BM03 - Rumah.

39 16 2
                                    

Setelah selepas perjalanan menuju kerumah dengan suasana hening.

Hanya beberapa kali berbicara, kemudian hening kembali. Ia hanya berbicara jika ditanya, namun tetap saja hati dan logika bertolak belakang.

"Lo kemana Daf tadi?" Pertanyaan yang lama untuk dijawab, "Makam."

"Makam siapa?" Dan ia tak mendapatkan jawaban itu.

Makam siapa yang didatangi oleh Daffa hingga melupakan dia? Erli menggelengkan kepala, mengenyahkan pikiran itu.

Siapa dia dalam hidup Daffa hingga ingin di prioritaskan? Ia meringis.

Tak sengaja matanya melihat sesuatu terselip dibawah tempat tidurnya, buku diary-nya.

Dibukanya buku diary yang tepat di depannya, ia mengambil gagang bangku. Dan mendaratkan bokongnya.

Buku itu ia buka, membuka masa lalu. Ia membacanya pelan dalam keadaan rilex. Walau disebelahnya sudah terdapat obat untuk berjaga jaga,

Diary A.

Hari ini hari sangat senang. Aku bertemu dengan sesosok pria yang baik hati, walau aku ragu saat menangkap arti mata itu.

Intinya, aku senang. Namun aku belum tau namanya.

-28 Desember.

Diary B.

Aku tidak bertemunya, kemana dia?

Padahal aku sudah menunggu ditempat kemarin aku bertemu.

Aku menunggunya sampai aku di usir oleh satpam. Dia tetap tak kunjung datang,

Aku berdoa dalam diary ini agar mempertemukannya.

-28 Des.

Diary C.

Aku bertemu!

Dia terlihat senang saat dia tau aku menunggunya kemarin, aku mencoba berkenalan.

Namanya yang indah, Villary Xander.

Awalnya aku mengira dia banci, namanya abisnya seperti peremuan!

Tetapi dia bersikukuh bahwa dia bukan banci, katanya "aku akan membuktikannya suatu saat nanti."

Awalnya aku takut, namun aku kini menjadi temannya.

Dia Ary.

-29 Des.

Diary D.

Tepat beberapa bulan lalu aku berkenalan, dia menolpngku.

Tepat hari ini dia menyatakan cinta padaku, di tempat dia menolongku.

Aku awalnya menolak, aku ingin menjadi sahabatnya bukan pacarnya.

Dimana saat ini mama melarang aku berpacaran.

Katanya untuk kualitas nilai.

Dia meyakinkan bahwa ia akan menjagaku sepenuh hatinya.

Akhirnya, aku menerimannya.

Aku senang!

-30 Apr.

Diary E.

Besok aku akan pulang malam, katanya dia akan menjemputku.

-02 Mei.

Tangannya mengambil tas dan mencari benda yang sering menghilang jika di sekolah, ia pulpen. Senyumnya mengembang, yang dicari ada.

Tangannya dengan lihai menulis seragkaian kata kata yang ia salurkan dengan buku ini.

Bulan Mei [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang