13. Merayakan Kepedihan

171 26 4
                                    

Kemarin-kemarin, sajakku selalu saja tentang kamu. Hari ini juga. Esok tak tahu tentang siapa. Mungkin, tentang kamu lagi.

Bosan? Tidak.

Ini malah terlihat menyenangkan untukku. Aku tersenyum ketika melihat ada banyak sajak yang aku buat disaat hati merasa lelah mengingat semua hal pedih yang dialami.

Tapi percayalah, senyumku tak selebar luka yang masih menganga. Luka ku juga tak seindah senyum yang terukir palsu.

Maaf bila kamu keberatan tentang sajakku yang selalu saja tentang kamu.

Maaf bila membuatmu terlihat lebih jahat di benak para pembaca.

Ini hanya sekedar bentuk pelampiasanku pada hati yang tak kunjung bosan mengukir namamu setiap hari.

Tolong, jangan biarkan aku berhenti menulis sajak tentang kamu!

Biar aku beritahu, ini adalah caraku merayakan kepedihan. Caraku mencari celah kebahagiaan disaat tetes air mata memaksa keluar. Caraku untuk gembira di atas panggung sandiwara cinta yang memuakkan.

Mengertilah, aku menulis ini hanya untuk merayakan kepedihanku yang tak kunjung melupakanmu.

Maaf.

Fatamorgana RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang