15

1K 210 7
                                    

Chandra

Kata orangtua gue dalam membangun rumah tangga dibutuhkan mental yang kuat, iman yang kokoh, dan rasa saling percaya di antara keduanya. Memang banyak cobaan melanda, tapi jika keduanya saling percaya maka semua masalah itu dapat diselesaikan dengan baik.

Setiap hari sebelum gue nikah, orangtua gue pasti bilang itu ke gue, Diva, dan Genta. Biar anaknya dapat mandiri menyelesaikan masalah rumah tangga mereka kelak.

And also, jangan jadikan 'perceraian' sebagai penyelesaian masalah dalam rumah tangga.

Penuturan yang selalu gue ingat di luar kepala. Perlahan gue mulai takut jika Anggi minta cerai. Semoga aja enggak.

Masalahnya ini sudah 5 bulan lebih 3 minggu kita diem-dieman, dan juga pisah kamar. Gue ingat gimana dia minta kamar kita dipisah, dan gue mengiyakan.

"Aku gak bisa bareng terus untuk sementara waktu, aku butuh waktu untuk sendiri dan berpikir mau jadi apa kita. Kita pisah kamar, aku tidur di kamar tamu kamu tidur di kamar ini!" ujarnya telak. Gue gak bisa lagi membantah, dia gak tahu segimana hati gue makin remuk.

"Kamu tidur di sini aja, aku di kamar tamu." dan dia mengiyakan juga.

3 hari setelah gue nyakitin hatinya, kita pisah kamar. Yang ada cuma rasa canggung di antara kita, kayak kita gak kenal dekat cuma tahu nama aja.

Gue selalu menyapa, kadang membikinkan sarapan dan kopi untuknya meski gak pernah disentuh sama sekali, mungkin pernah dimakan tapi tidak sampai habis.

Dia sering menghindar, membalas sapaanku seadanya, dan diam-diam membikinkanku sarapan, diam-diam menanyai kabarku lewat teman dekat dan juga Mbok Uyun.

Fakta yang terakhir itu membuat gue agak lega, nyatanya dia juga masih perhatian. Apalagi gue lihat cincin yang masih mengikat di jari manis sebelah kirinya, cincin yang gue kasih pas hari pernikahan.

Hah… mengingat hari itu. Bulan depan ulang tahun pernikahan gue sama Anggi yang ke-2 tahun, berarti kurang 2 minggu lagi.

Dua tahun sudah kita bertahan, dan 5 bulan lebih 3 minggu ini kita terlantar entah ingin kemana. Semua gue pasrahkan kepada Tuhan, semoga Tuhan berbaik hati.

Semoga.

*

"Happy anniversary, Chan! Semoga kita bisa terus bersama sampai ajal memisahkan kita."

"Happy anniversary too, Sayang. I wanna kiss you now, but I can't." soalnya ini cuma video call doang.

Gue baru aja sampai di asrama dekat bandara untuk istirahat 9 jam kemudian sebelum saatnya gue terbang lagi. Di sini udah jam 2 pagi mungkin di sana jam 12 malam.

"Ngebet banget ya ketemu sama aku?"

"Kata Dilan rindu itu berat, Nggi. Aku pengen cepet-cepet pulang meluk kamu terus berduaan sama kamu."

"Uluh-uluh, kasihan yang gak bisa manja-manjaan sama aku. Ditahan ya rindunya, biar kamu kuat."

"Gak lucu."

"Aku gak lagi ngelawak ya Chandrasa Adi Baskara!"

"Iya, Nyonya Chandrasa. Enggak tidur?"

Dia menggeleng, "Susah tidur, banyak kerjaan tadi. Kamu capek banget ya? Mau istirahat sekarang?"

"Lihatin kamu capek ku hilang."

"Gombal aja terus, aku gak baper kok. Yaudah sleep well, Chan!"

"Sleep well too, Nggi."

"I need you back home, ASAP!"

Gue bangun, ternyata udah jam 2 pagi. Mimpi yang manis untuk mengawali pagi mempersiapakan diri dan mental jiwa gue untuk bekerja.

*

Anggi

Aku rindu dia yang selalu membuatku jatuh hati kepadanya setiap hari, bukan dia yang menyakitiku dengan satu kata yang menusuk.

Dia bukan Chandrasa Adi Baskara yang aku kenal.

Ku lihat kalender kecil yang ada di meja kerjaku, membuka lembaran selanjutnya dan terpaku pada dua tanggal. Tanggal 15 Oktober dan 3 Oktober.

3 Oktober ulang tahunnya yang ke-30 dan 15 Oktober anniversary pernikahan ku yang kedua.

Biasanya aku yang merayakan kecil-kecilan dan Chan paling tidak suka itu. Ia pasti akan terpaksa mengikutinya. Kita lebih sering merayakannya bersama anak yatim piatu.

Aku tidak yakin apakah dia masih ingat ulang tahun pernikahan kita. Tidak yakin pula untuk merayakannya bersama seperti dulu, aku akan menelfonnya tepat tengah malam dan menantinya pulang lalu kupeluk erat.

Mungkin untuk tahun ini tidak bisa.

***


Ada yang kangen gak sih sama cerita ini? 😂😂

Bentar lagi ending loh 🤧

Aku tuh menghargai sider, karena aku juga termasuk sider. Jujur kayak mau koment gimana aku gak tahu, cuma aku vote doang di setiap cerita yang aku baca.

Setidaknya vote lah

Critical Relationship; Bang ChanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang