Dari kemarin pasti pada mikir Danisnya kok cuman nongol sebentar! Kali ini Danis jadi "Calon Mantu" pasti pada nanya "kok bisa?" Ya bisa lah!!!!
Kita lanjut yuk!!!
Dian lagi sibuk sibuk mempersiapkan segala kebutuhannya selama magang. Bundanya pun tak berhenti mengingatkan segala hal, mulai dari bangun pagi, bantuan Bunda Sinta, Jagain para kembar, fokus kerja dan kerjain laporan sedikit demi sedikit. Membuat Dian seakan dia akan pergi merantau jauh. Padahal jarak tempat iya magang bisa ditempuh dalam waktu satu jam, yang dalam artian dia bisa saja pulang pergi setiap harinya. Namun dengan pertimbangan ongkos transportasi yang terlalu besar minimal 60 ribu perhari. Sedang keuangan keluarga mereka termasuk pas pasan membuatnya harus tinggal sementara waktu di Masamba bersama keluarga Bunda Sinta dan Ayah Fadli.
Jam 10:30 David datang menjemput Dian dan mereka langsung berangkat menuju Masamba. Mereka berangkat diiringi lambaian tangan adik adiknya Dian. Sejak mengetahui bahwa Dian akan magang di puskesmas Baebunta, sifat ketiga cowok ini berubah drastis. David dan Pangeran yang biasanya usil sekarang lebih perhatian Mikael yang biasanya jarang ngomong sekarang sering berbagi info seputar Puskesmas. Sama halnya hari ini David bela belain mengantar Dian ke Masamba padahal sorenya dia harus ke Makassar untuk mengecek pengiriman pupuk organiknya ke Kalimantan.
" Kapan kamu balik? David membuka pembicaraan.
"Aku pulang pertiga bulan dan paling menginap. Sehari di Rumah balik lagi".
"Kayaknya kamu senang sekali jauh dari rumah?"
"Gimana nggak senang coba akhirnya aku punya proyek dan satu tahun ke depan hidupku akan tenang tanpa Kakak dan Pangeran.
David sempat melirik ke Dian dan melihat senyum sumringah Dian yang fokus melihat ke depan. David kemudian melepas tangan kirinya dari stir dan mengacak acak rambut Dian sambil berkata" Duh!!!ini anak makin hari kok makin cantik yach"
Kata kata David sukses membuat pipi Dian bersemu merah." Apaan sih!" Kata Dian menutupi rasa cangggungnya
" Aku merasa Pos Bimbel akan terasa sepi selama kamu nggak ada. Anak anak aku yakin merasakan hal yang sama juga. Karna aku lihat mereka sangat antusias ketika mendengarkan kamu mendongeng. Pangeran saja! kalo seandainya tidak ngurusin dojo hari ini, dia pasti ikut mengantar kamu."
Setelah satu jam perjalanan mereka tiba di Masamba." Kita cari makan dulu sekarang baru jam setengah dua belas pasti Bunda Sinta belum pulang dari Puskesmas Ayah Fadli juga pasti masih di Pasar." Kata David
"Kita cari makannya di dekat Taman kota saja, jadi habis makan bisa istirahat sejenak di Taman kota tempatnya sejuk jadi kakak bisa lemasin badan dulu."
Akhirnya mereka memilih sebuah warung yang menjual makanan lokal." Kamu mau makan apa?"tanya David
"Dange*, pacco*, sama lawa'* minumnya jus jeruk"
"Ya tuhan ini anak semuanya makanan pedas nggak takut sakit perut?"
"Doyan" kata Dian singkat
David memanggil pelayan dan menyerahkan pesanan setelah menambahkan barobbo* dan jus jeruk untuk dirinya.
Sambil menunggu pesanan datang, mereka berbincang. "Selama magang kamu belajar yang banyak. Jangan berfikiran yang macam macam kalo kamu butuh sesuatu kamu telpon aku atau mikael. kita pasti bantuin, seminggu sekali aku juga pasti singgah liatin kamu. Kalo aku ke Malili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending
FanfictionDian berkenalan dengan seorang seorang selebgram bernama danis danial. Mereka berteman lewat facebook. Hampir setiap hari dian punya cerita baru tentang danis yang selalu dia ceritakan ke ibundanya. Tak ada angin tak ada hujan tiba - tiba dian galau...