0+3

6.9K 543 45
                                    

Sehun menatap ponselnya dengan risau. Kekasihnya, Chanyeol, mengajak bertemu. Sedangkan dia masih harus menunggui Jongin yang masih demam.

"Kenapa kau gelisah seperti itu?" Jongin bertanya, dia risih melihat kelakuan Sehun.

"Aku--..."

"Kalau kau mau pergi keluar juga tidak apa, aku tidak separah kemarin."

Senyum Sehun mengembang begitu mendengar penuturan Jongin yang sangat pengertian.

"Aku hanya akan pergi selama satu jam, jangan kemana-mana. Dan juga, hubungi aku jika ada apa-apa."

Cup.

Sehun mengecup kening Jongin ketika dia hendak berdiri. Pipi Sehun memerah, dia malu sendiri. Sehun lalu keluar untuk menetralkan rasa malu dan gugupnya.

Bodoh!

Bagaimana bisa kau melakukan itu pada orang yang baru kau kenal 2 hari, Sehun?!

Bagaimana jika dia ilfeel padamu?!

Bagaimana jika dia marah nanti?!

Bagaimana jika dia kesal?!

Lalu, bagaimana jika dia--






--suka?!

Sepeninggalan Sehun, Jongin tidak beranjak dari tempatnya. Dia masih mematung karena tindakan Sehun barusan.

Ini pertama kalinya ada orang yang melakukan itu selain orang tuanya. Dan, itu membuat hatinya berdebar.

Jantungnya tidak sehat. Rasanya sakit karena berdetak cepat. Seperti habis lari maraton berkilo-kilo.

Padahal kan, hanya dicium.

Hanya?

Hei!

Itu bukan hanya cium kening biasa!

Pelaku dan korban ciuman kening itu sedang melawan rasa sakit karena jantung mereka berdetak kencang!

Ting!

Jongin tersadar dari gangguan jantungnya.

Pria tan itu mengecek ponselnya.

LoeyPark
Maaf, aku ada acara mendadak malam ini.

KimKai
Tidak masalah, lain kali saja.
Titip salam untuk kekasihmu.

LoeyPark
Darimana kau tahu?

KimKai
Hanya kekasihmu yang bisa membuatmu membatalkan janji kita bermain game.

Jongin tersenyum. Sebenarnya dia juga tidak siap jika harus bermain game dengan Chanyeol. Jantungnya masih sedikit sakit.

***


Chanyeol menatap heran pada kekasihnya yang sedang memasak. Dari kemarin, sulit sekali menemui Sehun. Apa albino kesayangannya itu sudah jatuh hati pada tunangannya?

Ah, jangan sampai. Chanyeol tidak mau kehilangan Sehun.

Sehun tersenyum sambil bernyanyi pelan. Tidak biasanya dia sebahagia ini saat memasak. Tapi kali ini bibirnya sama sekali tidak bisa dikendalikan. Bibir tipis itu melengkung keatas karena perintah hatinya, otaknya sedang tidak berfungsi sekarang.

Ah, ada fungsinya.

Memikirkan tunangannya yang masih sakit di apartemen.

My Seme is UkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang