Why??

923 42 6
                                    

Nae yg merasa gelisah kepikiran batz terus. Dia memutuskan untuk menelepon batz. Nae meraih ponselnya yg berada di atas nakas.

(Maaf, nomor yg anda tuju tidak dapat di hubungi"
Nae mulai bete...

"Apa dia sudah tidur...memang ini sudah pagi tidak seharusnya aku hubungi dia" gumam nae berdiri dalam gelisah
Nae berusaha tenang ia berbaring di kasur dan terpejam berharap ia tertidur tenang.
1 detik 2 detik nae langsung masuk ke alam berbeda..

2hari kemudian:

Pukul 19:00. Batz baru sajah pulang dari chinna ia sudah sampai di thai. namun posisi batz masih di perjalanan ddk santai dalam taxi. Namun pikiran masih berkecamuk hati terasa sakit emosi masih menggebu.

Batz terpejam pikiran kemana2 semakin tak mengarah.

Batz berusaha menguatkan diri.

"Maaf nona, apa kita masih jauh" ucap supir taxi yg blum tau kemana arahnya karna batz tenggelam dalam lamunan
Batz membuka matanya dan melihat tempat sekeliling.

"Maaf pak, di depan berhenti ya" sahut batz yg melihat rumahnya sudah dekat

"Baik nona" ucap pak supir

Setelah depan rumah batz. Taxi berhenti.
Batz langsung memberikan uang pada pak supir. Dan langsung keluar.
Setelah batz keluar taxi langsung meluncur dari hadapan batz.

Batz membawa koper namun sebelum ia menuju pintu utama Menarik nafas dalam2 dan melihat mobil nae sudah nampak di gerasi hati batz semakin nyeredet. dengan kaki lemas batz berjalan menuju pintu.
Batz berdiri menatap lemah ke arah pintu. Dengan pelan tangan batz meraba tombol bell rumah.
Lalu ia menekanya.

*nengnong tot toot*

*cklek* pintu terbuka dan orang yg membuka pintu memberi senyum yg matanya hampir padam.

"Eh ka batz...sudah pulang. Sini biar aku bawakan kopernya. ayok masuk atuh" ucap xomz sambil mengambil koper batz

"Nae sudah tidur?" Tanya batz tanpa melihat kedalam karna pintu terbuka hanya separuh.

"Blum ka batz. Tuh..." xomz mengarahkan pandangannya pada nae yg sedang nonton tv di ruang tamu

"Baiklah...llo bawa koper gue ke kamar yah" ucap batz menatap xomz biasa sajah

Xomz mengangguk patuh dan langsung menarik koper batz.

*bahkan saat gue tidak ada di rumah dia hanya memakai baju sperti ituh. Padahal dia tidak tau gue pulang, bner2 membakar hati gue* ucap batz dalam hati melihat nae menggunakan baju tidur tipis sampe aura badanya sedikit terlihat
Dengan ragu batz masuk dan menutup pintu serta menguncinya.

Nae yg melihat xomz membawa koper langsung bertanya.

"Xomz itu koper sia..." ucap nae tergantung saat melihat istri tercintanya berjalan ke arahnya dengan tampang acuh dan penuh amarah.

Mata nae binar dan tersenyum girang melihat istrinya sudah pulang. Dengan cepat nae bangun dari ddknya setengah berlari nyamperin batz.

"Sayaanggg" teriak nae meluk batz erat tangan melingkar di badan batz. Batz hanya diam tidak membalas pelukan nae,

*gadis bodoh masih berpura2 manis di depan gue* batin batz.

nae yg merasa batz tidak membalasnya. Melepaskan pelukanya dan melihat batz yg wajahnya merah menahan amarah dan rasa cemburu.

"Sayang, kamu knapa? Apa kau tidak merindukanku?" Ucap nae sedih mendapatkan tatapan batz yg acuh

"Aku capek...eh llo, siapin makanan buat gue" ucap batz menatap nae malas dan melihat xomz turun langsung menyuruh untuk siapin makannan krna kebetulan batz blum smpet makan seharian.

"Baik ka batz" xomz pergi ke dapur

Batz berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Nae bingung dengan sikap batz yg tak seharusnya sperti ituh.
Nae pergi ke dapur...

"Xomz biar aku yg siapin yah" ucap nae yg kini di dapur

"Iya ka nae" xomz memeberikan sendok sayur pada nae xomz pindah membantu si bbi mencuci piring. Sebenarnya xomz tidak ingin klo nae ikut sibuk di dapur tetapi logika xomz sangat mengerti dan menghargai nae untuk melayani istrinya.

Semasih mereka sibuk di dapur ada suara teriakan dari arah depan.

"Woiii...eh llo, mana makannya" teriak batz yg saat ini sedang di bakar emosi dan semakin agresif batz masih menahan amarah yg hampir meledak karna ia tidak ingin menjadi publik depan xomz dan si bbi.

"Astagaaa batz knapa sih" cletuk nae merasa aneh

"Sudah non...cepet non nae samperin sana" ucap si bbi menatap nae tersenyum

"Iya sebelum rumah ini roboh ka" timpal xomz yg sibuk mengiris bawang karna xomz sudah cukup mengenal sifat batz sperti apa...

Nae menghela nafas dan berjalan menuju ruang makan dengan tangan membawa nampan berisi makanan.

"Di mana xomz? Knapa kamu yg bawain" batz bicara seolah membuat nae kaget

Nae kaget mendengar perkataan batz.

"Apa maksudmu? Bukankah biasanya juga aku yg siapin makan buat kamu" nae menahan air mata

"Sekali-kali dia tidak masalah" ketus batz

"Aku ini istrimu wajar jika aku melayani istriku dengan baik, kau knapa pulang dari chinna sikap kamu berubah sperti ini" ucap nae tegas air mata menetes

"......"

"Apa kau kelelahan? Jika kau terlalu capek dan pekerjaan itu membuatmu stres, kau bisa ambil cuty supaya otak kamu lebih fress...kau terlalu terbang tinggi dalam duniamu sendiri" ucap nae sendu

Batz hanya diam wajah tambah memerah. Kepala serasa panas membndung amarah yg sudah level akhir. Bukan itu maksud batz..bukan masalah pekerjaan tapi kesalahnya ada di nae. Menurut batz...

Nae yg tau batz sudah laper menunda pembicaraanya dlu. Nae mengambil piring hendak mengambil nasi untuk batz. Dengan cepat batz mengambil kasar piring tersebut dari nae.
Batz mengambil nasi serta lauknya dengan tampang kesal, nae heran dengan sikap batz. akibat tangan batz buru2 tak sengaja sendok nasi ke senggol dan jatuh ke bawah meja. Dengan cepat batz menunduk untuk mengambilnya. Saat batz nunduk batz melirik ke arah nae yg duduk di depannya.

Mata batz beringhas melihat pemandangan yg ia dapatkan. Melihat paha mulus serta daleman warna item terlihat jelas apalagi itu tidak asing baginya...emosi dan nafsu menjadi perang dalam diri batz tetapi emosi batz mampu melawan nafsunya. Batz menarik nafas dan membuang kasar.

Batz bangun dan melirik nae sekilas. Nae menangis dalam diam.

"jangan menangis di depan nasi, lebih baik kau makan" ucap batz datar dan sibuk mengunyah

"......"
Nae melamun dengan tangan di jadikan tumpuan dagunya pandangan nae ke arah jendela namun tatapan itu kosong.

"EH ELOOH. SINIII" teriak batz sangat nyaring memanggil xomz namun batz sengaja membuyarkan lamunan nae

*plak plak plak* suara sandal dari dapur...siapa lagi klo buka xomz

"Tidak usah teriak2 ini bukan di hutan" ucap nae kesal karna sudah di buat kaget oleh batz

Batz acuh dan mendelit. Batz bermaksud bangun dari duduknya namun tiba *aduhh* xomz tersenggol oleh batz reflek batz cepat menahan badan xomz yg hampir jatoh. Wajah mereka sangat dekat mereka diam dan saling pandang. Nae yg melihat kejadian di depannya langsung naik darah.

"Baaatttzzz😈😈" ucap nae berteriak
Batz yg kaget langsung tersadar.

"Aduuhh...ka batz tega pisan. Sakit pantat saya teh" xomz meringis sambil mengusap bokongnya akibat lepas terjatuh ke lantai.

Batz melihat nae datar dan langsung berjalan menuju kamar.

Nae membantu xomz untuk bangun setelah xomz berdiri nae langsung menyusul batz...⤵⤵

CINTA YANG TERHALANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang