Setelah penolakan tegas dari Jongin, Sehun tidak pernah berani mengawali pembicaraan. Mereka hanya bicara saat perlu saja. Benar-benar seperti orang asing.
Sudah seminggu mereka perang dingin. Sudah seminggu juga Sehun sibuk dengan kerjanya dan Jongin juga menyibukkan dirinya dengan tugas kuliah.
Mereka hampir tidak pernah bertemu selain saat sarapan.
Jongin selalu berangkat pukul 7 pagi, lalu akan pulang pukul 9 malam. Dia sengaja selalu pulang larut agar saat pulang dia bisa langsung tidur.
Sedangkan Sehun berangkat pukul 7 pagi dan pulang pukul 11 malam. Terkadang dia menginap di tempat Chanyeol. Huh, serasa punya suami tua dan suami muda.
"Sehun..."
Sehun menoleh ke arah Jongin yang menyiapkan sarapan. Tumben sekali pria manis itu memanggil namanya dulu, biasanya langsung bicara.
"Nanti bisa kau pulang cepat?"
Sehun melihat jadwal diponselnya. Sial, ini jadwalnya menginap di tempat Chanyeol.
"Apa ada acara khusus?" Sehun bertanya, memastikan apa yang harus dia dahulukan.
Jongin menggigit bibirnya. Ragu memberi tahu pada Sehun. Dia ragu Sehun akan menurutinya jika dia mengatakan alasannya yang menurutnya sendiri sangat kekanakan.
"Tidak ada. Kau pasti menginap di tempat kekasihmu kan? Selamat menikmati malam kalian ya."
Setelah menata sarapan di meja makan, Jongin beranjak pergi dengan bekalnya. Ya, dia hanya menyiapkan sarapan. Tapi mereka tidak pernah sarapan bersama.
.
.
.
.
.
"Kenapa baru mengangkatnya?!"
Refleks Sehun menjauhkan ponsel dari telinganya. Suara kakaknya itu sangat memekakkan telinga. Bukan salah dia juga baru mengangkatnya, salahkan pekerjaannya yang menumpuk.
"Tadi aku sibuk, hyung."
"Alasan saja."
Nahkan, hormon kakaknya itu seperti wanita. Sedangkan istrinya malah terkadang berlagak seperti suami. Sepertinya mereka suami istri dengan gender yang tertukar.
"Kenapa menghubungiku?" Akhirnya Sehun bertanya, malas juga dia lama-lama bicara dengan Yeonseok saat kakaknya itu dalam masa emosi labil.
"Pulang kerja nanti tolong belikan kue cheesecake dan bunga mawar. Aku akan mengganti uangmu jadi lakukan saja, oke? Ya, oke."
Sehun merengut karena perintah kakaknya yang semena-mena, "Aku harus ke tempat Chanyeol hari ini."
Terdengar helaan nafas dari sana. Sejenak hening, tapi terdengar suara orang mengobrol. Sepertinya Yeonseok dan Jiwon sedang bicara.
"Sehunie..."
"Iya noona?"
"Tolong lakukan yang diminta Yeonseok ya? Itu untuk Jongin, biasanya aku yang memberinya itu tapi kali ini tidak bisa karena aku sedang di Auckland."
Sehun terkejut karena ucapan kakak iparnya. Untuk Jongin katanya tadi? Memangnya kenapa dengan hari ini? Apa ini hari yang penting?
"Tolong lakukan ya, ini hari ulang tahunnya. Dia tidak pernah punya teman untuk merayakan, setidaknya luangkan waktumu sebentar untuknya. Noona mohon..."
Sehun tidak bisa bilang tidak. Karena itu demi Jongin dan kakak ipar kesayangannya sudah memohon.
"Serahkan padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Seme is Uke
Fanfic[Hunkai] Oh Sehun, anak bungsu dari keluarga Oh. Dijodohkan dengan Kim Jongin, seorang anak tunggal dari keluarga Kim. Bukan dijodohkan, tapi terpaksa dijodohkan karena untuk mempererat hubungan bisnis. Sehun menolak mentah-mentah. Kenapa? Karena Jo...