" Jika resort mu bekerja sama dengan Restaurant milik ayah Hyomin, akan dipastikan kau mendapatkan banyak keuntungan. " Taeyeon hanya memainkan ponsel nya dan sama sekali tidak mendengar perkataan Ibunya. Taeyeon terlalu malas menanggapi orang yang telah mengambil sebagian usaha kerasnya.
" Hmm " hanya sebuah gumaman yang di lontarkan oleh Taeyeon.
" Bagaimana hubungan mu dengan Hyomin? "
" Tidak tahu, aku tidak pernah berhubungan dengan nya. " ucap Taeyeon dengan nada dingin.
" Appa nya dan Eomma sudah mempersiapkan pernikahan kalian, cinta atau tidak, kalian harus tetap menikah dan membuat perusahaan mu bertambah maju. " Taeyeon menggepalkan tangan nya dan ingin sekali memecahkan meja bundar kaca yang ada di depan Eomma nya.
" Tidak perduli! Bekerja sama atau tidak! Perusahaan ku akan tetap maju. " Taeyeon berdiri ingin meninggalkan ruangan Eomma nya.
" Baik jika itu pilihan mu, 70% saham perusahaan ini adalah milik Eomma! Posisi mu sebagai presiden direktur akan Eomma serahkan pada Yunho! "
" Lakukan semau Eomma! "
Taeyeon menutup pintu ruang kerja nya dengan keras, Taeyeon benar-benar di buat frustasi oleh Ibunya sendiri. Bagaimana bisa Eomma seenaknya melengserkan jabatan nya yang sudah di raih oleh usahanya sendiri dan lebih memilih Yunho yang merupakan saudara tirinya untuk menggantikan nya.
***
Tiffany telah sampai di Bandara dan sedang menelfon taxi untuk membawanya ke Hotel. Lauren dan Laura sedari tadi selama perjalanan memang tidak bisa diam, ada saja yang mereka ributkan. Mereka berdua juga tidak berhenti menganggu para Pramugari yang bertugas, hal tersebut membuat Tiffany harus meminta maaf berulang kali.
" Mommy Lauren mengantuk. " rengek Lauren yang sedang bersender pada lengan kiri Tiffany.
" Laura lapar. " Laura mempoutkan bibirnya karna merasa lapar setelah bangun tidur di pesawat. Tiffany mengecup bibirnya yang membuat si maknae menutup mulutnya. " Mommy, Laura benar-benar lapar. Apa Mommy tidak mendengar Laura?"
" Astaga sayang, tentu saja Mommy mendengarnya. Sebentar lagi kita akan sampai di Hotel. Jangan ribut dan jangan nakal, okay? " Tiffany sedang menunggu taxi pesanan nya datang, kedua putri nya pasti merasa bosan.
" Baik Mommy. " ucap Laura yang kemudian memainkan tablet miliknya.
" Sayang, kita akan ke Grammy sore ini. Mommy mohon jangan nakal ne? Mommy ingin kalian bersikap sopan di depan Grammy dan Aunty nanti. "
" Grammy? Jadi Laura masih punya Grammy? " tanya Laura bersemangat pada Tiffany.
" Tentu saja, maafkan Mommy karna baru saja memperkenalkan kalian pada Grammy. "
" Tidak apa-apa Mommy, Laura sangat senang karna punya Grammy!! " girang nya kemudian mengecup pipi kanan Tiffany.
Tiffany kali ini memberanikan dirinya untuk bertemu dengan Ibu dan juga adiknya. Lima tahun lamanya dia sendiri tidak mengetahui bagaimana kabar keluarganya tersebut. Saat itu Eomma nya masih marah besar padanya dan juga Yoona tidak dapat berbuat apapun.
Taxi pesanan Tiffany telah datang dan Tiffany langsung membawa keduanya masuk ke dalam. Lauren sudah tertidur pulas di pangkuan Tiffany, sedangkan Laura memainkan tablet nya. Tiffany telah menghubungi Kyungsoo bahwa dia akan sampai di Busan besok dan akan langsung mengatur semua penempatan bunga nya.
" Terimakasih. " Tiffany memberikan beberapa lembar won pada sopir taxi tersebut. Setelah melakukan reservasi, Tiffany meminta tolong pada Bellboy untuk membawa kan koper dan tas miliknya, karna Tiffany harus menggendong Lauren yang masih tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Devil Boy [[PRIVATE]]
Fanfictionbaru aku sadari ternyata aku mencintainya. maafkan aku fanny ah. aku menyesal telah mengekspresikan cinta ku dengan cara membuat mu tersiksa.