Cintai dirimu tanpa syarat, sama seperti kamu mencintai orang-orang yang paling dekat denganmu meskipun mereka memiliki kekurangan.
(Les Brown)
Baik, kita sudah mengambil keputusan untuk menerima diri kita apa adanya sebelumnya. Dan aku tahu, hal itu memang tidak akan mudah. Tapi, aku benar-benar yakin kamu pasti akan mampu melakukannya.
Aku bisa, dan kamu pasti jauh lebih bisa! Sambil belajar menerima, kita akan belajar bersama tentang hal penting lainnya lagi. Ajak ia bersamamu, ya, ajak dirimu bersamamu. Ajak ia menjadi bagian penting dalam hidupmu, menjadi saksi dan kawan sejati dalam setiap perjalanan kehidupanmu.
Jangan biarkan ia berdiam diri saja. Ibarat seorang tamu yang datang, setelah kamu mempersilahkan ia masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Tentu, setelah itu kamu akan ajak ia berbincang, bukan?
Sama halnya ketika kamu sudah menerima dirimu sepenuhnya. Kamu harus mengajaknya bersamamu. Jangan hanya jadikan ia seperti patung pajangan, cctv-mu, atau buruknya malah hanya sebagai tempat pelampiasan kekesalanmu. Setelah kamu memutuskan untuk membaca buku ini, kamu sudah tidak diperbolehkan lagi memperlakukan dirimu semena-mena.
Negara yang maju, bangsa dan generasi yang berkualitas lahir dari individu-individu manusianya yang memiliki integritas diri yang baik. Meningkatkan integritas bisa melalui cara mengenal diri sendiri dengan penuh tanggung jawab.
Dengan kita yang sudah mampu menghargai dan menghormati diri sendiri. Akan mempermudah jalan kita untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat yang pada akhirnya akan membentuk peradaban yang tangguh, cerdas dan beradab.
Jadi, benar adanya, kalau semua hal baik dan perubahan berawal dari diri sendiri. Kita tidak boleh membiarkan rasa tak acuh dan apatis tinggal di diri kita. Karena dengan sifat buruk yang seperti itu, kita tidak akan pernah berkembang dan berubah.
Lain halnya dengan sikap bodo amat pada beberapa hal yang memang tidak perlu untuk terlalu difokuskan. Seperti misalnya, kita tidak perlu fokus pada cemoohan dan hinaan. Semua itu hanyalah membuat pemikiran kita menjadi terhambat dan lama-lama bisa menjadi rusak.
Pada bab kali ini, kita secara sadar harus memiliki keinginan yang kuat untuk mengajak seluruh bagian diri kita. Ini penting, melihat sudah banyak bukti nyata. Seseorang yang secara sadar dan berani mengajak dirinya untuk berjalan ke dunia luar tanpa meninggalkan bagian lainnya. Ia akan tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan sukses.
Mengajak diri kita untuk berjalan berdampingan bersama dalam mencapai visi-misi adalah pilihan tepat. Ketika kita sudah mampu menerima diri kita, sudah tentu setelah itu kita mampu berdamai dengannya, dan banyak hal di dunia ini juga akan turut berdamai dengan kita.
Masalahnya, langkah kita tidak terhenti sampai di situ. Kita harus mampu menarik seluruh bagian diri kita, mengajak mereka agar mau berjalan bersama dalam satu tujuan. Karena, ketika kita sudah mampu berdamai dengan diri kita sendiri. Kita sudah berjanji bahwa kita akan mengajak ia untuk turut bersama dalam setiap langkah.
Memutuskan untuk mengajak seluruh bagian diri kita berarti kita harus mau belajar menghargai dan mensyukuri segala kelebihan dan keunikan diri kita sendiri. Dan bertanggung jawab akan kekurangan dan kelemahan diri yang harus segera kita perbaiki. Jangan pernah membiarkan kekurangan dan kelemahan kita menjadi penghalang bagi kita untuk tumbuh berkembang dan menjemput banyak perubahan positif.
Siapapun manusia di muka bumi ini tidak ada yang tidak memiliki kekurangan dan kelemahan. Jadi, jangan pernah rendah diri apalagi sampai berkecil hati. Hanya saja bentuk kekurangan dan kelemahan antar manusia tentu berbeda-beda.
Seseorang secantik atau setampan apapun pasti memiliki kekurangan, seseorang sekaya dan sepopuler apapun pasti memiliki kekurangan. Allah Maha Adil, setiap manusia diberikan kekurangan dan kelemahan agar mereka mau untuk terus berkembang dan berubah menjadi lebih baik agar mampu bertahan dan bersaing secara sehat di dunia ini.
