Bagian 18: Meet [6]

730 45 1
                                    

Meet [6]March, 19Di sekolah12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meet [6]
March, 19
Di sekolah
12.15wib

Setelah mendengar perkataan dari Angga kemarin malam. Dion sama sekali tidak bisa tidur, pikiran nya kacau. Tampak jelas dari kantung mata nya yang menghitam. Jalan satu-satu nya dari sudut pandang Dion adalah menghindari Clarin dan Resti.

Entahlah, hanya itu yang terpikirkan oleh Dion. Ia bermaksud untuk menguji kekuatan hati nya kepada Clarin atau Resti. Kali aja berhasil.

Hingga saat istirahat kedua, Resti mendatangi Dion yang sedang asyik duduk di pinggir lapangan menonton teman-teman nya yang bermain volly.

"Dion gue mau ngomong."

"Eh, Res, duduk sini." Sahut Dion sambil menepuk kursi semen yang kosong di sebelah nya.

"Gue mau lurusin soal chat gue yang hari sabtu kemarin." Resti menghela nafas. "Gue baru tah dari Angga kemarin kalo lo sebenernya suka sama gue. Gue gak nyangka Yon. Gue kira lo cuma mau temenan gitu aja sama gue."

Dion kaget, dasar serangga mulut ember. Batin nya.

"Oh, iya, jadi malu dah gue." Resti mengulum senyum. "Biasa aja kali Yon. Gue juga baru sadar kalo chat gue yang kemaren itu buat lo gak tenang. Pasti lo mikir nya gue ada apa gitu ke lo kan."

Dion diam. Ia mencerna perkataan Resti dengan baik agar tak salah paham.

"Gue gak bilang kalo gue gak suka sama lo. Tapi suka disini tuh suka dalam artian temenan, gak yang lain." Dion menatap Resti. Ia dapat melihat gadis itu duduk dengan gusar.

"Gak papa kok Res. Gue mah strong. Masih ada Clarin juga." Jawab Dion santai. "Eh iya, gue lupa nitipin ini ke Renal." Dion menyodorkan sebuah kotak persegi berwarna merah dengan hiasan pita di atas nya.

"Ini dari degem nya Renal nih, gue di cegat kemaren. Kata nya kado buat Renal."

"Oh oke, gue balik ya." Resti bangkit meninggalkan Dion yang masih duduk. Dion merasa lega sekarang. Setidak nya ia sudah mengetahui isi hati Resti. Ya walau ada sedikit rasa sedih. Sedikit.

Sedangkan dari sudut lain, Clarin menatap Dion nanar. Mata nya memanas. Pasti lo seneng deh udah jadian sama Resti. Batin Clarin.

Gue mau nangis ini, nyesek banget. -Clarin yang menahan tangis.

Siang ini latihan deh gue, mau lomba kan ya ntar lagi. -Dion yang lagi leha-leha di pinggir lapangan.

 -Dion yang lagi leha-leha di pinggir lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N

Waduuuuh🔥🔥
Gimana neeeh, salah paham kan jadi nya, hmmm. Sabar ya Clarin, bahagia mu menanti kok. Hehe.

Gak kerasa kan ya uda part 18 aja, jadi malah seneng nulis di work ini dari pada CAGE. Hehe. But dont worry. CAGE akan tetep di update walau lama. Sorry.

Hope you like it

Are We Just Friends? |✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang