17

2.1K 430 121
                                    

Jebolin notif dong:( jangan siders:(




















Felix langsung beranjak menuju ruang ICU dimana Hyunjin berada. Hatinya sangat tak tenang. Dalam hati berkata bahwa Hyunjin hanya menemani temannya, bukan teman menemaninya.

Setelah sampai disana kaki Felix sangat lemas hingga tak mampu menopang berat badannya. Felix terjatuh dengan air yang menggenang di kedua bola matanya. Ia sama sekali tak melihat Hyunjin diluar ruang ICU.

Yang ada diluar ruang ICU hanya anggota gang Hyunjin. Tampilan mereka sama acak-acakannya dengan Soobin. Pakaian yang kotor dengan noda darah, badan yang memar dan luka. Muka yang babak belur. Ini mengerikan. Melihat semua anggota seperti itu, Felix jadi keingat Hyunjin. Bagaimana dengan keadaan Hyunjin? Apa sama parahnya dengan para member?

Salah satu member pun menyadari keberadaan Felix yang terduduk di lantai rumah sakit. Ia segera menghampirinya dan menuntunnya untuk duduk di kursi rumah sakit. Hal itu membuat semua anggota yang sedang menunggupun menyadari keberadaan Felix disana.

"Felix, ada apa denganmu?" Chunjin yang memakai pakaian rumah sakit pun bertanya pada Felix yang terlihat sangat rapuh. Pandangannya kosong. Air mata terus berjatuhan dari sana.

Felix memandang Chunjin lamat lalu segera bertanya.

"Dimana Hyunjin?" tanya Felix lirih.

"Eumm Hyunjin..." Chunjin kebingungan dengan pertanyaan Felix. Ia bingung harus menjawab bagaimana. Ia tak pernah dihadapkan pada situasi seperti ini sebelumnya.

"Fel." Youngjae menepuk pundak Felix pelan, mencoba mencari perhatian Felix.

Yang ditepukpun mengalihkan pandangannya kepada Youngjae. Youngjae senyum tipis lalu berjongkok di depan Felix dan menggenggam tangan Felix.

"Hyunjin. Dia sedang di ruang ICU. Kepalanya mengalami benturan. Keadaan tubuhnya tak separah kami. Kau tahu kan ia hebat dalam bidang perkelahian? Hyunjin tak apa-apa. Aku yakin itu. Ah tidak, kami yakin itu." jelas Youngjae panjang lebar membuat netra Felix kembali berair.

Netra Felix memandang dalam mata Youngjae, seolah mencari kebohongan didalamnya. Namun nihil. Ia sama sekali tak menemukan kebohongan disana. Hanya kebenaran yang terpancar dari netra indah Youngjae. Membuat liquid bening tak ada henti-hentinya mengalir.

"Oh Felix, tanganmu terluka." Youngjae yang sedari tadi mengelus tangan Felix baru menyadari bahwa tangan Felix terluka. Meski kecil sepertinya perih atau linu.

Felix memperhatikan tangannya. Ah luka bekas jarum infus yang ia cabut barusan, pikirnya. Namun bodo amat dengan hal itu, Felix lebih memilih melihat kearah pintu ICU.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Felix lirih kearah Youngjae.

Youngjae tersenyum tipis. Masih di posisinya yang jongkok, Youngjae mulai bercerita dari awal sampai akhir.

"Sebenarnya sebelum kau terluka, gang kami sudah berencana untuk berdamai dengan gang Vanga, namun Mark datang dan membawa kabar duka tentangmu. Disaat itulah emosi Hyunjin tersulut dan mulai membalas gang Vanga. Kau tahu kan bagaimana sikap Hyunjin yang selalu gegabah itu? Ia mengintai pergerakan gang Vanga. Lalu setelah kita tahu pasti keberadaannya kami mengepung mereka dan terjadilah tawuran. Awalnya kami menang namun Hyunsuk sialan itu bermain curang. Ia memukul kepala Hyunjin menggunakan balok kayu yang lumayan besar. Lalu seperti ini."

Felix memejamkan matanya setelah mendengar penjelasan Youngjae. Mencoba menenangkan dirinya. Ini semua karenanya. Seharusnya ia bisa menjaga dirinya agar tak terkena serangan gang Vanga.

Boy-friend? ||HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang