Pilihanmu adalah Mengerti

262 21 8
                                    

Yang mau mendengar belum tentu mampu mengerti.
Itulah kenapa pilihan mengerti agar dimengerti adalah keharusan.

(Afnan Syahirain)


Pilihanmu adalah mengerti, ini adalah sebuah pilihan keharusan dalam memberikan respon terhadap setiap permasalahan yang hadir dalam kehidupan. Bukan berarti kita dipaksa untuk menerima begitu saja alias pasrah. Pilihan mengerti agar dimengerti nampaknya merupakan salah satu pilihan terbaik dalam menapaki ragamnya ujian kehidupan. Karena hidup, tidak selalu soal bersenang-senang dan berbahagia. Semua yang ada memiliki pergilirannya masing-masing.

Siang lalu malam, gelap lalu terang, tangis lalu tawa, sedih lalu bahagia. Bukankah, begitu? Jadi, agak sedikit naif dan egois jika kita selalu ingin dimengerti. Begini, tidak ada yang salah dengan perasaan ingin dimengerti.

Dimengerti bukanlah perasaan egois. Kita tidak perlu merasa bersalah atau merasa melakukan kejahatan setelah menumpahkan perasaan ingin dimengerti. Tidak ada yang salah soal mengerti dan dimengerti. Kedua-duanya kita butuhkan dalam proses mengenal diri sendiri dan mendewasa.

Hanya saja mungkin, ada beberapa bagian keliru di sana. Berapa kali kita terus menuntut banyak hal pada diri sendiri dan lingkungan sekitar? Kita ingin dimengerti dengan segala kesedihan, permasalahan dan keluh kesah. Kita seperti sedang sibuk mencari banyak pembenaran atas segala kesusahan kita.

Akhirnya, apa yang akan kita dapatkan selain rasa kasihan atau bahkan malah hilangnya kehormatan dan harga diri. Ini tidak berlebihan, rasa terlalu ingin dimengerti yang berlebihan itu tidak baik bagi perkembangan diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.

Kita akan menjadi sosok manja yang bermental lembek. Ingin selalu dimengerti dan cepat diberi uluran tangan oleh orang lain agar segala permasalahan kita sirna dan menghilang. Di dunia ini mana ada, sih, kehidupan tanpa masalah? Sesudah di liang kubur saja kita akan mendapati permasalahan baru yang menanti–pertanggung jawaban atas segala macam perbuatan kita selama hidup.

Jika kita memiliki mental selalu ingin dimengerti, kita akan cenderung menghindari berbagai macam risiko yang ada. Padahal, melalu beragam risiko yang hadir dalam kehidupan akan menuntun kita menjadi sosok manusia yang tangguh dan pemberani.

Perasaan ingin dimengerti seharusnya timbul setelah kita merasakan perasaan mengerti terlebih dulu. Ibarat, lakukanlah kewajibanmu baru setelah itu kamu bisa menuntut hakmu. Inilah kenyataan yang harus kita semua terima dalam kehidupan.

Pilihan kita adalah mengerti sebelum ingin dimengerti. Kalau kita sudah berusaha keras mencoba berbagai cara dan pendekatan agar dimengerti setelah kita mencoba untuk mengerti. Namun, setelah itu tidak ada satu pun yang mau mengerti. Jangan marah, jangan dongkol atau uring-uringan dan merasa bersedih apalagi depresi.

Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, karena sudah berusaha biarkan saja hasil Allah yang tentukan nanti. Karena banyak kenyataan pahit itulah seharusnya kita mulai menyadari, betapa pentingnya menerapkan konsep mengerti pada diri sendiri sebelum ke orang lain. Karena dengan cara ini kita akan jauh lebih mudah dalam mengerti keadaan orang lain agar dimengerti. Kita tidak bisa membohongi diri sendiri, betapapun kita kuat ada kalanya kita ingin dimengerti walau, ya, dengan satu orang sekalipun.

Manusiawi, aku pun ingin dimengerti. Tetapi, sebelum itu mari belajar terlebih dahulu untuk mengerti. Mengerti adalah menerima dengan sepenuh hati tentang suatu keadaan atau kondisi. Mengerti adalah suatu perasaan yang mampu membuat orang yang tidak saling kenal pun menjadi dekat karena adanya getaran rasa simpati lagi peduli.

Mengerti adalah perasaan abstrak yang tak pernah bisa terlihat, namun ditunjukkan dari tindakan seseorang dan perkataannya. Sayangnya, tidak begitu banyak orang yang mau untuk mengasah kemampuan mengerti ini bahkan pada dirinya sendiri.

Betapa banyak fenomena nyeleneh yang kita lihat di zaman sekarang. Tentang anak-anak muda yang mudah mengikuti mode dan tren yang ada tanpa memikirkan dampaknya pada dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar.

Mereka bahkan tak tahu sejarah dan tujuan mode dan tren itu untuk apa tapi masih saja mereka ikuti tanpa menyesuaikan dengan adab dan nilai serta norma yang ada. Betapa banyak orang yang berlebih harta dan memiliki kekuasaan malah menindas rakyat kecil tanpa belas kasihan.

Salah satu penyebab semua fenomena itu adalah tidak mengerti. Itu saja, mereka tidak mengerti atau tidak mau mengerti. Membiarkan diri mereka begitu saja terbawa arus dan gemerlap kesenangan palsu.

Jadi, apakah manusia itu benar-benar pintar? Semakin pintar atau semakin super pintar dengan banyaknya atribut dunia yang tak jelas arah dan tujuannya untuk apa. Jawabannya mungkin kamu tahu sendiri. Aku yakin, saat ini mungkin kamu terkejut. Begitu banyak hal yang tidak kita mengerti di dunia ini. Betapa bodoh dan kecilnya kita–karena itu terkadang aku merasa heran pada beberapa manusia yang melabeli mereka hebat dan pintar tapi masih senang pamer sana-sini.

Sebaik-baiknya kita dalam menerapkan konsep mengerti adalah dimulai dari diri sendiri. Setelah kita berada di tahap ini kita akan belajar banyak hal. Tentang bagaimana kita memberikan banyak ruang untuk mengambil keputusan secara tegas bagi kehidupan kita sendiri.

Mengerti diri sendiri adalah melihat kemampuan dan segala potensi yang ada dalam diri untuk dijadikan kendaraan melaju meraih keberhasilan dan kebahagiaan. Mengerti diri sendiri adalah benar-benar tahu perihal kelebihan dan kekurangan sendiri.

Tahu batasan-batasan norma, adab dan nilai yang mewarnai diri kita. Bertanggung jawab akan perkembangan diri dan apa yang benar-benar kita butuhkan, bukan apa-apa yang kita inginkan.

Kalau kita benar-benar mengerti tentang diri kita sendiri dengan baik dan benar. Untuk mengerti orang lain adalah sebuah kemudahan. Kita akan mudah memberikan rasa simpati yang memiliki tujuan jelas dan membangun empati pada orang lain dengan mudah.

Dengan begitu, kita tidak perlu berusaha keras untuk dimengerti. Semuanya akan bekerja secara otomatis jika kita melatih dan memilih mengerti sebagai salah satu cara dalam mengatasi permasalahan dan kejadian yang ada.

Dengan kita memilih mengerti, kita akan menarik banyak energi-energi dan perasaan mengerti lainnya lagi di luar sana. Tidak perlu usaha berat dan rumit. Lihat saja dan percayalah akan kekuatan baik dan energi positif yang kamu sebarkan pada lingkungan sekitar.

Dengan kamu yang lebih memilih untuk mengerti tentang banyak hal. Kamu tidak hanya akan mendapatkan simpati atau empati. Tapi, kamu akan mendapat banyak dukungan. Kamu akan tumbuh menjadi sosok yang penuh cinta namun tegas. Dan, ya, kamu akan disukai banyak orang. Itulah caranya, dengan disukai banyak orang, menjadi dimengerti adalah hal yang mudah. Bukan, begitu?

Dengan memilih mengerti berarti kamu juga sudah bertanggung jawab secara sadar akan kehidupanmu sendiri, akan perkembangan dirimu sendiri. Karena sebenarnya, segala bentuk kebaikan, keburukan, keberhasilan semuanya selalu berawal dari diri sendiri.

Jika kita mengerti, bahwa dikhianati itu sakit. Seharusnya kita tidak akan mengkhianati. Jika kita mengerti, diberi hadiah itu menyenangkan. Seharusnya kita akan belajar untuk memberi.

Jika kita mengerti, berjuang itu melelahkan. Seharusnya kita akan memberi dukungan dan semangat serta penghargaan bagi mereka yang sedang berjuang. Jika kita mengerti, mengerti pada diri sendiri adalah kebaikan lagi keharusan. Seharusnya kita akan belajar mengerti orang lain selayaknya kita belajar mengerti akan diri kita sendiri.

Sudah tepat jika kamu memilih untuk mengerti dirimu sendiri dan banyak hal di sekitar mulai saat ini. Dengan begitu kamu akan terus berkembang menuju versi terbaikmu. Dengan milih mengerti, kamu tidak akan pernah merasa sendiri—jangan bersedih, ada aku bersamamu di sini. Dan teman-teman lainnya di luar sana.

Dan dengan pilihan ini kamu sudah turut membantu menjaga perdamaian juga ketentraman, karena kamu memilih untuk mengerti banyak hal tanpa syarat. Dengan makin banyaknya jiwa-jiwa yang memilih untuk mengerti, prasangka buruk, kesalahpahaman yang berujung pertengkaran dan iri dengki nampaknya akan mustahil tumbuh dan berkembang dalam hati.

Kamu hebat! Karena sudah memilih untuk menjaga kejernihan akal dan hatimu, juga orang-orang di sekitarmu. Terima kasih!     

Ini Semua Tentangmu | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang