Ayah boleh kah aku berharap sedikit saja hadirmu di sini? untuk menghilangkan kepenatan dukaku
Rinduku membara,
aku lelah ayah akan kehidupan yang penuh fatamorgana iniAku jatuh ayah, rasanya sakit mencabik hati
Ini benar sakit sekali
Lututku terpaku pada sendunya sepi
Rumah bukan lagi surgaku,
mereka mencampakkan keberadaankuAyah, anakmu ini sendu
Hanya titik temulah dalam doa,
aku harapkan agar bisa bertemu denganmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryMembaca puisi adalah membaca diri. Menulis puisi adalah menuangkan isian hati. Sejauh ini, apakah kamu sudah siap menyelam luatan kata bersamaku? "Selamat menunaikan ibadah puisi". -Joko Pinurbo