Chapter 3

4.4K 242 0
                                    


"Nanti ku jemput. Sekarang kalian istirahat, aku akan memberi kode jika terjadi sesuatu."

"Accept captain"

* . ~ ~ . ~ ~ . *

Member club mystery lebih dikenal dengan nama Shinigami dan tentu saja nama itu bukan terkenal di dunia manusia melainkan di dunia spiritual. Hanya orang-orang tertentu yang tahu nama ini dan tentunya orang yang dimaksud adalah orang yang memiliki kemampuan spriritual. Selain itu, Shinigami ditakuti oleh para Ayakashi. Memang ada beberapa yang tetap nekad melawan mereka, namun lebih banyak yang berpikir ulang dan memilih mundur jika berhadapan dengan Shinigami.

Banyak Ayakashi dan roh yang mendiami Tokyo Gakuen. Asalnya pun bermacam-macam, dari Zaman Edo sampai sekarang. Alasan kenapa Shinigami tidak memurnikan mereka yang ada di sekolah karena Ayakasi dan roh yang ada di sekolah adalah karena roh disana merupakan roh suci dan Ayakashi yang menjaga sekolah. Memang Ayakashi yang jahat tapi asalkan mereka tidak mengacau, Sinigami tidak akan mengusik mereka. Maka dari itu Sakura meminta Sasuke untuk menemaninya berkeliling agar ia tahu 'siapa saja' yang menghuni sekolah mereka.

"Pulang sekolah nanti bantu aku beres-beres. Aku benar-benar ingin cepat istirahat." Kata Sakura pada Sasuke.

"Kau lembur tadi malam?" Tanya Sasuke. Sakura mengangguk.

"Setibanya di Jepang, aku hanya sempat tidur 2 jam. Ada yurei kurang ajar yang harus dimurnikan. Ada roh yang harus dimurnika juga. Mana aku sempat merasakan aura demon juga. Sepertinya mereka cari gara-gara denganku." Sungut Sakura. Sasuke tertawa mendengar keluhan Sakura. Hal yang sangat langka mendapati Sasuke tertawa lepas seperti itu. Andai para penggemarnya tahu, mereka akan membayar dan melakukan apapun utuk bisa melihatnya. Sebenarnya Sakura bukanlah pribadi yang dingin dan cuek. Sifatnya yang sebenarnya itu periang, manja, nekad, dan keras kepala. Tapi kalau sedang bad mood sifatnya jadi 11-12 dengan clan Uchiha

___ Skip ___

Sesuai permintaan Sakura, Sasuke membantu mengemasi barang-barang Sakura sebelum Sasori menjemputnya.

"Sasuke, kau bereskan sisanya. Aku tidak kuat lagi. Aku mau tidur." Tanpa menungu jawaban Sasuke, Sakura langsung terbang ke alam mimpinya. Sasuke geleg-geleng melihatnya. Ia jadi heran, seberapa banyak yurei dan roh yang dimurnikan tadi malam. Setelah menyelimuti dan mengusap kepala Sakura, Sasuke menyelesaikan pekerjaannya dengan barang-barang milik gadisnya itu.

Dua jam kemudian Sasori datang menjemput dan Sakura masih tidur. Bahkan Sasuke sudah mencoba membangukannya dengan berbagai cara namun Sakura tetap tidak bangun. Sepertinya raiatsu yang Sakura gunakan tadi malam sudah melebihi batas normal sampai-sampai tubuhnya memilih untuk tidur.

"Kau gendong saja Sakura setelah barang-barangnya masuk." Kata Sasori. Sasuke megangguk patuh.

___ Malamnya ___

Sasori dan Sasuke sudah menyerah untuk membagunkan Sakura sejak 1 jam yang lalu. Sakura mau bangun jam berapapun terserah. Mau bangun besok pagi juga mereka tidak peduli.

"Kau tidur dimana malam ini kalau Sakura belum bangun?" Tanya Sasuke. Kalau dirinya sih tidak masalah harus tidur disofa karena setiap menginap di rumah Sasori ia memang selalu tidur di sofa. Kata Sasori sih kamar lain belum di bersihkan.

"Di sofa juga mungkin." Jawab Sasori acuh. Dirinya masing dongkol karena Sakura tidak bangun-bangun. Ia menidurkan Sakura di kamarnya karena kamar yang akanSakura pakai belum dibereskan. Sebagai kakak ia masih punya hati untuk tidak menidurkan imouto1nya di kamar yang masih kotor. Dan daripada mengunggu Sakura yang entah akan bangun kapan, Sasori memilih untuk memasak makan malam. Sedangkan Sasuke memilih untuk mandi

Ghost HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang