Chapter 18 (END)

4.1K 217 8
                                    

"Sepertinya kau tidak ingin melakukan apapun." Sakura melempar senyum dingin. Tangan kanannya terangkat.

Feu demon, provoquer calamite, ao nom de miko

être mort en compagnie verdict ciel

KRINCING

KRINCING

Rantai dengan pendar ungu keluar dari bawah Satan dan mengikat satan. Rantai itu perlahan menarik Satan ke sebuah dimensi yang terbuka. Dimensi kematian.

Chapter 18

* . ~ ~ . ~ ~ . *

Keesokan harinya, Sakura dkk masuk seperti biasanya. 1 sekolah heboh membicarakan gedung tua yang runtuh. Semalam Sakura dkk memutuskan untuk meruntuhkan bangunan itu sekaligus. Lebih mudah menjelaskan saat bangunan itu runtuh semua daripada hanya bagian tengahnya saja.

Sakura juga berhasil mendapatkan lonceng yang disembunyikan oleh Kiba dan memberikannya pada Kiba. Sesuai janji 4 orang itu tidak akan mengganggunya. Tapi masih ada yang mengganjal hati Sakura walau kasus sekolah mereka sudah selesai. Siapa yang memberitahu Satan cara membuka segel Yamata Orochi? Hanya keturunan miko saja yang tahu bagaimana cara membukanya. Kakaknya tidak mungkin membeberkan hal itu pada Satan.

@ Hinata

Sepulang sekolah, Hinata ikut Naruto ke rumah sakit. Hinata tahu, Naruto pasti mengunjungi gadis pirang korban satan yang semalam digendong Naruto. Siapa tahu jika ia ikut, ia akan tahu siapa gadis itu dan apa hubungan gadis itu dengan Naruto.

"Konniciwa Naruko-chan, aku datang lagi. Akau kesini dengan Hinata-chan." Kata Naruto yang tidak mungkin dijawab karena gadis itu belum sadar.

"Cepatlah sadar. Aku, Kaa-san dan Tou-san merindukanmu Naruko-chan." Kata Naruto lagi. Matanya yang biasanya cerah dan semangat menjadi redup. Hinata tidak suka melihat Naruto seperti itu.

"Naruto-kun, jangan sedih. Percayalah Naruko-chan akan sadar. Dia pasti sadar." Kata Hinata. Hinata memberanikan dirinya menyentuh tangan Naruto yang menggenggam tangan Naruko.

"Arigatou Hinata-chan."

"Mm... boleh aku bertanya?" Tanya Hinata ragu-ragu.

"Tentu saja boleh. Kau ingin bertanya apa Hinata-chan?"

"Naruko-chan itu si...siapamu?" Hinata penasaran tapi juga takut akan jawaban Naruto. Ia takut jika apa yang ia pikirkan tentang hubungan keduanya benar.

"Dia... Imoutoku.1 tahun yang llau ia hilang saat berlibur ke gunung. Tidak ada yang tahu bagaimana dan kenapa ia bisa hilang. Aku juga sempat mencari jejaknya di gunung, tapi hasilnya nol. Aku tidak mendapatkan informasi apapun. Ternyata dia hilang karena menjadi korban Satan."

Hati Hinata terasa ringan seketika. Syukurlah kalau dugaannya salah. Ia pikir Naruko itu kekasihnya Naruto atau apapun sejenisnya. Ternyata imoutonya toh.

"Memangnya kenapa Hinata-chan bertanya tentang hal itu?" Tanya Naruto.Hinata gelagapan ditanyai seperti itu.

"Ng... itu... mm...ti..tidak... pa...pa kok. A...aku ke ka...kantin du...dulu." Hinata bergegaskeluar dari kamar rawat Narukoke kantin rumah sakit meninggalkan Naruto yang bingung dengan tingkah Hinata.

@ Kantin

"Hinata." Hinata menghentikan larinya saat mendengar seseorang yang memanggilnya.

"Lho? Gaara-kun? Sedang apa di sini?" Tanya Hinata.

"Aku mencarimu." Jawab Gaara.

"Mencariku?untuk apa" Tanya Hinata.

"Kita bicara di atap rumah sakit saja." Kata Gaara.

@ Atap

"Hinata"

"Ya?"

"kau suka pada Naruto?" Tanya Gaara.

BLUSH

"Eh? Kenapa kau be...bertanya seperti itu?" Tanya Hinata gugup.

"Jawab saja."

"Mm...m...I...iya"

"sudah kuduga. Jadi aku memang tidak punya kesempatan. Asalkau tahu hinata. Aku jatuh cinta padamu. Alasan kenapa aku selalu ingin pergi denganmu dan selalu mendekatimu adalah karena aku suka padamu. Anata no sob ni iru to tottema ochitsuku no*" kata Gaara. Hinata terbelaktak percaya mendengar pengakuan Gaara.

"Tapi Gaara-kun, a...aku..."

"Aku tahu kau pasti menolakku Hinata. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku. Ku harap kita masih bisa berteman setelah ini. Aku mendukungmu. Tapi jika suatu saat Naruto menyia-nyiakanmu. Aku akan merebutmu darinya." Kata Gaara.

"Go...gomenasai. Aku tidak tahu." Kta Hinata. Ia benar-benar merasa bersalah pada Gaara. Secara tidak langsung ia pasti melukai perasaan Gaara.

"Kau tidak salah Hinata. Jangan merasa bersalah. Sebaiknyakau memikirkan cara agar Naruto sadar akan perasaanmu. Dia itu tidak peka. Ayo, Naruto pasti bingung kau tinggallari seperti tadi." Kata Gaara.

"Eh? Darimana Gaara-kun tahu kalau aku lari dari Naruto-kun tadi?" Tanya Hinata.

"Hi-mi-tsu." Kata Gaara dengan senyum misterius.

"Mou... Gaara-kun! Beritahu aku!" rengek Hinata.

"Suatu saat kau akan tahu."

"Gaara-kun!" Hinata menyusul Gaara yang sudah turun dari atap terlebih dahulu.

@ Sakura

Malam itu sakura melihat bintang dari balkon. Tangannya menggenggam setangkai mawar biru yang dikristalkan agar tidak layu. Bunga itu ia temukan di gedung tua sekolah tepat di samping sosokSatan yang ia murnikan.

"Apa ini semua ulahmu? Kenapa kau melakukannya? Dimana kau sekarang?" Tanya Sakura pada angina malam.

Dari kejauhan, ada seorang gadis yang mengamati Sakura. Gadis itu menggenggam mawar biru yang sama persis dengan yang digenggam Sakura.

"Kau selalu hebat Nee-chan. Ah~ aku jadi rindu padamu. Tapi kau jahat merebut semuanya dariku. Saat kita bertemu nanti, aku akan mengambil Sasori-nii darimu hihihihi"

~~~~~~~End of Season 1~~~~~~~

* Jika aku bersamamu aku merasa damai

Akhirnya selesai juga season 1. Sampai jumpa di season 2.

Arigatou minaaaaa.....

Ghost HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang