March, 10
21.30wib
Di halaman rumah ClarinClarin yang sedari tadi menonton drakor di atas kasur nya, merasa was-was ketika mendengar suara jendela di ketuk. Ia bangkit dari kasur nya setelah mempause drakor yang di tonton dan berjalan perlahan ke arah jendela.
Di buka nya sedikit kain gorden yang menutupi jendela. Dan betapa terkejut nya Clarin ketika mengetahui bahwa Dion lah yang membuat suara jendela seperti di ketuk tadi. Lalu ia membuka jendela kamar nya dan melihat Dion yang duduk di atas motor dengan tangan menggenggam krikil.
Ia berdecak. "Ngapain sih lo, kurang kerjaan banget. Lo mau bikin kaca jendela gue pecah ya." omel nya. Dion hanya menyengir. Lalu berjalan ke arah jendela Clarin, sehingga sekarang mereka sedang berhadapan.
"Gue mau ngajak lo malam mingguan, kasian juga liat lo, gak ada yang ngajak jalan."
Clarin bersedekap, dan bersender pada pinggir jendela nya.
"Gausah sok iye deh lo ngajak gue jalan."
Dion mengangkat bahu nya tak acuh. Lalu mengatakan tujuan utama nya. "Clar, semenjak lo block gue, kok gue ngerasa lo ngehindari gue ya?" tanya nya.
Clarin mengangakat alis nya, pasal nya ia juga tak tahu mengapa ia seakan menghindari Dion. Awal nya sih, cuma kesel gara-gara Dion selalu cerita tentang Resti. Eh, malah keterusan kayak gini.
"Woy, di tanyain malah diem aja." Dion menyenggol lengan Clarin.
"Ah, perasaan lo aja kali. Lagian, akhir-akhir ini lo juga lagi nempelin Resti terus kan. Mentang-mentang si Alex lagi sibuk ngurus pencalonan osis." Clarin memutar bola mata nya malas ketika melihat cengerin Dion.
"Ya, gue kan memanfaatkan waktu yang ada."
"Serah lo deh. Udah ya, cukup gue bantuin lo sampe sini aja. Cukup gue ngasih id line Resti ke lo." Clarin menegakkan badan nya. "Gausah, minta bantuan gue lagi, males gue." Lanjut nya.
"Yaaah, Clar, kok gitu." Dion teriak sambil menahan tangan Clarin yang ingin menutup jendela. Clarin melotot dan memukul kepala Dion ketika mendengar teriakan cowok itu.
"DION, ITU SUARA KAMU YA. PULANG SANA. UDA MALAM. JANGAN GANGGUIN CLARIN TERUS." Dion yang mendengar suara mama Clarin langsung tutup mulut.
"Mampus lo." Ucap Clarin pelan.
"IYA TAN. INI MAU PULANG." Balas Dion dengan teriakan. Clarin menjulurkan lidah nya berniat mengejek Dion. Dan Dion ingin menjambak rambut Clarin, namun sayang jendela nya sudah di tutup dan mengakibatkan ujung jari Dion terjepit sedikit.
Duh, rese nih Claron, sakit deh jari gue. –Dion yang lagi niup jari nya.
Rasain lo, di omelin mama. –Clarin yang lagi nonton drakor.
Hope you like it💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Just Friends? |✔️
Conto"Duh, Clar, lo makan aja masih belepotan gini, gimana lo mau di taksir cowok coba?" -Dion yang lagi ngelap noda ice cream di pipi Clarin "Duh, Dion, lo kok nempelin gue terus sih, gimana lo bisa punya pacar kalau gini?" -Clarin yang lagi ngelepasin...