0℅

7.6K 749 36
                                    

Lagi. Hal ini terjadi lagi untuk kesekian kalinya. Felix pun hanya bisa mengepalkan kedua tangannya, menahan marah. Felix benar-benar benci rokok namun pria dengan bibir tebal dihadapannya ini benar-benar menyebalkan. Sedari tadi ia terus menghisap rokoknya itu lalu menghembuskannya ke depan wajah Felix hingga membuat Felix harus memejamkan matanya dan menahan nafasnya. 

Jika tak tahu tempat dan tak tahu bahwa pria berbibir tebal dan berwajah tampan namun menyebalkan ini menyandang gelar kekasihnya, mungkin sedari tadi Felix sudah memukulnya dan menyiksanya.

Mereka kini tengah berada di base squad Hyunjin. Dan disini anggota sedang berkumpul mengisi malam minggu dengan nongkrong seru dan begadang hingga mata mereka tak mampu lagi terbuka.

Hyunjin, pria berbibir tebal itu menghembuskan asap dari rokoknya ke arah muka Felix yang membuat Felix reflek menutup matanya dan menggerak gerakan tangannya guna menghilangkan asap di depan mukanya.

Melihat Felix yanh sedang seperti itu benar-benar hiburan tersendiri bagi Hyunjin. Felix sangat lucu saat itu. Hyunjin pun menyunggingkan senyumnya dan tertawa kecil membuat Felix mendelik tak suka ke arahnya.

"Apa?!" tanya Felix sewot.

"Tak ada." ucap Hyunjin singkat tanpa menghilangkan senyumnya.

"Kenapa ketawa? Memangnya ada yang lucu brengsek?!" tanya Felix kembali dengan nada marahnya.

"Tentu saja ada. Kau." ucap Hyunjin hingga menimbulkan semburat merah di pipi Felix.

"Ngomong apa sih? Ngaco!" ucap Felix sambil memalingkan wajahnya, mencoba menyembunyikan wajahnya yang merah.

"Kau senang ya kurayu seperti itu?" goda Hyunjin.

"Jangan harap sialan!" jawab Felix ketus tanpa memandang Hyunjin.

"Jujur saja bocah. Kau takkan mati jika kau mengaku."

"Aku sudah jujur. Percaya diri sekali sih."

"Kalau begitu tatap aku!"

"Tak mau!"

"Berarti benar kau senang kurayu. Hahh seperti perempuan."

"Aku sudah bilang aku tidak senang!" ucap Felix lalu membalikan badannya yang tadi miring kini menghadap Hyunjin, jangan lupakan wajahnya yang menatap Hyunjin. Hingga hal itu terjadi.

Sangat cepat. Sangat mendebarkan. Mampu membuat jantungnya bekerja 2x lebih cepat.

Tanpa sengaja bibir Felix bertemu dengan bibir tebal milik Hyunjin. Singkat, hanya kecupan biasa namun mampu membuat jantungnya memberontak. Mampu menghadirkan sensasi aneh namun menyenangkan pada tubuh Felix.

Hyunjin pun menjauhkan wajahnya dari wajah Felix yang masih menampilkan wajah shock nya. Dengan gemas iapun mengusak rambut brown milik Felix.

"Senang dengan apa yang kau dapat bocah?" tanya Hyunjin membuat Felix tersadar dari lamunannya. Iapun sangat malu. Rasanya ingin melemparkan dirinya kedalam palung Mariana dan berharap tak bertemu sosok didepannya ini.

"A-a-aku biasa sa-saja." elak Felix sambil menutup wajahnya yang sudah sangat merah dengan kedua tangan mungilnya. Hal itu percuma hingga membuat Felix terus berusaha menutupi seluruh mukanya.

Hyunjin lagi lagi tertawa kecil. Kenapa sosok didepannya ini sangat menggemaskan sih? Ia selalu berpikir bagaimana bisa ia yang brengsek seperti ini berhasil mendapatkan Felix yang sangat sempurna? Padahal Felix hanya beda satu tahun dengannya, namun mengapa ia merasa seperti om om pedofil yang sedang memacari bocah? Ia hanya bisa tertawa jika dibenaknya kembali muncul pertanyaan itu.

"Bang Chan!" panggil Felix pada sosok disampingnya, yang dipanggilpun memalingkan wajahnya pada Felix dan menaikkan sebelah alisnya seperti bertanya ada apa?

"Aku pinjam tangan!" ucap Felix semangat lalu menarik Bang Chan agar berdiri di hadapannya dan memakai kedua tangan Bang Chan untuk menutupi wajahnya.

Mereka yang melihat hal itupun hanya bisa geleng geleng kepala dengan kelakuan Felix, tak terkecuali Bang Chan yang tangannya sedang dipinjam. Tak lama Felix pun berkata terima kasih dan menarik Chan untuk duduk kembali disampingnya.

"Sudah sembunyinya?" tanya Hyunjin kepada Felix.

"Siapa yang sembunyi?"

"Kaulah, masa iya Xukun."

"Aku tak bersembunyi. Lagi pula untuk apa aku bersembunyi?" tanya Felix dengan tampang watadosnya.

"Tentu saja untung menghilangkan malumu bodoh."

"Hey! Aku tak malu, lagi pula mengapa aku harus malu?"

"Benarkah kau takkan malu padaku?" tanya Hyunjin tak yakin.

"Tentu saja!" jawab Felix mantap.

"Sleting celanamu terbuka, aku bisa melihat dalaman merah milikmu." ucap Hyunjin santai.

Felix yang mendengar ucapan Hyunjinpun segera menutup sleting celananya. Wajahnya sudah sangay merah. Sial! Ia sangat malu kali ini. Dengan perlahan ia mengecek sleting celananya.

Harusnya Felix sudah menduganya. Hyunjin sedang berbohong. Ia pasti hanya berniat menggodanya. Dengan kesal iapun melempar Hyunjin dengan handphone milik Bang Chan yang tergeletak di kursi antara mereka dan pas mengenai kepala Hyunjin.

"MATI KAU HYUNJIN SIALAN!"

"FELIX! HANDPHONE BARUKU!"

"YAAA! INI SAKIT FELIX!"
























Vomment juseyo~

Boy-friend? ||HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang