First Arrival

84 24 33
                                    

Pagi hari itu burung berkicau riang di dekat kamarku, ku dengar ayam berkokok di langit yang biru ke hitaman. Aku pun segera menyadarinya dan terbangun sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 04:50 pagi, tak lama kemudian terdengar suara azan memanggil.

Aku pun segera pergi mengambil air wudhu. Sambil mengusap wajahku, aku teringat hari ini adalah hari pertamaku sekolah di tempat baru, meninggalkan kawan lama dan mendapat kawan baru itu hal yang biasa bagi seumuran kami. Memang banyak sih, temanku yang juga masuk ke tempat dimana aku bersekolah tetapi karna sudah biasa yang ditempat lama, aku jadi rasa grogi dan canggung.

Setelah berwudhu, aku pun lekas sholat dan mandi, setelah mandi aku pun memakai pakaian seragam lamaku karna seragam sekolah yang baru belum dijahit lalu pergi ke dapur untuk sarapan.

Setelah sarapan, baru aku berangkat ke sekolah dan gak boleh telat, karna sekolahku masuk pukul 06:55 dan setelah itu gerbangnya pun ditutup, sekolah itu memang menjadi sekolah terbaik dan unggul di kotaku.

Aku lupa! namaku adalah Azca, aku hidup dikeluarga yang bisa dibilang kaya. Aku anak ke 2 dari 4 orang bersaudara dan semuanya cowok. Abangku bernama Adit, adik ketigaku bernama Egy dan yang ke empat bernama Hadi. Aku memiliki Papa dan Mama yang sangat baik, bakatku ialah pandai berpidato dan sering menjadi mc.

Pagi itu, aku dianterin oleh papa ku. Aku melihat banyak kakak-kakak kelas yang datang dan menyalami satpam, termasuk anak baru yang seangkatan denganku. Pada saat itu bulan puasa, itu sekolah 3 hari untuk MOS atau biasa dikenal dengan Masa Orientasi Siswa. Aku melihat ada salah satu temanku yang berasal dari alumni yang sama yaitu Afnan, dia kebetulan lagi duduk di depan perpustakaan, aku pun ikut duduk dengannya kami hanya bicara dan ketawa, aku melihat ke pintu gerbang sekolah dan melihat temanku yang dari alumni sama juga baru datang yaitu Emilla, aku menyuruhnya duduk dengan kami, kami pun hanya bercerita, Emilla cerita ada teman akrab aku yang juga masuk ke SMA ini dia ialah Ferda. Kami nunggu dan menunggu satu persatu alumni dari sekolah kami untuk berkumpul di SMA yang baru kami pijak dan akhirnya datang tuh si Ferda. Kalau dah ada Ferda kami pasti bising soalnya dia itu lucu, dia bercerita kepada kami "nasib banget aku masuk disini aku ranking terakhir online, tau kelen",ujarnya. Kami semua hanya bisa tertawa mendengarnya. Waktu kami tertawa, ada pengumuman yang menyampaikan bahwa kami harus ke Ruangan Serbaguna untuk memulai MOS.

Kami semua langsung aja tuh ke serbaguna. Karna ramai, kami pun berpencar dan di sekolah itu kami dengar ada guru killer namanya Bu Suherny. Banyak orang bilang dia galak, sukak marah dan menjadi wakil kesiswaan di SMA itu, abangku sendiri yang ceritain soalnya dia juga SMA disitu dulunya.

Pada saat kami MOS, Bu Suherny membagi 5 kelompok dan aku termasuk kelompok Hang Jebat, aku terpisah dari teman-temanku namun ada salah satu temanku dari alumni yang sama namanya Angel. Pada waktu itu kami langsung diberitahu siapa wali kelas dan masuk ke kelas berapa?, aku masuk ke kelas X IPA 1 dan wali kelasku ialah Mr. Zul.

Bu Suherny bilang "Bagi siswa yang belum mengukur baju, agar segera maju ke depan dan yang lainnya silahkan masuk keruang kelas masing-masing", aku pun melihat kedepan dan ada seorang yang membawa tali ukur untuk mengukur badan kami yaitu penjahit.

Sedangkan yang lain pergi ke kelasnya masing-masing kami yang belum mengukur baju disuruh maju dan disuruh duduk antri, cowok dikanan dan cewek dikiri, yang diukur terlebih dahulu ialah cewek dan setelah itu cowok, makin lama makin berkurang. Aku tidak mengenal siapa saja yang lagi mengukur baju denganku, kira-kira tinggal 10 orang dan kami disuruh berdiri, aku di barisan ke lima menjadi yang ke sembilan karna ada temanku yang motong-motong, orang itu kelihatan kurang baik menurutku dan di belakang ku, aku melihat ada anak yang tersenyum kearah ku dan aku balik senyum kepadanya, aku pikir dia orang yang baik.

Pada saat itu aku risau dan sempat berpikir "Dengan siapa aku mau ke kelas nanti gak ada kawan lagih". Kebetulan pada saat itu lagi istirahat, teman-teman alumniku melihatku, dan mereka tau kalau aku lagi risau. Salah satu teman alumni ku yaitu Avi bilang "Itu Az, dia di X IPA 1 juga, sama dia aja", tanya Avi padaku. (yang kebetulan teman yang disaraninnya itu juga lagi mengukur baju denganku)

Bel pun berbunyi, teman-teman satu alumni ku pun masuk ke kelasnya, aku langsung bertanya kepada anak yang disaranin Avi tadi.

"Kamu di X IPA 1 kan, nama kamu siapa?", ku bertanya.

"Iya aku di X IPA 1, namaku Safi", jawabnya.

"Ooooo", ku menjawab balik.

Setelah mengukur baju, kami berdua pergi ke kelas yang berada di lantai 2 dan akupun langsung masuk dan mengetuk pintu serta mengucap salam kepada bapak guru yang kebetulan itu wali kelasku, Mr. Zul. Aku pun dipersilahkan duduk dan dapat kursi pojok sebelah kanan.

Di depan tempat dudukku ialah Dzikra, di samping kiriku ialah Syasya dan di depan Syasya ialah Sarah. Aku bertanya ke Dzikra,

"Dzik, kita di suruh ngapain?...", tanyaku.

"Di suruh maju hapalan ayat pendek untuk lomba, yang paling banyak dia yang ikut lomba", jawab Dzikra.

Aku memang banyak hapalan ayat pendek karna aku ikut TPQ dari kelas 1 SD sampai 5 SD, aku mau maju tapi bel pulang pun berbunyi dan yang ikut lomba ialah temanku Abdan dan Anisa.

Aku pun dijemput oleh Papa ku, dan aku langsung pulang kerumah. Itu awalan ku di sekolah yang baru, baru hari pertama aku sudah banyak mendapati pengalaman yang menarik dan bagaimana hari yang kedua dan seterusnya.

Continue...

FORCED TO BRING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang