Anger

16 9 2
                                    

#Kemarahan

Angin menerpa kulitku di malam hari yang gemerlap, malam yang diterangi bulan. Seperti diriku yang diterangi oleh Aiza, tapi keesokan harinya di kampus Aiza. Aiza marah dan sangat marah padaku, aku tidak tahu apa kesalahanku padanya. Aiza tidak mau menjawab dan berulang kali ia meminta untuk putus.

"Kamu kenapa Syza?...", ucapku sambil menarik tangannya yang mencoba pergi dariku.

"Sudah lepasin aku, aku tidak mau sama cowok selingkuh!", jawab Aiza.

"Kenapa, aku tidak selingkuh dari kamu?...", jelasku pada Aiza.

"Lepaskan tangan aku, pokoknya aku mau kita putus, dasar brengsek!", balas Aiza dengan nada tinggi.

"Kalau kita bisa selesaikan masalahnya kenapa tidak, apa salah aku Syza?...", pintaku kepada Aiza.

"Jangan pura-pura kamu tidak tahu kamu pelukan dengan siapa waktu itu, cewek brengsek kamu juga brengsek!", jawab Aiza.

"Aku tidak ingat aku pelukan dengan siapa dan aku tidak pernah pelukan dengan cewek kecuali kamu dan ibuku", jelasku pada Aiza.

Dia tetap tidak percaya dan langsung meninggalkanku begiti saja.

Aku tidak ingat aku pelukan dengan siapa, satu hari itu aku hanya mengingat apakah aku pernah pelukan dengan cewek lain selain Aiza?...

Dan keesokan harinya, aku terbangun dan teringat bahwa orang yang pernah aku peluk itu ialah Ferda.

#Penyelesaian

Pasti kalian tahu siapa Ferda?..., Ferda ialah teman baikku dari SD hingga sekarang ia seperti kakak kandungku sendiri. Pada saat itu, aku sudah lama tidak menjumpainya dan kami pun tidak sengaja berjumpa di mall Yogya yang kebetulan dia juga berlibur ke Yogya. Kami bicara dan bicara sambil duduk di cafe. Tidak lama kami berbincang, temannya Ferda menelpon untuk segera naik ke mobil dan pulang ke hotel.

Pada saat itu Ferda ingin memelukku karna sudah lama tidak berjumpa dan kangen padaku, begitu juga dengan aku dan akhirnya aku berpelukan dengan Ferda. Mungkin pada saat itu Aiza melihatku dan ia marah padaku sekarang.

Aku langsung menelpon Ferda untuk meminta tolong untuk memberikan penjelasan kepada Aiza. Tanpa basa-basi Ferda bersiap-sipa untuk aku jemput di hotel dan segera menuju rumah Aiza. Di mobil kami berbincang tentang hal itu, Ferda berulang kali mengucapkan kata "Aku meminta maaf" karna ia merasa bersalah, aku berusaha untuk menenanginya dan berkata itu bukan kesalahan Ferda.

Sesampainya dirumah Aiza, aku langsung mengetuk pintu rumah sembari mengucapkan salam, ketukan pertama tidak ada yang merespons, ketukan kedua juga sama dan ketukan ketiga, Aiza membuka pintu dengan mata yang sedikit membengkak karna menangis.

Aku langsung memegang wajahnya dan mengusap air mata, ia memalingkan wajahnya dan memegang tanganku untuk melepaskannya dari wajahnya. Pada saat itu, Ferda langsung menjelaskan kejadian waktu itu dan Aiza memahaminya. Aiza mengucapkan maaf kepada Ferda dan langsung memelukku. Pada saat itu ia berkata :

"Maafkan aku Azca, yang selalu berburuk sangka pada kamu dan juga terlalu possessive pada kamu"

Aku membelai rambutnya dari atas hingga kebawah dan juga membalas pelukannya itu, tak lama kami berpelukan Ferda mengejutkan kami berdua dengan berkata :

"Hmmm, gue jadi nyamuk. Apa daya gue yang jomblo, yang bisa hanya ngayal", cletuk Ferda.

Kami berdua langsung melepaskan pelukan kami dan memberikan senyum yang lebar kepada Ferda. Setelah kejadian itu Ferda kubawa jalan-jalan bersama Aiza, kami berdua mengucapkan terima kasih kepada Ferda. Dan esoknya Ferda pulang dengan menggunakan pesawat karna ia harus masuk kampus.

Continue...

FORCED TO BRING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang