22

2K 345 39
                                    

Setelah insiden cium paksa dan penculikan yang dilakukan oleh Hyunjin, disinilah Felix sekarang. Di UKS sekolah.

Felix tengah menidurkan dirinya di matras yang tergeletak diatas lantai. Matanya tengah menerawang langit-langit UKS yang ber cat putih. Hyunjin sendiri tengah tiduran di samping Felix sembari memperhatikan wajah Felix yang terlihat kosong?

Entah apa yang sedang Felix pikirkan, Hyunjin tak bisa mengetahuinya. Ia bukan cenayang yang mampu mengetahui segala hal. Meskipun terkadang ia bisa membaca jalan pikiran Felix, tetap saja ia tak mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh kekasih hatinya itu.

Raut wajah Felix hanya datar tak seperti biasanya, bahkan tatapannya pun kosong seperti tak memikirkan apa-apa namun otaknya tetap mencoba berpikir keras.

Helaan nafas terdengar dari mulut Felix membuat lamunan Hyunjin buyar seketika. Hyunjin kini memiringkan badannya menghadap Felix dan menatap Felix intens.

"Hyunjin."

Akhirnya Felix bersuara. Meski hanya memanggil namanya, Hyunjin bersyukur akan hal itu. Karena sedari tadi mereka hanya berdiam saling menyibukan diri dengan kegiatan masing-masing.

"Ya?" dengan tak yakin Hyunjin menjawab, entah mengapa jantungnya berdebar menyalahi aturan. Meskipun biasanyapun jantungnya akan berdebar saat di dekat Felix namun kali ini lain lagi. Rasanya menyesakkan. Bahkan cendrung membuatnya takut.

"Apa aku membosankan?" tanya Felix, masih memperhatikan atap ruang UKS yang menurut Hyunjin sama sekali tak menarik.

Ada jeda sebelum Hyunjin menjawabnya. Tenggorokannya tercekat sehingga membuatnya sulit untuk mengeluarkan sepatah dua patah kata.

Debaran jantungnya kini semakin menggila, membuatnya semakin tak tenang. Bahkan sekarang keringat dingin mengalir dari dahinya. Hyunjin merasa takut sekarang. Entah karena apa ia takut yang jelas itu sangat menyiksa jantungnya sehingga menimbulkan sensasi tak enak pada perutnya. Mual, ya ia mual.

"Sama sekali tidak. Kau tak membosankan." jawab Hyunjin mantap.

"Benarkah? Apa kau tak sedang berusaha menyenangkanku?" masih dengan nada yang sama dengan yang pertama, lirih, dan lemah namun Hyunjin tahu terselip nada menyelidik disana.

"Tentu saja. Aku tak bisa membahagiakanmu dengan sebuah kebohongan. Sayang ketahuilah aku tak sejahat itu."

"Lalu mengapa kau bertingkah seakan-akan aku ini sangat membosankan sehingga kau terus-terusan berganti pria."

"Padahal kau masih milikku." lanjut Felix dengan suara yang pelan bahkan nyaris seperti bisikan. Namun Hyunjin mampu mendengarnya dengan jelas karena hey! Hyunjin tepat berada di samping Felix bukan?

"Aku bersungguh-sungguh soal kau yang tak membosankan. Satu-satunya yang membosankan disini adalah hubungan kita."

"Hubungan kita? Maksudmu status kita yang ber pacaran?" tanya Felix murung.

"Hmm. Aku benar-benar bosan dengan hubungan kita." ucap Hyunjin enteng.

"Lalu? Apa kita harus berpisah?"

"Berpisah darimu adalah pilihan terbodoh yang takan aku pilih."

"Aku semakin tak mengerti." Alis felix menyatu, ditambah keningnya yang berkerut menandakan bahwa ia benar-benar tak mengerti.

"Aku bosan dengan hubungan kita. Seharusnya kau mengerti itu."

"Aku ingin status kita berganti menjadi pasutri baru. Jujur aku tak sabar untuk itu. Aku sudah bosan ber pacaran denganmu, aku ingin kita cepat menikah dan menghasilkan banyak anak."

"Haha, kupikir apa. Sial aku jika harus terus terjerat dengan orang tak setia sepertimu."

"Aku ini setia, ok?"

"Lalu siapa Renjun?" tanya Felix yang kini mengalihkan tatapannya kearah Hyunjin. Menjatuhkan tatapannya tepat pada mata indah Hyunjin mencoba mencari jawaban yang murni berasal dari hati Hyunjin.

"Renjun? Dia hanya temanku."

"Benarkah?" selidik Felix.

"Tentu saja." jawab Hyunjim berusaha membuat Felix percaya padanya.

"Apa ada sesuatu yang lebih? Ada setitik kejanggalan dimatamu."

"Renjun hanya temanku ok? Sekaligus anak dari kolega ayahku."

"Aku percaya bahwa ada kelanjutan dari perkataanmu tadi."

"Yeah."

"Mau bercerita?"

"Kurasa belum saatnya."









Tbc
Vomment nya dong bebkuh:(
Maaf kalo makin gaje:*

Boy-friend? ||HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang