Tiffany Pov
Yg aku rasakan saat baru bangun setelah kemarin di siksa oleh Taeyeon adalah badan ku terasa pegal dan remuk,punggung ku terasa perih dan wajah ku lebam karna tamparan nya. Aku telah membuatnya salah paham dan menyebabkan penyakitnya kambuh. Aku tidak tahu alasan nya mengapa dia memukul ku membabi buta,aku sempat melihatnya menangis saat mencekik ku. Aku bangun dari tidur ku untuk mengobati seluruh luka di punggung,lengan dan juga wajah ku. Aku tidak bisa melaporkan kejadian ini pada siapapun karna Taeyeon pengidap penyakit Bipolar.
" Unnie kau sudah bangun? " aku menoleh saat aku sudah membuka piyama ku dan hanya meninggalkan bikini di tubuh ku. Hyuna datang dengan beragam obat herbalnya. Aku sangat berterimakasih padanya karna obat nya itu membuat luka ku cepat sembuh.
" Nde.. Aku ingin membersihkan diri terlebih dahulu " Hyuna langsung menarik tangan ku dengan lembut dan menuntun ku untuk duduk di tepi ranjang. Aku mengerti dengan sikapnya dan memunggungi nya membiarkan dia beserta obat herbalnya mengobati luka ku.
" Lukanya tidak separah saat pertama kali Tuan muda memecut unnie,mungkin seminggu lagi sudah sembuh " aku sedikit meringis merasakan perihnya cairan dari obat obatan ini. Cambukan dari Taeyeon kemarin memang tidaklah begitu sakit karna tubuhnya bergetar karna menangis.
" Terimakasih kalau begitu,maaf sudah merepotkan mu selama ini. Lalu bagaimana dengan Taeyeon? "
" Dia sudah di tangani oleh Wooyoung. Bertahun tahun aku bekerja disini dan hal seperti ini memang sering terjadi,mood nya gampang berubah jadi orang yg berada di sekitarnya harus extra hati hati untuk menjaga mood nya "
" Aku mengerti "
Aku tersenyum lalu berterimakasih kepada Hyuna karna sudah membantu mengobati luka ku. Amazing setelah 3 jam tertidur,obat itu bereaksi. Punggung ku tidak seperih tadi dan rasanya sudah mulai membaik. Aku juga tidak perlu berjalan tertatih tatih bahkan sekarang aku bisa berlari di dalam kamar ku. Obat herbal milik Hyuna memang ajaib.
Seminggu setelah kejadian itu,aku jarang bertemu Taeyeon di rumah. Para pekerja dan body guard mengatakan kalau Taeyeon sedang sibuk mengurusi Resort mungkin kalau aku kabur Taeyeon tidak peduli,tetapi aku terikat dengan kontrak. Rumah tanpa nya terasa sangat sunyi dan sepi. Tidak ada yg membangunkan ku di malam hari untuk membuatkan kopi,tidak ada tatapan tajam nya yg membuat ku takut,tidak ada orang yg menyuruh ku untuk melakukan hal hal aneh. Harusnya aku senang karna dirinya tidak ada tetapi rasanya aneh,aku bahkan tidak bisa tidur karna memikirkan nya.
Aku terbangun di malam hari karena sebuah kecupan di kening ku. Aku memicingkan mata ku berusaha memperbaiki pengelihatan ku siapa orang yg membangunkan ku di tengah malam seperti ini.
" Taeyeon? " aku menghidupkan lampu tidur ku,apakah benar pria di depan ku ini adalah Taeyeon?
" Ne ini aku. " Taeyeon tersenyum kemudian ia duduk di samping ku. Aku membenci situasi canggung seperti ini. Lagipula apa yg membuat nya ke kamar ku tengah malam,padahal aku sudah menguncinya.
" Apa yg membuat mu datang ke kamar ku? Kau mau mencuri sesuatu ya? "
" Benar,aku ingin mencuri kecupan dari mu. " Taeyeon mempoutkan bibirnya. Oh my god kenapa dia begitu imut,padahal psychopate sepertinya sama sekali tidak cocok bertingkah imut seperti itu.
" Mencuri itu dosa " dia terkekeh mendengar nya lalu tubuhnya mendekat padaku. Ia meraih dagu ku kemudian mengusap kedua sudut bibir yg sempat terluka karena tamparan nya.
