Hari ini Dian berangkat ke Masamba bareng David dan Danis. Sepanjang perjalanan Danis nggak berhenti bertanya mengenai daerah yang mereka lewati. Atau menegur kegiatan masyarakat setempat.
"Nis! Bisa tidak kamu diam semenit saja? nggak capek apa nanya mulu dari tadi? Kata David kesal
"Aku kan penasaran kak? Lagian Kakak fokus aja nyetir! Yang aku tanya kan Dian bukan Kakak!balas Danis
"Udah dong kak! Setiap waktu ribut terus! Kata Dian
"Yang ribut siapa,yan? Aku cuman ngomong doang! Aku kasian lihat kamu dari tadi nggak berhenti kasi penjelasan ke dia!"
"Oh, yach yan! Aku lupa bilang! Hari rabu Mikael mau berangkat ke aussie! Aplikasi beasiswanya udah diterima. Dia lolos masuk Universitas Canberra. Dengan beasiswa penuh" David menjelaskan.
"Kok Kak Mikael nggak bilang ke aku!" Kata Dian
"Sebenarnya makan siang kemarin itu usul dia. Katanya pesta perpisahan. Cuman kayaknya dia berat ngomong sama kalian akhirnya nggak jadi cerita. Kamu kan tau sendiri Mikael orangnya gimana" kata David
"Kalo tau begitu semalam aku bela belain ikut jalan bareng kalian" Kata Dian
"Sudah jangan dipikir nanti malam kamu telpon dia, bicara baik baik jangan pake ngambek! Kali ini Dia perginya agak lama sekitar 5 tahun. Jadi jangan pake berantem."
"Ok, bos!!
"Good girl! Kata david sambil mengucek rambut dian.
Setelah satu jam perjalanan Mereka tiba di Masamba. Sampai depan rumah Bunda Sinta. Dian turun dari mobil untuk membuka gerbang. David memarkirkan mobil di halaman rumah. Mereka disambut oleh Ayah Fadli yang hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendek itupun dalam keadaan basah. Kelihatannya dia lagi mencuci koleksi kendaraannya.
"Kalian udah nyampe! Kata Ayah Fadli menyambut mereka. Satu persatu mereka salim.
"Kendaraan tempur lagi dibersihkan semua,Yah!" Kata Dian
"Iya, perawatan rutin!" Kata Ayah Fadli
Danis sendiri cukup terpesona dengan rumah Ayah Fadli yang boleh dibilang cukup besar pekarangan nya juga luas. Disebelah timur rumah dia melihat ada kebun sayur kecil berdampingan dengan taman bunga. Sedang disebelah barat ada garasi panjang. Yang berisi dua pajero sport, dua jeep, dua hilux double cabin dan beberapa motor trail!
"Yah, ini Danis yang akan PKL sama Dian di puskesmas."Dian memperkenalkan
"Ayah suka adventure juga?"Tanya Danis
"Dulu waktu masih sendiri sering ikut tapi sekarang udah jarang. Habis udah sibuk urusin usaha sama anak anak." Kata Ayah Fadli
"Ayo masuk dulu nggak lama lagi Bunda pulang!"
Mata Danis nggak bisa lepas dari koleksi kendaraannya milik Ayah Fadli.
"Udah liatinnya, nanti mata kamu bisa copot!Kata masuk dulu."ajak Dian
"Yan, aku berharap suatu saat bisa adventure bareng Ayah pake mobil pajero sportnya atau paling tidak ngetrail bareng pasti seru!" Kata Danis
"Semua kendaraan itu punya tujuan lain, Dan kalo aku pribadi!Aku nggak pernah berharap semua kendaraan itu keluar dari garasi!" Kata Dian
"Kamu, yan! nggak punya jiwa petualang. Kamu belum pernah rasakan sensasi nya make kendaraan begitu buat off road.seru pokoknya."
"Aku udah pernah sekali merasakan sensasi ketika semua kendaraan itu keluar dari garasi. Dan aku berharap nggak akan pernah merasakan sensasi itu lagi" kata Dian
"Udah ah! Masuk dulu lain kali aja bahas masalah ini lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending
FanfictionDian berkenalan dengan seorang seorang selebgram bernama danis danial. Mereka berteman lewat facebook. Hampir setiap hari dian punya cerita baru tentang danis yang selalu dia ceritakan ke ibundanya. Tak ada angin tak ada hujan tiba - tiba dian galau...
