4. Hujan Dan Kenangan

348 48 8
                                    

Ini tentang rasaku pada hujan yang menenangkan. Ia hadir di kala dingin yang kian menyeruak sekaligus menjadi penghangat dalam waktu yang bersamaan. Ditemani jaket abu-abu tebal yang kemudian aku pakai sebagai alat penghilang resah kepada langit yang menjatuhkan airnya.

Ini tentang rasaku pada hujan yang menyenangkan. Ia hadir di tengah dinginnya air yang jatuh sebegitu derasnya dari langit. Membawaku tertarik untuk bermain hujan. Bersamanya hari itu, rasanya seperti menjadi anak kecil kembali. Tak takut sakit meski badan menjadi kaku dihantam air bertubi-tubi juga bibir yang menggigil kedinginan.

Ini juga tentang rasaku pada hujan yang menyedihkan. Ia tidak hadir dalam rintik sendu yang jatuh hari itu. Aku termenung menikmati dingin yang begitu menusuk tiap kali angin hujan menerpa kulit. Tidak ada jaket abu-abu, bahkan tidak ada sifat anak kecil hari itu. Hanya ada aku bersama hujan beserta kenangannya.

Sejatinya ia menghilang.

Selamanya.

Sejak kabar hari itu datang. Mataku yang menurunkan hujan yang sangat deras. Kemudian mengering tanpa sisa dengan sakit di hati yang tak terbantahkan.

Ia tidak pernah hadir lagi. Namun ketika hujan turun, ia menurunkan rintik sendu dari langit yang ia selipkan pada tetes air di kala aku rindu.

Kenangan itu singkat, sederhana, tetapi begitu membekas.

~~~~~

Fatamorgana RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang