Happy Reading❤
Hope you enjoy and like this story.
#soorytypo***
Senin, bisa dibilang hari yang paliang menyebalkan. Apalagi, pagi ini suara hujan yang cukup deras dan suasana dingin membuat semua orang malas untuk beraktivitas. Seperti halnya dengan Lisa, jam dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 06.10, tetapi gadis tersebut masih bergelung dengan selimut dan tempat tidurnya. Sampai akhirnya teriakan sang Bunda, membuatnya langsung berdiri dan berlari ke arah kamar mandi.
Lima belas menit kemudian keluar dari kamar mandi dan segera memakai pakaian sekolah. Terasa semua atribut sekolah terpasang dengan rapi, segera Lisa mengambil tas dan menuju kebawah untuk sarapan. Dan, betapa terkejutnya melihat Darwin-Ayah Lisa- sedang membaca koran. Lisa berlari langsung memeluk Darwin dan mengucapkan kata rindu yang memebuat Darwin mengeratkan pelukannya pada putri kesayangannya. Selama 2 hari ini Darwin berangkat ke Palembang, untuk menjenguk Ibunya yang sedang sakit. Sebenarnya, Tania juga mau ikut, tapi sayang si bungsu tidak mau di tinggal dan kebetulan bersamaan dengan UTS Lisa.
Lisa melepaskan pelukannya dan langsung menagih Darwin. "Kemplang sama pempeknya mana yah?"
Tania mendengus. "bukannya nanya kabar nenek, malah nanya oleh - oleh"
Darwin terkekeh melihat putri kesanyangannya manyun. "Ayah, gak sempet beli, Dek. Nanti, kalau kita ke Palembang lagi, kita beli deh." Jelas beliau memberi pengertian.
Lisa mengangguk mengerti.
"Sekarang saatnya sarapan." Tania menginstrupsi. "Dek, makannya lebih cepet yah, udah jam setengah 7 lewat tu." Lanjut Tania.
Lisa melihat ke arah jam, dan ternyata benar sudah setengah 7 lewat. Lisa segera menyelesaikan sarapannya dan bergegas pergi ke sekolah dengan di antar sang Ayah.
***
07.15am. Semua siswa - siswi SMA Cempaka sudah memasukki kelasnya masing - masing, berbeda dengan Lisa yang masih berjalan santai di koridor menuju kelas XI-Ipa-2 sambil bersenandung pelan seolah tidak ada beban yang menimpahnya.
Ketika sampai di kelasnya, terlihat teman - temannya sedang berkumpul di meja Eki seperti sedang mengerjakan sesuatu. Tapi, Lisa tidak memperdulikan mereka dan berjalan menuju bangkunya.
"Lis, liat MTK dong." Luna berkata dengan memelas.
"Lah emang ada PR?" Tanya Lisa bingung. Pasalnya kemarin setelah mencatat, gurunya tidak memberikan PR.
"Lo gak bukak group kelas yah?" Luna balik bertanya.
Lisa menggeleng, dan segera membuka handphone nya dan melihat percakapan group kelasnya.
"Mamposss gue belum." Lisa menepuk jidatnya. Lisa mengambil buku Matematikanya dan mulai mengerjakan PR yang diberikan.
"EKIIIII!!!!" Teriak Vino teman sekelasnya.
"EKIIII!!" Teriaknya lagi.
Lisa yang merasa konsentrasinya terganggu karena teriakan tersebut, menoleh ke belakang dan menatap Vino dengan pandangan tidak suka, "Sekali lagi lo teriak, gue tabok lo." Lisa berkata mengancam. Vino membalas hanya menyengir. Lagian kurang kerjaaan banget manggili nama Eki.
5 menit kemudian, terdengar suaru sepatu yang sedang berjalan kearah kelas 11 Ipa 2. Semua siswa - siswi yang berada di kelas tersebut mulai panik, termasuk Lisa. Sedari tadi, gadis itu mengigit bibir bawahnya sambil mengisi soal dengan terburu - buru membuat hasil yang tidak tepat.
"Assalammu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam.."
Habislah riwayat mereka.