" Apa masih sakit? " Tuhan.. Aku tidak bisa berkata apa apa lagi. Aku terhanyut dengan tingkah baiknya. Aku harus menjaga mood nya agar tidak berulah kembali di tengah malam seperti ini. Aku sama sekali tidak marah atas kelakuan nya.
" Aniyo,setelah kau mengusapnya "
Cup
Bibirnya yg lembut itu mengecup bibir ku dan aku tersenyum di buatnya. Aku menyukai cara dia menyentuh tubuh ku dan mencium ku,aku tidak pernah bisa menolak perlakuan nya.
" Kau kemana saja seminggu ini? Setelah kau memukul ku lalu kau menghilang begitu saja apa kau berusaha kabur? " tujuan ku mengatakan hal ini adalah untuk mendapatkan kejelasan,aku takut jika ia berbuat hal yg di luar nalar dan malah menyakiti dirinya sendiri.
" Mianhe telah membuat mu sakit,aku benar benar-.. "
" Sssttt " aku menempatkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Jika membiarkan dirinya berbicara maka ia akan mengoceh sepanjang malam.
" Aku tahu ini hanya sebuah kesalah pahaman. Penyakit mu kambuh karna melihat musuh mu aku lah yg pantas di salahkan disini. " usapan tangan ku beralih pada rahangnya. Suasana menjadi sunyi saat ia menatap intens kedua bola mata ku.
Bibir Taeyeon menyatu dengan bibir ku,lidahnya melesat masuk dan ingin bergulat dengan lidah ku. Aku membalas ciuman nya dengan pagutan yg pelan tetapi sepertinya dia tidak menyukai ciuman seperti ini. Taeyeon malah mencium ku dengan ganasnya sampai kami terjatuh di kasur. Aku mendesah beberapa kali karna ciuman panas ini. Lengan ku mengalung sempurna di lehernya,tangan ku aku angkat untuk menangkup kedua wajahnya. Aku tidak nyaman dengan ciuman yg tergesa gesa ini.
" Pelan pelan saja. " aku menyatukan kening ku dengan keningnya,menatap wajahnya yg samar. Aku dapat melihat ia menyeringai.
" Kau harus terbiasa dengan hardcore,Tiff. " aku mengerang nikmat setelah merasakan kedua tangan nya mencengkram erat payudara ku.
****
Yoona seperti biasa mengantar kue pesanan kepada Nyonya Elizabeth. Tetapi aneh rasanya dengan tatapan Nyonya Elizabeth hari ini,biasanya wanita ini akan tersenyum ramah padanya. Tetapi berbanding terbalik hari ini tatapan nya seolah ingin mengintimidasi Yoona.
" Apa kau tahu dimana kakak mu sekarang tinggal? "
" Aniyo nyonya,dia mengatakan kalau sekarang ia tinggal bersama teman nya. Aku tidak tahu itu siapa " perasaan Yoona mengatakan kalau Nyonya Elizabeth mempertanyakan kebersamaan Tiffany dengan Taeyeon. Yoona sama sekali tidak tahu tentang hal itu.
" Katakan pada Eomma mu. Aku berhenti berlangganan kue " Nyonya Elizabeth menyerahkan beberapa lembar won pada Yoona. Di situasi seperti ini Yoona menjadi sangat bingung. Kenapa nyonya elizabeth bertingkah seperti ini.
" Tapi kenapa? Apa keluarga kami memiliki masalah? " Yoona menahan pintu saat nyonya elizabeth ingin menutup pintu rumahnya.
" Kau bisa tanyakan sendiri pada kakak mu Tiffany. " Yoona menyingkirkan kakinya sebelum nyonya elizabeth menutup keras pintu rumahnya.
Yoona berjalan dengan gontai menuju rumahnya karna kehilangan pelanggan sebaik nyonya elizabeth. Dia tidak sanggup mengatakan pada Eomma nya.
" Unnie pulanglah.. Aku membutuhkan mu "
❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Devil Boy [[PRIVATE]]
Fanficbaru aku sadari ternyata aku mencintainya. maafkan aku fanny ah. aku menyesal telah mengekspresikan cinta ku dengan cara membuat mu tersiksa.