"Jaga bicaramu, Jongin." Wanita itu menekankan kalimatnya pada Jongin, dia berbisik.
"Aku dijodohkan, benar kan Sehun-ssi?"
Sehun yang ditodong pertanyaan seperti itu hanya bisa mengangguk kaku.
"Kau menerimanya Sehun-ssi?"
Jongin mengerling pada Sehun. Sehun tersenyum kecil menanggapinya. Sebagai anak yang memang suka membuat orang tuanya kalang-kabut, mereka memiliki pemikiran yang sama sekarang. Mengerjai orang tua sesekali tidak apa kan?
"Tidak, aku tidak pernah berkata iya." Jawab Sehun.
"Sama, aku juga Sehun-ssi."
Bisikan para hadirin semakin keras. Beberapa ada yang mencibir bahwa orang tua mereka terlalu memaksakan kehendak.
"Tapi..." Jongin sedikit berteriak.
"Jika orangnya seperti dia..." Sehun melanjutkan ucapan Jongin.
"Aku mau!" Mereka berdua berucap serentak. Menghadirkan tatapan kaget dari sanak keluarga.
.
.
.
.
.
"Kan hyung bilang hanya bertunangan, tidak sampai tinggal bersama!" Sehun merajuk pada kakaknya. Jongin masih sibuk bermain game di ponselnya.
"Salah siapa sampai mereka menyuruh kalian tinggal bersama?!" Yeonseok sedikit membentak adiknya.
"Salah kami, maaf." Jongin berucap singkat. Sehun memandangnya kesal.
Yeonseok akhirnya menurunkan koper milik adiknya di depan gedung apartemen Jongin.
Setelah acara tunangan tadi, mereka berdua disidang. Dan berakhir dengan hukuman tinggal bersama di apartemen yang cukup dekat dengan tempat kerja Sehun dan kampus Jongin.
"Rumah kami hanya berjarak 10 menit dari sini, pergilah kesana jika membutuhkan sesuatu." Istri Yeonseok, Jiwon, berucap lembut sambil mengelus pundak kedua adiknya.
"Aku tinggal dirumah noona saja." Sehun merengek.
"Tidak, kami dalam proses menambah populasi manusia." Yeonseok berucap.
Kemudian, Yeonseok menarik Jiwon pulang. Meninggalkan dua pria asing yang baru bertunangan itu.
"Ayo masuk, Hun." Jongin menarik koper besarnya dengan susah payah. Sepertinya roda koper Jongin sedikit macet.
"Bawa punyaku." Sehun menyerahkan kopernya pada Jongin dan mengangkat koper Jongin untuk dibawa masuk.
Lihat itu!
Sehun kuat mengangkat koper yang beratnya berkali lipat dirinya!
Mengapa bisa dia jadi kaum bawah?!
Sungguh tidak sadar para manusia yang menjadikannya kaum bawah!
Bagaimana bisa dia ada dibawah tubuh kurus Chanyeol?!
Sepertinya penulis cerita ini butuh dipukul agar sadar posisi Sehun!
Oke, kembali ke cerita.
Jongin menyusul Sehun yang sudah berdiri di depan lift. Hari masih siang, mungkin para penghuni apartemen yang lain masih berkegiatan diluar rumah.
"Lantai berapa?" Tanya Sehun begitu mereka masuk lift.
"15. Kamar nomor 1912."
Sehun menekan tombol 15 di lift. Mereka berdiam diri di lift. Ah, Sehun sesekali melirik tunangan manisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Seme is Uke
Fanfiction[Hunkai] Oh Sehun, anak bungsu dari keluarga Oh. Dijodohkan dengan Kim Jongin, seorang anak tunggal dari keluarga Kim. Bukan dijodohkan, tapi terpaksa dijodohkan karena untuk mempererat hubungan bisnis. Sehun menolak mentah-mentah. Kenapa? Karena Jo...