"Aduh! Pelan-pelan saja!"
"Tidak bisa, Kak! Sempit sekali, jadi susah."
E'dawn yang kebetulan lewat di depan ruangan yang digunakan Hui dan Yuto menghentikan langkahnya. Oh geez. Dia jadi menyesal untuk meminjamkan ruangan itu pada Yuto.
Tapi sudah kepalang tanggung, jadi dengan berani E'dawn memutar knop pintu itu.
"Ya ampun sakit! Yuto pelan-pelan!" teriakan Hui menggema di seluruh ruangan begitu ia membuka pintu.
"Padahal aku sudah pelan-pelan. Kita membutuhkan pelumas atau apapun itu."
E'dawn jadi berkali-kali menyesal begitu membuka pintu dan mendapati Yuto yang membelakanginya dengan satu lengan Hui yang meremat pinggang si pria Jepang yang ada di depannya.
Ya ampun harusnya ia membanting pintu ruangan itu dengan segera daripada harus menyaksikan live sex di hadapannya. Tapi ia malah makin penasaran saat Yuto mengerang frustasi dan Hui mengaduh kesakitan lebih keras.
Karena tidak tahan lagi dengan semua hal yang disaksikannya, E'dawn memilih untuk keluar lalu membanting pintu. Meninggalkan Hui yang memekik dengan sangat keras dari dalam sana.
🏵🏵🏵
Yuto baru saja keluar dari kamar mandi yang ada di game center itu dan mendapati E'dawn yang sedang sibuk membasuh wajahnya dengan air. Sambil mencuci tangannya, ia sesekali melirik E'dawn yang terlihat berantakan.
"Kak? Kakak baik-baik saja?" tanya Yuto bersamaan dengan E'dawn yang menatapnya dengan bengis.
"A- apa?" Yuto menatap E'dawn yang masih menatapinya.
"Berani beraninya kau, Adachi Yuto!"
Bingung dengan keadaan, Yuto hanya menggaruk tengkuknya dengan canggung. Lagipula siapa yang tidak terkejut jika tiba-tiba ada orang yang membentakmu tanpa alasan.
"Maksudnya?" tanya Yuto hati-hati atau E'dawn akan membunuhnya saat itu juga.
"Berani-beraninya kau melakukan hal tidak senonoh di sini! Untung saja kau memilih untuk menggunakan black card dariku! Ternyata kau punya niat terselubung ya?!"
Kening pria Jepang itu berkerut dalam. Berusaha mencerna kata-kata yang disampaikan oleh E'dawn yang setara dengan kecepatan rapp milik Kim Hyojong dari salah satu boygroup yang sedang naik daun saat ini.
"Kak, sungguh aku tidak mengerti apa maksudmu," terang Yuto.
"Astaga! Sekarang kau pura-pura bodoh ya, Yuto? Kau baru saja melakukan hal tidak senonoh dengan Kak Hui kan di sana?! Mengaku saja! Aku harus membersihkan sisa permainan kalian nanti, aku mau kau yang membersihkan semuanya!"
Adachi Yuto melongo mendengarnya. Otaknya berputar keras, mencoba memahami maksud dari kata-kata yang diucapkan oleh E'dawn barusan.
Dan, Hui ikut masuk ke dalam toilet dengan wajah bingung melihat dua orang yang lebih dahulu di sana sedang sama-sama diam. Si rambut ash blue itu menepuk pundak Yuto dan membuat si pemuda Jepang itu terlonjak kaget.
"KAK HUI! KAU BAIK-BAIK SAJA KAN?!" E'dawn menarik pundak Hui dan mengguncang pemuda kecil itu sekuat tenaga lalu memeriksa keadaan tubuh Kakak kesayangannya itu.
"Maksudnya?" Hui menatap Yuto, meminta penjelasan.
Namun Yuto juga menggeleng dan Hui kembali menatap E'dawn yang terlihat luar biasa khawatir. Keningnya mengerut dalam.
"Kak, si Tiang Nagano ini baru saja melecehkanmu 'kan?! Dia mengambil keperjakaanmu padahal kau kan akan menikah!" Teriak E'dawn dengan amarah yang meletup-letup.
Si Pemuda Jepang itu membolakan matanya karena terkejut. Hey, siapa pula yang mengambil keperjakaan Lee Hwitaek. Yuto yakin jika kepala E'dawn baru saja menabrak sesuatu dan otaknya jadi bergeser.
Hui terkikik geli lalu menepuk pundak E'dawn pelan. "Yuto tidak mengambil keperjakaanku, Dawn. Dia hanya membantuku melepaskan jariku yang terjepit di mesin mainan tadi. Eh, apakah teriakanku terdengar ambigu tadi?"
E'dawn menutup wajahnya malu. Dia ingin marah tapi tidak mungkin membentak Hui ㅡ yang notabene adalah Kakak kelas kesayangannya, jadi ia akan memarahi Yuto nanti.
🏵🏵🏵
Haaai, aku update ♡
Nanti malam aku update lagi karena aku lagi gabut huhuhu.
Voment nya ya ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet - Hui × Yuto
Short Story[ WARN! B×B and 18+ ] Too much cheese :') Warna yang terlihat darinya berwarna violet. Warna tenang yang membuat kecanduan. Warna yang terus saja mengisi otaknya. Warna sendu yang membuatnya tampak cantik. Warna yang mendominasinya bagaikan ladang b...