Kania dan teman - temannya baru saja menampilkan tariannya. Tarian mereka mengundang decak kagum bagi para penonton, tak terkecuali Raka. Ia sesekali memotret Kania yang sedang menari. Lisa yang melihat itu hanya menatap dengan pandangan yang sulit di artikan.
Lisa merasakan ada seorang yang menyenggol bahunya, langsung menoleh.
"Napa, Lun?"
Luna menggeleng, tetapi tangannya menunjuk arah panggung, lantas Lisa mengikuti arah tangannya tersebut dimana Raka sedang mengusap rambut Kania.
"Terus?" Tanyanya Lisa seolah tidak terjadi apapun dengan hatinya.
Lisa mencolek bahunya, "yakin gak cemburu?"
"Apasih."
"Yakin?"
"Udah ah, gue mau nyamperin Kania dulu." Lisa pergi meninggalkan Luna yang menatapnya dengan senyuman menyebalkan.
***
"KANIAAAAA..." Teriak Lisa membuat semua orang menatapnya.
Gadis itu tidak peduli, ia langsung memeluk Kania dengan erat.
"Woyy... le..pas.. se..saak nihh.. gue," Lisa terkekeh dan melepaskan pelukannya.
Raka yang melihat itu berdecak sebal.
"Cantik bangeti sih lo hari ini," Lisa terkagum melihat penampilan Kania yang memakai pakaian yang sesuai dengan tariannya.
"Jelas dong, bidadari gue. Pasti cantik." Raka menyeletuk membuat Lisa menatapnya sinis.
Kania yang mendengar pujian Lisa hanya tersenyum dan menggumamkan terima kasih.
"Lis abis ini kelas lo kan?" Tanya Kania.
"Iya.."
"lo gak ikut?"
Lisa menggeleng.
"Lisa mana bisa ikut nari, gerakin badan aja susahnya mintak ampun." Jelas Raka seolah mewakili Lisa.
Gadis itu memutar bolanya malas.
Kania pamit kepada mereka untuk menganti pakaiannya menjadi seragam olahraga.
"Lo ikut tarik tambang lagi yah?" Tanya Raka sambil memberikan air minum ke Lisa.
Gadis itu menerimanya dan mengangguk, "Yapss, seperti biasa."
"Hati - hati, kalau gak kuat lepasin aja tu tali."Ujar Raka santai. Lisa menggelengkan kepalanya mendengarkan itu, "ya kali gue lepas, yang ada kelas gue yang kalah."
"Yang penting hati - hati aja.." Ucap Raka penuh perhatian.
Lisa mengangguk mengerti.
Kedua orang terdiam seolah tidak ada lagi pembicaraan yang mereka bicarakan, keduanya memandang ke lapangan entah melihat apa yang mebuat mereka seolah fokus ke titik tersebut.
Lama terdiam, Lisa membukan suaranya. "Rak, lo jadi paniatia 17-an kan? Lo bagian apa?"
"bagian nyuruh - nyuruh lah."
YOU ARE READING
LISA
Подростковая литератураSahabat atau Cinta? 3 kata 15 huruf. Sebuah pilihan yang sulit. Elisa Salsabila atau Lisa panggilan akrabnya, merasakan hal tersebut. Ketika sahabat kecilnya, Kania Valleri menyukai orang yang sama dengannya. Membuat semuanya jadi sulit. Di satu si...