Semoga bahagia (:
- Lisa Salsabila -⚫⚫⚫
UAS sudah selesai, biasanya sekolahnya akan mengadakan classmeeting tapi sepertinya tahun ini tidak. Baguslah, itulah yang dipikirkan Lisa. Semenjak kejadian di rumah Kania, Lisa jadi malas untuk bertemu keduanya, seperti ada tembok besar yang menghalanginya. Jadilah, selama seminggu ini, ia nelangsa dirumah seperti tidak ada tujuan hidup.
Tania tidak mempermasalahkannya jika Lisa di rumah terus menerus, daripada anaknya keluyuran tidak jelas, lebih baik di rumah. walau kadang membuatnya kesal, karena kerjaannya makan mulu. Seperti saat ini, Tania sedang membuat pesanan kue orang, Lisa datang mencomot dikit - dikit dan berakhir banyak. Setelah terasa sedikit kenyang, Lisa kembali menonton Tv. Selang 1 jam kemudian, Lisa ke ruang makan dan membuka tudung saji, terlihat makanan yang sangat menggiurkan, segera ia menyantapnya.
"tambah gendut." Ucap Tania saat memperhatikannya makan.
Lisa cemberut mendengar hal itu.
"yah bunda sih, dikit - dikit bikin kue, kan aku tergoda, Bun. Bunda juga, pakai masak segala, jadi tambah lapar deh."
Tania mendelik, "Hey, kalau bunda gak masak, Ayah kamu makan apa, hah?!"
"Ceplok telor aja, Bun." Jawabnya santai dengan menikmati makanannya.
Tania menggelengkan kepala saja. Jika ia meladeni Lisa terus, kerjaannya tidak akan selesai - selesai.
⚫⚫⚫
Malam tiba, Darwin dan Tania sedang berpelukan di ruang keluarga. Jangan tanyakan keberadaanya Mamasnya, Lisa sendiri tidak tahu. Lisa datang dan mengambil tempat di tengah keduanya, sehingga ia diapit oleh kedua orang tuangnya.
Tania mencibir, "Ganggu aja."
Lisa memutar bola matanya malas, "Bunda sama Ayah tu gak boleh memperlihatkan kemesraannya depan anaknya. Dosa!"
"Halah, jomblo tu gitu." Sahut Tania.
"Ayahhhh, Bunda jahat." Lisa memeluk Darwin. Darwin hanya terkekeh mendengarnya, ini yang paling di rindukan jika ia sedang dinas di luar kota. Pertengkaran antara ibu dan anak yang sama - sama tidak akan kalah.
Tania melenggang pergi dari keduanya menuju dapur dan menyiapkan teh untuk Darwin.
"Kayaknya, selama seminggu ini, Ayah jarang ngeliat kamu sama Raka dan Kania ngumpul, Kemana mereka?" Darwin membuka pembicaraan. Lisa yang mendengar itu sontak terkejut, tapi sebisa mungkin untuk tidak menunjukkan.
"Lagi sibuk, mungkin." Lisa mengedikkan bahunya.
"Yakin? Lagi gak ada masalah kan?" Tanya Darwin kepo.
Lisa menggeleng sambil memainkan game yang ada di hanphone -nya.
Darwin tahu, gelengan bukanlah sebuah jawaban yang benar dari anaknya. Pasalnya, jika anaknya berbohong pasti mengambil benda yang ada disekitarnga untuk menutupinya. Darwin tidak lanjut menannyakannya, ia lebih menasehati, "Sebuah masalah, harus di selesain. Jangan terus menghindar. Kemanapun kamu pergi, masalah itu akan selalu mengikuti jika kamu terus menolak untuk menyelesaikannya. Dan, satu lagi kurangi sifat egois kamu. Percayalah, orang yang punya sifat egous, jarang ada temennya."
Kalimat terakhir dari Darwin, membuatnya mendelik tidak terima. Dawrin terkekeh sambil mengusap rambut Lisa,"Dek, kalau bisa sifat egois kamu hilangi, jangan sampai itu menyakiti orang lain."
YOU ARE READING
LISA
Teen FictionSahabat atau Cinta? 3 kata 15 huruf. Sebuah pilihan yang sulit. Elisa Salsabila atau Lisa panggilan akrabnya, merasakan hal tersebut. Ketika sahabat kecilnya, Kania Valleri menyukai orang yang sama dengannya. Membuat semuanya jadi sulit. Di satu si...