Bab 7

3.8K 212 1
                                        

Assalamulaikum semuanya :)
Maaf telat lanjutin ceritanya yaa.... Agak sibuk dikit man teman :D Terus ditambah mood nulis kurang baik gara-gara ada ke-erroran dikit pas mau nulis >.< Bikin kesel...
Tapi Alhamdulillah udah bisa lagi kok :D

Semoga makin suka yaa :)

***

Perpisahan dan jarak mengajarkan kita pentingnya sebuah rindu dalam sebuah hubungan.
-Furqon Al-Fatih.

Salah satu bukti seorang kekasih mencintai kekasihnya adalah seberapa besar kesabarannya menghadapi sang kekasih .   
-Aunara Safitri Zahra.

Perpisahan? Siapa yang tak mengenal dia. Dia yang tak diinginkan banyak orang untuk ditemui. Dia yang sebagian besar dibenci oleh orang-orang. Dia yang tak diharapkan namun pasti akan datang. Tanpa kita pikirkan lebih jauh, banyak sisi baik dalam sebuah perpisahan. Ada itu? Contohnya adalah perpisahan mengajarkan kita bahwa betapa berharganya jarak dan waktu. Mengajarkan kita tentang kebesaran sebuah rasa sabar dalam menunggu, baik yang pasti maupun tidak.
Menguji seberapa sanggup kita meredam rasa rindu yang membunuh diri secara perlahan. Mengajarkan kita arti sebuah rindu yang sebenarnya. Tanpa perpisahan hidup akan terasa bosan dengan sang waktu dan keadaan. Dan satu lagi, kejadian yang satu ini mengingatkan kita sesungguhnya tak ada yang abadi dialam semesta ini selain Sang Pencipta. Bila waktunya telah tiba, ruh juga akan berpisah dari jasadnya yang dinamakan dengan peristiwa kematian.

Hampir sudah 2 tahun Furqon menunggu Aunara untuk kembali, menunggu dalam ketidakpastian, berharap agar dipertemukan kembali oleh Allah seperti dulu. Furqon telah berhasil dalam hijrahnya . Hijrah karena Allah, bukan semata-mata karena Aunara. Memang tidak mudah untuk melakukan hijrah yang sesungguhnya, banyak halangan, rintangan dan tantangan. Namun, jika kita sungguh-sungguh dan istiqomah InshaAllah hijrah itu akan berhasil. Seperti Furqon yang telah berada dititik itu sekarang.
Dan untuk Aunara dia telah sabar menunggu gadis itu  selama ini. Tapi, semakin lama Furqon semakin tidak tahan lagi, kerinduannya akan sosok bidadari itu sudah cukup besar dan keinginannya untuk mempersunting Aunara sudah tekat dan bulat.

Dengan niat yang pasti Furqon akan menyusul Aunara ke negeri para khalifah, Turki. Dia akan menjemput bidadarinya sebelum sang takdir kembali memisahkan mereka.

***

2 tahun sudah Aunara meninggalkan negara tempatnya dilahirkan,tumbuh dan dibesarkan dengan penuh kasih-sayang. Meninggalkan keluarga yang sangat dia sayangi . Ibu,ayah, dan si kembar yang sudah meranjak dewasa. Para jagoan-jagoan mereka. Dan meninggalkan seorang laki-laki yang dalam diam dia cintai, laki-laki yang namanya selalu Aunara pinjam tuk diperbincangkan dengan Sang Pencipta dipertiga malamnya. Laki-laki yang tidak dapat Aunara pastikan apakah sudah berubah atau masih sama seperti dulu. Laki-laki yang memberi warna dalam hidupnya, laki-laki yang pertama kali dia cintai setelah ayahnya. Dan laki-laki itu adalah Furqon Al-fatih. Seseorang yang berhasil menarik hatinya bahkan menjatuhkan hatinya tanpa mau berpaling kesosok yang lain lagi.

Sebenarnya Aunara ingin sekali pulang, sejak kepergiannya Aunara belum pulang ke Indonesia sama sekali. Rasa rindu yang selalu berkecamuk dalam hati sekuat tenaga dia tahankan dengan penuh kesabaran.Namun, dia tak tau kapan harus kembali. Mengingat keadaannya yang sekarang.Keadaan yang mengubah hidupnya jadi lebih dewasa dan penuh tanggungjawab. Keadan yang Allah berikan berupa anugerah terindah dalam hidupnya. Yaa... Anugerah terindah namun belum siap dia hadapi dan sekarang harus dia hadapi dengan penuh keikhlasan.

***

Selamat menunaikan puasa sunnah nisfu sa'ban yaa bagi yang menjalankannya :D

Terimakasih telah membaca cerita sederhana saya... Jangan lupa vote yang buanyaakkk yaa :) dan dikomen juga

Ditunggu loh... :v :D

PadangSidimpuan,01 Mei 2018

Ana Uhibbuka (Fillah?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang