin ki dengan segala keterbatasan dan kesederhanaannya, seorang diri berjuang disini.

Mengingat semua itu membuat dada joong ki serasa akan meledak karena sesak. Dan membuatnya berjanji untuk menebus waktu 4 tahun itu dengan penuh kebahagiaan. Joong ki menunduk, mengecup kening kyo dan jin ki bergantian, mereka adalah malaikat dalam hidupnya, harapan baru kebahagiaannya yang selama ini tak pernah dia pikirkan karena larut dalam pekerjaan setelah dia kehilangan kyo dan frustasi mencarinya. Sekarang mereka ada disisinya, joong ki berjanji tak akan melepaskan mereka lagi.

Pagi harinya, saat jin ki terbangun dan mendengarkan suara dari luar, matanya mengerjap saat merasakan hembusan nafas lembut diatas kepalanya dan rangkulan di tubuhnya, jin ki mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang memeluknya dalam tidur? Dan mata jin ki langsung melebar saat melihat wajah tampan appa nya terlelap persis memeluknya. Ya... ini adalah appa nya, samchon yang seminggu terakhir ini dia rindukan setiap melihat mainan mahalnya ternyata adalah appa... seseorang yang selama ini sering dia tanyakan kepada ibunya tiap kali melihat teman sebayanya asyik bermain atau dijemput appanya disekolah.

Two Song...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang