Bertengkar dengan Taeyeon bukanlah keinginan nya. Tiffany sudah mencoba membujuknya dengan cara melakukan Agyeo beberapa kali yg menjijikan menurutnya namun pria itu tidak luluh. Tiffany juga telah menyiapkan makanan untuk makan siang Taeyeon dan lagi-lagi Taeyeon tidak mengajak Tiffany berbicara. Harus seperti apa agar dirinya bisa di maafkan oleh Taeyeon?
Pagi ini Tiffany tidak memiliki banyak waktu karna dia harus memasak dan mengunjungi Yoona di butik. Tidak peduli jika ada tatapan buas yg menatap dirinya karna saat ini Tiffany hanya mengenakan terusan bewarna biru tanpa lengan.
" Halo Jessie? Waeyo? " Tiffany mengangkat telfon menggunakan satu tangan nya dan satu nya lagi sibuk menata makanan untuk adiknya.
" Kau ada dimana? Cepatlah kemari. Yoona sedang sakit. "
" Mworago?!! Jessie tolong urus sebentar adik ku. Aku akan kesana sebentar lagi. "
" Akan aku lakukan,Tiff. "
" Gumawo,Jessie. "
Dengan gerakan cepat Tiffany menutup kotak bekal untuk Yoona dan berlari menaiki anak tangga. Ketika sudah sampai di penghujung tangga tubuhnya menabrak tubuh Taeyeon dan membuatnya hampir jatuh terguling ke bawah. Untung saja Taeyeon memegang pinggang nya.
" Hei,hati-hati. Nanti jatuh. " ucap Taeyeon kemudian melepas pegangan nya pada pinggang Tiffany.
" Kamsahamnida. Maaf,aku terburu-buru. " baru Tiffany akan melengang pergi dari Taeyeon namun pria itu kembali menarik lengan nya hingga menubruk tubuh Taeyeon.
" Kau akan pergi kemana? Kau tidak meminta ijin padaku. " ucap Taeyeon dengan nada tegas.
Tiffany memejamkan matanya merasa kesal karna sikap Taeyeon " Aku harus pergi Taeyeon! Lepaskan aku. Adik ku membutuhkan ku! " Tiffany menghempas tangan Taeyeon dengan kasar.
" Aku akan mengantar mu. " Taeyeon menghalangi langkah Tiffany yg akan masuk ke kamarnya.
" Tidak perlu,aku bisa sendiri. Hari ini kau harus menghadiri meeting dengan Mr.Robert bukan? " Tiffany mengganti terusan nya dengan baju kaos bewarna abu-abu di depan Taeyeon. " Lagi pula aku tidak akan pulang ke Desa. Aku hanya akan ke butik. Yoona ada disana. "
Taeyeon menatap Tiffany yg berlalu lalang di hadapan nya,memasukan benda-benda penting ke dalam tas nya. Tiffany menjadi sosok yg dingin jika menyangkut adiknya.
" Pergilah! " Taeyeon mendorong tubuh Tiffany hingga terhempas ke kasur. " Tapi sebelum itu,kita harus bersenang-senang. " Taeyeon mengubah posisi nya menjadi menindih Tiffany. Bibirnya mulai menciumi rahang Tiffany kemudian turun sampai ke leher.
Tiffany merasa terkejut. Di dorongnya kepala itu dengan sekuat tenaga. Tiffany gusar dan panik,Yoona membutuhkan dirinya.
" Taeyeon berhenti!! " Tiffany berhasil mendorong tubuh Taeyeon hingga membuat pria itu terhuyung dan hampir saja terjatuh.
" Maafkan aku. Kau boleh pergi sekarang. " Taeyeon turun dari atas tubuh Tiffany setelah mendengar teriakan frustasi Tiffany. Dia tidak ingin menyakiti gadisnya setelah melihat tatapan sendu Tiffany.
" Aku mohon, biarkan aku pergi. Aku akan pulang tepat waktu, aku berjanji. " ucap nya. Taeyeon hanya mengangguk sebagai balasan nya. Dia juga tidak ingin berdebat di pagi hari.
***
Tiffany berjalan cepat menaiki anak tangga. Di buka nya pintu kamar yg di gunakan Yoona selama menginap di butik milik Jessica dan terlihatlah Yoona yg sedang tertawa terbahak-bahak menonton Film lama berjudul American pie. Tiffany dengan cepat mematikan televisi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Devil Boy [[PRIVATE]]
Fanfictionbaru aku sadari ternyata aku mencintainya. maafkan aku fanny ah. aku menyesal telah mengekspresikan cinta ku dengan cara membuat mu tersiksa.