Pagi yang cerah menambah semangat seorang gadis kecil yang akan meranjak dewasa.Dia yang sifatnya selalu membuat orang-orang disekitarnya menjadi senang terhadapnya berjalan dengan santai menuju sekolah yang baru beberapa bulan menjadi tempatnya menuntut ilmu setelah dinyatakan lulus dari salah satu SMP di kotanya.
Jalannya anggun bak bidadari kecil dengan sejuta kebaikan. Mata mulat indah, hidung lumayan mancung dan bibir mungil menambah kecantikan gadis kecil itu yang bernama Aunara.Yaa Aunara, dia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, hidupnya sederhana meski dia merupakan anak dengan orang tua yang termasuk kaya didesanya, ayahnya seorang pedagang yang jujur yang membuat toko mereka menjadi sering bahkan banyak dikunjungi pembeli setiap harinya, ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga yang kadang-kadang ikut membantu ayahnya. Adik-adiknya masih kecil, berumur 2 tahun yang merupakan anak kembar. Hasan dan Husein itulah nama adik Aunara dan dia sangat menyayangi kedua adik kecilnya itu.
***
Jam istirahat adalah jam yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa di SMAN1. Jam yang dimana digunakan untuk berbagai kegiatan seperti makan kekantin, ke kamar mandi, jalan-jalan diseputar sekolah dan lain-lain sebagainya.
Aunara berjalan sepanjang koridor sekolah. Dia baru saja keluar dari ruangan kantor guru untuk mengantar tugas dan berjalan menuju kelasnya,namun tiba-tiba.
"Aww..." seru Aunara yang tak sengaja terkena sebuah benda yang Furqon lempar dengan semabarangan keluar kelasnya.Dengan sedikit berlari Furqon menghampiri Aunara yang mengadu kesakitan tadi akibat terkena lemparannya.
"Maaf..."Ucapnya pelan bahkan nyaris berbisik,tiba-tiba Furqon meresa gugup dengan perasaan bersalah akan kecerobohannya.Biasanya dia tidak akan peduli dengan orang-orang yang tersakiti oleh tingkahnya. Dia selalu acuh seperti yang lewat-lewat, namun kali ini terasa berbeda bagi Furqon.Seakan ada rasa bersalah yang mengganggu pikirannya."Tidak apa-apa kak" jawab Aunara lembut dengan kepala menunduk seakan takut menatap Furqon.Namun,itulah kebiasaan Aunara, dia akan selalu menunduk bahkan ketika berbicara dengan orang lain.Tak banyak orang yang tersinggung dengan kebiasaannya itu.Tapi bagi Aunara itu bukanlah suatu masalah yang serius.Toh begitulah dirinya,terserah orang mau berkata apa.Bukankah hanya Tuhan yang pantas menilai seseorang?
Tak lama setelah itu Aunara pergi meninggalkan Furqon yang masih setia mematung ditempat.
Perempuan yang cantik, batin Furqon sekejap setelah dia tersadar dari keheranannya dan segera masuk kembali kedalam kelas.***
Selamat membaca dan Terimakasih telah membaca yaa :)
Jangan lupa vote dan komennya yaa :DWassalam.
#Rnih

KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka (Fillah?)
RomanceGadis aneh yang selalu menundukkan kepala saat berdiri itu. Membuat hidupku berubah dan ternyata dialah Bidadari Surga yang telah Allah siapkan untukku. *Furqon Al-Fatih* Apa yang tidak mungkin bagi Allah. Jika Allah berkehendak semuanya akan terjad...