Seperti ada yang menendeng kursinya dari belakang, Lisa menoleh dan melihat Vino tengah memohon kepadanya untuk diberikan jawaban Matematika, gadis tersebut menggeleng dan kembali menghadap kedepan. Ditendang lagi kursinya, tapi di abaikan Lisa.
Buk Beta mengeluarkan buku paket matematika, "kumpulkan tugas kemarin!!"
Segera mereka kelabakan untuk mencari jawaban, Lisa kurang 3 jawaban lagi, melangkah cepat ke tempat duduk Mila untuk menyalin jawaban matematika tersebut. Keadaan kelas semakin menjadi tanpa memperdulikan Buk Beta yang sedang menatap mereka dengan pandangan tajam dan menusuk.
"DIAMMMMMMM!" Buk Beta menggebrak meja membuat semuanya terkejut
"Lari ke lapangan 3 putaran tanpa berhenti, SEKARANG!" Perintahnya tegas tanpa membantah.
Semua siswa - siswi 11 Ipa 2 keluar dan menyelesaikan hukuman mereka. Hujan telah berhenti tergantikan matahari yang bersinar cerah.
Setelah menyelesaikan Hukumannya, mereka kembali ke kelas dan sepertinya mereka akan mendapatkan ceramah panjang dari Buk Beta.
***
Istirahat tiba. Ada yang berbeda dari Lisa, biasanya ia selalu ditemani Kania, tapi kali ini tidak. Gadis itu bergabug sama teman sekelasnya untuk pergi ke kentin.
Sampai di kantin. Mata Lisa tidak sengaja ke arah meja tengah, terlihat Kania, Raka dan teman - temannya sedang tertawa entah membahas apa yang membuat mereka bahagia. Lisa menghela nafas dan merasakan bahunya di rangkul seseorang, segera gadis itu menoleh ternyata Vino, yang tengah tersenyum padanya.
"MBAKKK MARR, BAKSOOOO SATU." Teriak Vino membuat semua orang menoleh ke arahnya, termasuk Raka dan Kania menatap Lisa dengan pandangan yang sulit diartikan. Karena, Lisa tidak biasanya mau di rangkul oleh siapapun kecuali, Raka dan keluarganya. Segera, ia melepaskan rangkulan Vino dan berjalan menjauh ke tempat duduk Luna dan teman - temannya.
***
Sore telah berganti malam, angin behembusan sangat kencang membuat udara malam ini terasan dingin. Setelah pulang sekolah tadi, Raka mengirimkan pesan kepadanya untuk datang ke Cafe Amor. Gadis itu mengiyakan ajakan tersebut.
Lisa membuka pintu Cafe tersebut, terlihat Raka sudah menunggunya. Segera Lisa menghampirinya.
"Sorry, udah nunggu lama." Ucap Lisa mendudukan diri.
Raka mengangkat kepalanya dan tersenyum, "gak juga."
Kecanggunggan sungguh terasa di antara keduanya. Lisa berdehem memecahkan kesunyian.
"Ehm.."
"Ehm.."
Seketika terdiam, tapi selang beberapa detik mereka berdua tertawa dan terhenti ketika pelayan datang membawa pesanan
Mereka.Hujan telah datang menghampiri bumi. Hot chocolate terasa pas pada saat ini, untuk menghangatkan tubuh dengan musik mengalun secara pelan, tenang, membuat semua pelanggan merasa damai dan nyaman dengan keadaan seperti ini.
"Sorry.."
"Sorry.."
Fix, kalau sekali lagi barengan berarti jodoh... batin Lisa berkata.
Lisa cengengesan seperti orang gila memikirkan kata - kata tersebut. terdengar sedikit halu, yah mau gimana lagi namanya juga orang mengharapkan sesuatu, yah gitu deh.
***
BERSAMBUNG
Palembang, Juni 2018Terima kasih yang sudah baca.
- Lalla -
YOU ARE READING
LISA
Teen FictionSahabat atau Cinta? 3 kata 15 huruf. Sebuah pilihan yang sulit. Elisa Salsabila atau Lisa panggilan akrabnya, merasakan hal tersebut. Ketika sahabat kecilnya, Kania Valleri menyukai orang yang sama dengannya. Membuat semuanya jadi sulit. Di satu si...