Bab 8

3.4K 200 0
                                    

Dengan bermodalkan alamat dari orangtua Aunara, Furqon hari ini akan menyusul Aunara ke negeri Turki. Sekarang Furqon masih dalam perjalanan penggunakan salah satu maskapai pesawat ternama di Indonesia.

Beberapa jam kemudian Furqon telah sampai di depan rumah Aunara yang sudah Furqon cek beberapa kali alamat yang tertulis dikertas pemberian keluarga Aunara, agar Furqon tidak salah alamat nantinya.Ternyata alamatnya benar atau dengan kata lain Furqon berhasil menemukan dimana Aunara tinggal selama 2 tahun ini. Dengan sedikit was-was dan gugup Furqon melangkahkan kakinya menuju pintu rumah Aunara.

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum" Seru Furqon.

Tak lama kemudian,pintu terbuka. Dan betapa kagetnya yang empunya rumah. Mengapa tidak? Aunara tidak menyangka bahwa Furqon akan menyusulnya .

"Wa'alaikumsalam kak, silahkan masuk" Ajak Aunara masih dalam keadaan kaget.

Furqon masuk yang kemudian di susul Aunara dari belakang. Furqon melihat rumah Aunara yang lumayan besar sekaligus sederhana . Meskipun sederhana, tak membuat kesan elegannya berkurang. Malah sangat terlihat berkelas sekali.
Aunara pergi ke dapur untuk mengambil minuman dan cemilan tuk Furqon, kemudian mereka berbincang-bincang setelah Aunara datang kembali dari dapur dan duduk tak jauh dari Furqon.

"Nda, meera ingin minum susu" Rengek seorang gadis kecil berumur sekitar 3 tahunan, yang datang tiba-tiba menghampiri Aunara.

"Tunggu sebentar sayang, bunda sedang kedatangan tamu" Jawab Aunara sambil mengelus kepala gadis kecil itu yang tertutup oleh kerudung.

Menyadari sesuatu, Ameera menatap kearah Furqon dan merasa binggung,kemudian dia menatap ibunya tuk meminta penjelasan siapakah orang itu?

"Beri salam sayang" Lanjut Aunara menyadari kebingungan putri kecilnya.

"Assalamualaikum om"

Disisi lain Furqon sangat terkejut dengan pemandangan didepan matanya. Apa? Itukah anak Aunara? Apakah dia sudah menikah? Siapa suaminya? Apakah ini alasannya mengapa tidak pulang ke Indonesia? Batin Furqon. Karena mendengar suara anak kecil yang baru Furqon tau itu adalah putri Aunara yang sedang memberi salam kepadanya.Furqon sedikit tersadar dari keterkejutannya dan menjawab salam gadis kecil itu.

"Wa'alaikumsalam Ameera,sini sama om cantik" Ajak Furqon tak lupa dengan memasang sebuah senyuman tanda keramahan tuk gadis kecil itu.

Ameera menatap Furqon lama terlihat seperti menimbang-nimbang ajakan Furqon, tak lama Ameera tersenyum, dia ingin digendong oleh Furqon. Ameera menatap ibunya, Aunara menganggukkan kepala tanda setuju.

"Kak bisa jaga meeranya sebentar,saya akan membuatkan susunya? " Tanya Aunara.

Furqon mengangguk, Aunara pergi kedapur. Sambil menunggu Aunara kembali, Furqon mengajak bermain Ameera yang sedang berada dalam gendongannya itu. Terlihat Ameera nyaman bersama Furqon.

Melihat keakraban Furqon dan putri kecilnya Aunara tak sadar tersenyum dan bergumam pelan hampir tak terdengar.
"Kak Furqon sudah terlihat cocok menjadi seorang ayah".
Karena terlalu asik bercengkrama, kedua orang yang sedang bermain itu tidak menyadari kedatangan Aunara. Aunara berdiri tak jauh dari Furqon dan Ameera. Dia tidak mau mengganggu keduanya.Dia ingin menikmati suasana saat ini.

Tak terasa waktu sore tiba, Furqon pamit pulang. Ameera sedih, namun Furqon meyakinkan Ameera bahwa dia akan datang lagi besok dan sering-sering berkunjung menemui Aunara dan Ameera.

***

Assalamualaikum pembaca :)
Ketemu lagi yaaa :D Maaf telat lagi yaa. Sebenarnya mau publish semalam Tapi karna pergi lihat pengumuman kelulusan yaa gak jadi deh.

Gimana ceritanya? Suka gak yaa man teman? :D Semoga makin suka aja yaa :) Maaf kalo rada ngawur dan gak nyambung gitu. Heheh

Jangan lupa vote dan komen :)
Yang banyak yaaa :D

Selamat membaca dan Terimakasih yaaa :)

Wassalam
#Rnih

PadangSidimpuan,04 Mei 2018

Ana Uhibbuka (Fillah?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang