BM03 - Gelap lalu Terang?

31 15 7
                                    

Hidup lo ga ada penyesalan? Ga asik. Ga berwarna.

----------------------------

Setelah bel istirahat pertama berbunyi, semua murid kini berhamburan kembali pada asalnya, kelasnya. Termasuk dirinya, benar bukan?

Kuping Erli panas, mendengar gosip yang tak tau dari mana. Kalian mau tau gosip apa?

Ada murid pendatang. Pertanyaan yang menganggu diotak, "nih murid baru, tapi kok masuk abis istirahat?" Spesial nih sepertinya murid.

Ia menutup kupingnya ketika ia mendengar Oline berbicara kembali untuk keenam kalinya, "Li, dia katanya ganteng lohh."
Sial, kupingnya pasti panas dan memerah.

"OLINE!" Tangannya mengebrak meja dengan kasar, dan langsung perhatian beralih dia. Hatinya meringis malu, tolong panggilkan ambulan, eh pemadam kebakaran!

Dia malu.

"Maaf... Maaf.. Hehe.." ucapnya dengan tangan berbentuk piece. Pantatnya kembali duduk, dan menarik bahu Oline kasar untuk benar mengahadap ke dia. Dia tau!

Oline pasti takut karena merasakan aura gelap Erli yang tadi mengebrak meja secara kasar dan terang terangan. "Udah si Liii, maaf ya ya..." secara halus melepaskan cengkraman yang erat dibahunya. Sakit, itulah yangq dirasakannya.

Oline tak berani menatap wajah Erli secara terang terangan. Ia tau kini Erli menatapnya tajam, menatapnya menusuk. Aih, Oline menyesal berulang ulang berkata seperti, toh belum tentu dia masuk kelas ini ka---

"Selamat pagi anak anak! Ada murid pendatang baru yang spesial!"

---n.

Oline merasakan tangan Erli yang awalnya erat kini melemas. Ada apa yah? Ia menengok kearah pintu dan, boom.

Pendatangnya sangat, ah bahkan double ganteng. Manis, ganteng, imut, dada bidang, putih, hidung mancung, bibir tipis, err... Menggoda iman.

Kini ia menengok pada Erli, ia melihat Erli berdesis pelan. Tidak bersuara. Kini Erli membuang wajah ke jendela ketika murid pendatang disuruh berkenalan, oleh guru favoritnya yang sepertinya suka.

"Perkenalkan namamu, Dean." Secara tidak langsung menyebutkan, bukan?

"Perkenalkan nama saya Dean Tetranano. Bisa dipanggil Dean atau Tetra, pindahan dari SMK Klaris High School."

"Nah anak anak, ini murid spesial, karena dia cucu pemilik sekolah." Erli mendesis lalu berkata, "cih cucu doang belagu!"

Dia langsung, mengancungkan tangan dan berijin ke toilet. Gurunya menginginkannya. Dia lalu berlalu melewati anak baru. Kalian mau tau ga? Dia melewati dan mendengar Dean berkata, "cantik."

Cih, Erli bahkan tak sudi mendengar perkataan Dean yang sudah membuat kupingnya memerah dan panas. Di toilet dia mengusap telingannya dengan air, dan mengelap dengan tisu yang dibawanya.

HP-nya bergetar, sms masuk ke dirinya.

Hanya sms operator. HP-nya bergetar kembali, "Ini operator ganggu bang--"

Dia melotot melihat isis chat di notifnya,

DaffaBrwjy.

Pulang sekolah bareng, amanat dari mama lo.

Tak lama ia kembali mendesah pelan, mamanya sms berisikan,

Pulang sama Daffa yah, Daffa udah mama kasih tau.

Bulan Mei [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang