Sebelum kalian baca chapter ini aku mau bilang sesuatu.
Aku minta maaf kalo ada tulisanku yang menyinggung perasaan kalian. Maaf kalo balesan komen aku gak enak di hati. Pokoknya maaf ya...
Buat siders, aku udah maafin kalian juga yg cuma baca tanpa vote ataupun komen:")
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalani.
Love yahhh:3
.
.
.
.
.
"Kau siapa?"
"Kau pasti lupa aku kan? Aku teman Sehun, aku datang saat pertunangan kalian."
"Kau Loey?"
Pria itu terkekeh pelan, "Bukan."
Jongin memasang wajah kebingungannya. Dia kan disini karena janjian bertemu dengan Loey, teman virtualnya. Lalu kenapa pria asing ini yang datang?
"Loey sedang ada urusan sebentar, jadi dia memintaku untuk menemuimu dulu."
Jongin menganggukkan kepalanya mengerti. Sayang sekali, padahal dia sangat ingin bertemu Loey.
"Oh iya, kenalkan, aku Baekhyun. Byun Baekhyun." Ucap pria asing itu sambil mengulurkan tangannya.
Jongin menyambut uluran tangan Baekhyun, "Aku Kim Jongin."
Tidak butuh waktu lama untuk mengusir kecanggungan diantara mereka berdua. Baekhyun tipe orang yang sangat mudah bergaul dan cukup cerewet. Jongin tidak segan menunjukkan sikap cerewetnya juga.
Yang mereka bicarakan? Tentu saja game, dan juga artis.
Ting!
Ponsel Baekhyun berbunyi, menandakan pesan masuk. Jongin meminum kopinya, memberi waktu untuk Baekhyun membaca pesannya.
"Jonginie..."
"Ada apa Baek?"
"Atas nama Loey aku minta maaf, dia tidak bisa menemuimu sekarang. Dia ada urusan katanya."
Jongin tersenyum maklum, walaupun wajahnya menampakkan kekecewaan.
"Tidak apa, lagi pula kita masih bisa bertemu lain kali."
.
.
.
.
.
"Apa kau bilang Byun?!" Sehun berteriak, membuat orang yang meneleponnya menjauhkan ponselnya.
"Aku bilang, aku bertemu Jongin. Ternyata dia teman Chanyeol juga ya?"
"Hah?! Apa?!"
"Kau tahu Kim Kai? Dia itu Jongin. Wah, dunia memang sempit ya."
Sehun mengusap wajahnya kasar. Antara kesal dan terkejut juga.
"Tolong, jangan sampai mereka bertemu. Aku akan ke China besok pagi."
Klik.
Sehun menutup panggilannya. Dia sungguh ingin mengumpat saat Baekhyun meneleponnya tengah malam saat dia sedang lembur.
Tapi dia menahan umpatannya saat Baekhyun bilang dia bertemu Jongin di China. Karena setahu Sehun, Baekhyun itu sedang bersama Chanyeol. Jika Baekhyun ada di China, sudah pasti Chanyeol ada disana.
Sehun merapikan koper kecilnya setelah memesan tiket pesawat untuk besok. Pukul 3.50 pagi.
Sudah pukul 1.45 sekarang. Masih sisa dua jam lagi, waktu yang cukup untuk tidur sebentar. Tapi Sehun tidak melakukannya. Dia lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya.
Ya, selama dua hari ini Sehun mendadak menjadi workaholic. Bekerja dari pagi sampai pagi lagi. Tidur hanya sebentar, empat jam itu paling lama.
Kenapa dia melakukan itu? Karena dia ingin segera ke China, bertemu dengan pencuri hatinya.
.
.
.
.
.
Butuh waktu dua jam untuk penerbangan, dan satu jam untuk sampai di hotel Jongin.
Jadi Sehun sampai di lobby hotel sekitar pukul 7 pagi. Masih sepagi ini, pasti Jongin belum bangun. Meminta kunci dari pihak hotel pasti akan susah. Jadi dia terpaksa menelepon Jongin, agar pria manis itu memberi tahu letak kamarnya.
"Hngghh--..."
Sehun mengerjap pelan. Suara Jongin sangat merdu. Andai saja Jongin bersuara seperti itu di bawah kungkungannya. Ditambah jika Jongin mendesah memanggilnya dad--...
Sehun memukul pipinya sendiri karena berpikiran kotor di pagi hari.
"Jongin? Kau ada di kamar nomor berapa? Aku ada di lobby hotel."
"Lalu kenapa jika kau ada di lobby hotel? Memangnya kau siapa hah?"
Terdengar jelas dari suara Jongin bahwa pria tan itu masih antara sadar dan tidak.
"Ini aku, Sehunmu."
Hening sesaat. Sehun menunggu jawaban Jongin. Tapi yang dia dengar malah derap kaki lalu suara kran dinyalakan.
Sehun tersenyum kecil. Pasti Jonginnya sedang mencuci muka. Jongin sangat tidak percaya diri jika menampakkan wajah bangun tidurnya.
Dulu, saat pertama kali tidur seranjang, Jongin langsung menutup wajahnya dengan selimut saat Sehun membangunkannya. Sayang sekali, padahal Jongin sangat manis saat bangun tidur.
"Lantai 3 kamar nomor 306."
Sehun mematikan panggilannya setelah Jongin memberi tahu letak kamarnya.
Dia dengan semangat menggebu segera menuju kamar Jongin. Ah, dia merindukan Jongin. Wajahnya, aromanya, sikapnya, semuanya yang ada pada Jongin dia rindukan.
Tok tok.
Sehun mengetuk pintu kamar Jongin. Tidak lama kemudian, pintu terbuka. Menampakkan Jongin yang dibalut dengan piyama warna baby blue dengan aksen awan putih kecil. Ah, manisnya. Sangat manis.
Jongin -sebagai calon yang baik- menarik koper kecil milik Sehun. Baru saja dia mau masuk, tapi Sehun malah menariknya untuk berbalik.
Cup.
"Aku merindukanmu, Bear."
Cup.
Cup.
Cup.
Cup.
Cup.
Sehun menghujani Jongin dengan kecupan. Dengan lihai kakinya melangkah masuk, dengan masih mengecupi wajah Jongin.
Cklek.
"Aku akan menemui Kai nanti malam mungkin, sekarang kau istirahat saja Baek." Pria tinggi itu mengusak rambut pria manis dihadapannya.
"Iya. Hati-hati dijalan Yeol."
.
.
.
.
.
Belum ketemu itu tunangan sama pacarnya Sehun. Ntar tamat lagi kalo ketemu. Kan belum pengen namatin:(
Chapter kemarin itu flashback-nya Chanyeol. Nanti ada flashback-nya Sehun sama Jongin, Baekhyun juga... Mungkin?
Hehe.
See you:3

KAMU SEDANG MEMBACA
My Seme is Uke
Fanfiction[Hunkai] Oh Sehun, anak bungsu dari keluarga Oh. Dijodohkan dengan Kim Jongin, seorang anak tunggal dari keluarga Kim. Bukan dijodohkan, tapi terpaksa dijodohkan karena untuk mempererat hubungan bisnis. Sehun menolak mentah-mentah. Kenapa? Karena Jo...