Mungkin, satu waktu kamu pernah merasa rendah diri ketika melihat kekurangan, kelemahan dan segala keterbatasan yang ada di dalam dirimu. Tapi, percayalah dibalik semua kekuranganmu Allah sebenarnya sudah menitipkan kado terindah di dalamnya. Kita tentu perlu menyobek bungkus kado sebelum tahu isi kado itu apa.
Dan itu semua adalah tugas kita bersama untuk membuka tiap tabirnya. Aku memiliki begitu banyak kekurangan dan kelemahan, juga keterbatasan. Jadi, bukan hanya kamu saja.
Namun, satu hal penting yang harus kita jaga mulai dari sekarang adalah sekonyol apapun dirimu, atau seunik apapun dirimu. Kamu perlu mengajaknya. Jangan pernah malu terhadap diri sendiri. Jangan membuat dirimu merasa tak nyaman. Bagaimana bisa membuat orang-orang di sekitar kita merasa benar-benar nyaman di saat diri kita sendiri tak merasa nyaman dengan kehadiran segala bentuk perwujudan keunikan kita masing-masing.
Tolong, jangan memandang rendah dirimu sendiri. Itu bukanlah sikap yang baik apalagi terpuji.
Kamu bisa mengajak orang lain untuk ikut denganmu, mempengaruhi mereka. Tapi, kenapa tidak dengan dirimu? Ajak ia, pengaruhi ia dengan cara-cara yang baik dan benar. Jangan bersikap tak acuh padanya, pun jangan bersikap terlalu keras dan mengekang.
Aku yakin, kamu bisa mengontrol dirimu dengan baik. Anggap saja saat ini kamu sudah mampu mengajak dirimu sepenuhnya dalam segala aspek kehidupanmu. Setelah itu, kamu tidak perlu berpikir terlalu berlebihan.
Kamu hanya perlu lihat, perhatikan, dan rasakan. Aku sangat yakin, setelah kamu mampu mengajak dirimu sepenuhnya kamu akan mendapatkan kejutan-kejutan baru lagi.
Yaitu, kamu benar-benar tahu apa yang kamu butuhkan agar dirimu terus berkembang menjadi lebih baik. Dan, ya, kamu akan bersikap dewasa atas segala permasalahan yang ada di sekitarmu. Kamu tidak akan merengek apalagi mengeluh dan marah-marah tak jelas.
Kamu akan berpikiran tenang dan bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan, kamu tidak akan ceroboh. Karena kamu sudah tahu apa-apa yang kamu perlukan dan mana saja hal yang tidak kamu perlukan.
Memang, kelihatannya perjalanan menuju tahap ini tidak akan mudah. Lagipula, mana ada, sih, hal di dunia ini yang mudah? Semua hal yang ada di dunia ini bukanlah hadiah, bukanlah pemberian secara cuma-cuma.
Semua memiliki tujuannya masing-masing. Segala sesuatu yang memiliki tujuan tentu harus dipelajari, agar nanti dalam perjalanan mencapai tujuan kita tidak akan jatuh terpeleset berulang kali atau parahnya hingga tersesat.
Sesulit apapun kelihatannya, belum tentu hal itu benar-benar sulit. Terkadang, asumsi kitalah yang malah menyulitkan. Kita harus mencoba dan bertindak secara nyata agar tahu apa yang sedang kita hadapi.
Bukan sibuk berasumsi atau beropini tanpa mau bergerak. Yang benar-benar kita butuhkan adalah aksi nyata. Jangan alergi dengan kesalahan dan kegagalan. Habiskan stok kegagalan itu selagi kita masih muda.
Termasuk dalam menjalankan segala bentuk bantuan dan tips-tips dari buku ini. Jangan merasa cukup melakukannya hanya sekali, apalagi merasa menyerah pada saat percobaan pertama. Lakukan lagi dan lagi, coba terus dan terus. Evaluasi setiap kegagalan dan kesalahan yang terjadi nanti, sebagai bekal dan pelajaran agar tak mengulanginya lagi di percobaan selanjutnya.
Buku ini bukan sekedar untuk dibaca, buku ini akan benar-benar berguna jika kamu mulai mempraktikan segala hal yang dituliskan di sini dengan cermat dan bijak–sesuaikan tips yang ada di buku ini dengan segala kebutuhanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Semua Tentangmu | TELAH TERBIT
Non-FictionMari, mengenal diri sendiri lebih baik melalui karya ini. Ini Semua Tentangmu adalah karya yang saya persembahkan untuk mewakili kisahmu, jeritan hatimu, rintihan batinmu dan duniamu. Semua rangkaian kata dalam karya ini adalah serpihan-serpihan per...