32 장

1K 54 1
                                    

    Nathan dia cakep, tinggi, cool, and baik. Dia adalah tipe cowok idaman gue banget. Tapi, sayang gue bukan tipe dia.

    Eits, tapi gue bersyukur gue bukan tipe cewek dia. Soalnya, justru gara2 itu deh. Gue jadi bisa ketemu cowok yang ngidamin gue. Hahahah

"Oi ka?!" Teriak Ola yang membangunkanku dari lamunan.

"Ih, apaan sih? Ganggu aja deh." Tukasku kesal.

"Apaan apaan! Lu tuh apaan?! Daritadi senyam senyum sendiri. Ini masi pagi oy! Lu kenape sih?" Tanya olla padaku.

"Hehe, La, tau gak?"

"Gak, kan lu belum cerita."

" Ih dengerin dulu nape sih! Gue, gue udah jadian loh ma si Willy. Hihihi"

"Wah ciyusan? Gak boong?!"

"Ih, serius lah. Masa gue boong."

"Apa?! Jadi video hoax itu ternyata benar?!"

"Ih, lu apaan sih?! Lebay banget deh. Lagian video apaan sih?!"

"Lu gak tau? Lu itu divideoin? Gue kira itu cuma BBB. (Basa basi busuk) ternyata beneran?"

"Bentar2. Jangan2. Maksud lu, video kejadian kemarin sore?"

"Apah?! Jadi masih berita hangat? Oh My G... Hot... Gosipp..."

"Ih apaan sih lu?! Orang hopeng lu lagi kena musibah. Lu malah hepi."

"Musibah apa sih? Kan itu bagus dong. Lu bisa jadian ma si Wiwil. Dan juga lu itu bakal aman."

"Maksud lu aman dari mananya? Orang gue di video. Bisa2 kalo ketauan nyokap habislah sudah."

"Yee.  Apaan sih anak SMA pacaran wajarlah. Asal jangan dp aja duluan. Sampe hamidun nah itu gak boleh! Selama pacaran wajar. Kalo aku sih yes."

"Ih apaan sih lu! Pikiran lu udah ngalor ngidul gak jelas!"

"Hiw hiw. Lagi ya maksud gue. Lu itu aman dari barisan cewek cewek gak jelas yang ngincar si wilwil. Yah termasuk kayak yang di video itu. Si blonde blegug."

Tiba2 saja mendengar kata blonde aku langsung terdiam. Pikiranku kembali ke sore itu.

__________

"Willy! Will!" Teriak Khatelina

Aku pun melepaskan pelukanku dan saling bertatapan dengan Willy.

"Ka, lu sekarang tau kan? Kalo gue gak main2 sama lu. Gue serius sayang lu. Gue serius cinta lu. So, pliss jangan tolak gue." Pinta Willy

"Ia, gue percaya. And gue bodo banget kalo harus ngelepasin cowok kaya lu." Seruku.

"Jadi, sekarang kita jadian ya?" Tanya Willy lagi.

"Ii. Iya." Jawabku sambil tersipu malu.

"Serius?!" Tanya willy yang dibalas anggukanku dengan wajah malu.

"Yes! Finally thank you ika.. Love you. Gue janji gue gak akan tinggalin lu. Atau apalagi nyakitin hati lu." Seru Willy sambil memelukku erat.

"Err, Will, Will. Kayaknya lu harus inget deh. Ini sekolah eh." Kataku sambil melepas pelukan Willy.

"Oh ia. Sorry gue lupa. Abis gue seneng banget sih." Katanya sambil tersenyum.

"Oh, ia si pirang..." kataku mengingatkan Willy.

"Ow. Ia gue lupa. Bentar." Willy kemudian membalikkan badan.

Lalu....

Betapa terkejutnya aku! Karena tiba2 saja Willy memeluk Khateline sambil tertawa.

"Thank you sis. Well its not be better if you not help me." Kata Willy.

"Well, your welcome. Buy the way congratulations." Sahut Khateline sambil tersenyum padaku.

"Loh, tunggu2 jadi si blonde ini siapa?" Tanyaku bingung.

"Haha.. Dia ini sepupu gue. Well, dia gemes banget karena gue gak bisa dapetin lu. Jadi muncullah ide dia buat bikin lu tau seberapa besar cinta gue." Tegas Willy yang membuat mereka berdua tertawa diatas kepolosanku.

"Ow, and FYI. Gue udah rekam semua kejadian di awal. And gue siap buat pose.. Well its gone be better. Haha.." serunya yang membuatku tambah terkejut.

"Well,sekarang lu udah jadian. Video udah selesai. So good bye. Gue cabut ya shay. Gue masih ada urusan. Harus kembaliin ini nih seragam ade gue." Serunya pada Willy.

"Oh, oke deh. Thanks ya Lin."

"Your welcome. Gue seneng kok liat lu berdua udah jadian. Ow, ribka gue pergi dulu ya. Buy the way sorry tadi kata2 gue kasar. Yah itu buat mancing emosi lu sih. Tapi, lu hebat sih keren banget pokoknya." Seru Khateline.

"Ya udah gue jalan dulu ya. Bye ribka bye Willy" lanjutnya lagi.

"Bye." Sahut Willy.

__________

"Yupz. Jadi begitulah kisah tragis gue yang membuat gue masih malu banget. Gue jadiannya dalam keadaan terjepit bo. Bingung mau ngomong apa." Ceritaku pada Olla.

"Ahahah. Ahahah... Gila2 parah lu Ka. Jadian aja harus dijebak."

"Ih, lu mah gitu. Seneng banget gue dikerjain."

"Ya gak sih. Gue cuma speechles aja. Seorang Ika yang biasanya tukang ngerjain. Sekarang malah dikerjain itu kayak buaya dikadalin. Hahha.."

"Yeee.. Lu atur2 dah ketawa lu. Gue mau ke kelas. Buay!"

"Ih dia marah. Oy!! Nyali tungguin dong." Teriak olla.

"Apaan nyali?" Tanyaku berbalik.

"Nyonya Willy. Hahahah..."

"Ih nyesek gue tanya.." akupun berbalik dan menuju kelas.

-------

It's My SizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang