0+1

9.6K 583 39
                                    

"Jika bukan cosplay Miya aku tidak mau!" Sehun merajuk.

Tadi mamanya bilang bahwa 'calon tunangannya' tidak mau cosplay Miya, terlalu klise katanya. Sehun kecewa. Sangat.

Pria putih itu sangat menyukai karakter Miya yang sangat elegan tapi juga tegas disaat bersamaan. Ah, andai saja dia dijodohkan dengan Miya, dia akan dengan senang hati memutuskan Chanyeol.

Sayangnya dia dijodohkan dengan pria Kim. Mana mamanya menyuruhnya menjadi dominan yang baik nanti.

Mama... Anakmu ini bukan dominan, begitu keluh Sehun dalam hati.

"Jangan membuat kami stress karena permintaanmu Oh Sehun! Kau hanya tinggal berdiri lalu tukar cincin saja!" Sehun menunduk dalam mendengar suara tegas itu. Itu suara Yeonseok, kakaknya.

Mama Oh tau diri, dia segera melipir pergi. Walaupun dia menguasai rumah, tapi wanita paruh baya itu tetap tidak berani jika harus disuruh menghadapi Yeonseok yang murka.

Ya, si sulung Oh itu sedang murka terhadap adiknya yang rewel.

"Maaf..." Ucap Sehun lirih.

Yeonseok mengusap rambutnya kesal. Sebenarnya ia tidak ingin memarahi adiknya, tapi ia kesal sendiri dengan adiknya yang rewel meminta ini itu. Andai saja Yeonseok belum menikah, sudah pasti dengan hati lapang dia mau menggantikan adiknya.

"Kenapa kau seperti ini Sehun?"

Sehun menggeleng pelan, "Maaf hyung."

Yeonseok duduk didekat adiknya. Sehun menegakkan punggungnya saat sang kakak sudah nyaman dengan posisi duduknya.

"Boleh aku bertanya?"

Sehun mengangguk, walaupun itu percuma. Yeonsek yang duduk beberapa centi di depannya mustahil bisa melihatnya mengangguk.

"Siapa itu Chanyeol?"

Sehun menegang seketika. Bagaimana bisa kakaknya tahu tentang Chanyeol? Apa ada celah untuk mengetahuinya? Padahal Sehun mati-matian menyembunyikan hubungannya selama 2 tahun.

"Hanya te--..."

"Tidak ada teman yang bermesraan di depan umum."

Sehun merutuki dirinya sendiri. Kapan sang kakak memergokinya? Kenapa baru sekarang bertanya tentang Chanyeol?

"Maaf."

Hati Sehun ketar-ketir saat Yeonsek berkali-kali menghela nafas, menahan amarah.

"Park Chanyeol, bekerja di divisi IT perusahaan Maxim. Tinggal di Itaewon, orang tuanya di Jeju. Yang lainnya aku ingin kau yang menceritakannya."

Sehun tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun. Yeonseok menoleh, menatap adiknya yang sedari tadi menundukkan kepalanya.

"Ceritakan, aku akan mendengarnya. Aku berjanji tidak akan marah apapun ceritamu nanti."

Setelah itu Sehun berani mengangkat kepalanya, menatap kakaknya dengan hati yang masih ragu. Ragu bahwa kakaknya akan menerima segala ceritanya dengan gamblang.

.

.

.

.

.

Sehun mengendarai sepedanya dengan terburu. Jalanan sepi, tentu saja, ini sudah pukul 10 malam.

Ckit!!

Sehun mengerem sepedanya dengan mendadak, menatap kebelakang, ke arah orang yang hampir ditabraknya.

My Seme is UkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang