Apa yang terlihat bisa menipu, tapi hati selalu tahu kebenarannya.
Selalu dengarkan kata hatimu.(Eva Sri Rahayu)
Terlalu banyak suara di dunia ini, ada berapa macam suara yang ada? Suara yang dihasilkan benda-benda, alat musik, suara-suara manusia, dan suara-suara hati yang tak terdengar.
Suara hati? Memangnya ada? Bagaimana suaranya? Rasanya, mustahil untuk mendengarnya, apakah benar, begitu? Atau kita hanya sedang mengabaikannya?
Pernahkah kita mendengar suara-suara dari dalam sana. Terdengar begitu lembut dan samar-samar. Memang nyaris tak terdengar jika kita terlalu membuka kedua telinga. Aneh, bukan?
Suara itu hanya akan benar-benar terdengar ketika kita menutup kedua telinga. Dan fokus pada apa yang ingin dikatakan oleh suara itu. Suara hati kita tidak akan muncul jika kita terlalu sibuk mendengarkan banyak hal di luar sana.
Terkadang, kita membutuhkan satu waktu untuk mendengarkan semuanya. Mencari waktu yang sepi dan tepat. Misalnya, ketika sepertiga malam, di waktu shalat tahajud. Atau pagi-pagi buta sekali. Cobalah untuk melatih dirimu mendengarkan suara hati, karena itu adalah hal yang penting ketika kita sudah mau belajar menengok dan melihat diri kita sendiri. Langkah selanjutnya adalah mendengarkannya.
Dengarkanlah, apa yang ingin ia katakan tentangmu. Tentang duniamu, kehidupanmu. Untuk mendengarkan suara hati, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menyingkirkan semua gangguan yang ada.
Kita butuh waktu untuk benar-benar sendiri. Singkirkan suara-suara orang lain, suara-suara pekerjaan atau tugas sekolah maupun kuliah yang menuntut untuk segera diselesaikan, dan masih banyak suara-suara lainnya yang lebih sering membuat kedua telinga kita terasa sakit karena terlalu berisik.
Jika kita termasuk orang yang mudah lupa, ada baiknya kita mencatat apa-apa yang dikatakan suara hati itu dalam sebuah catatan khusus–aku punya satu buku catatan khusus untuk diriku sendiri, berisi hal-hal tentang diriku. Seperti misalnya, hal-hal yang kusuka dan tidak kusuka, kelebihan dan kekurangan.
Ini penting, karena dengan mengenal diri sendiri kita akan mudah menyusuri setiap perjalanan dalam hidup dengan penuh kesadaran. Kita harus tetap sadar agar tidak mudah terbawa banyak hal buruk yang lebih sering menyerang alam bawah sadar, hingga kita sendiri sering merasa baik-baik saja padahal sebenarnya tidak.
Pernahkah kamu mendengar suara seperti ini di benakmu? "Kamu adalah sosok yang berani, aku kenal hal itu darimu sedari dulu, lalu, kemana sosok pemberani itu saat ini?" kamu tidak perlu takut atau merasa aneh. Kamu tidak gila, jangan khawatir–aku pun suka mendengar suara macam itu, jadi, bukan, kamu saja yang begitu.
Dengarkanlah suara itu, jangan berusaha untuk mengabaikannya. Karena saat itu bagian-bagian alam bawah sadarmu sedang memberikan responnya pada dirimu.
Kamu sedang berbicara dengan dirimu saat itu. Jangan abaikan, kalau kamu sedang berbicara dengan seseorang lalu seseorang itu mengabaikanmu bagaimana rasanya? Tentu saja sakit, bukan?
Lalu, kenapa kamu bisa sebegitu merasa sakitnya jika orang lain melakukan itu padamu? Dibanding ketika kamu memperlakukan dirimu dengan begitu?–padahal dirimu adalah yang paling tahu dan mengenal semua tentangmu, paling loyal dan setia padamu, di saat kesulitan datang, kemana perginya temanmu? Yang tersisa hanya kamu saja.
Baiklah, sekarang kamu sudah mulai mengerti apa itu suara hati. Suara hati adalah suara-suara rintihan batinmu sendiri. Suara-suara hati adalah suara yang banyak memberikanmu perkataan penuh kejujuran tentang dirimu. Dan mereka–suara-suara itu, biasanya dan selalu pasti berisi banyak pesan dan gambaran akan sosok dirimu yang positif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Semua Tentangmu | TELAH TERBIT
Non-FictionMari, mengenal diri sendiri lebih baik melalui karya ini. Ini Semua Tentangmu adalah karya yang saya persembahkan untuk mewakili kisahmu, jeritan hatimu, rintihan batinmu dan duniamu. Semua rangkaian kata dalam karya ini adalah serpihan-serpihan per...